32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Gus Irawan Jumpai Warga Tanah Karo

Jam menunjukkan pukul 02.15 WIB ketika cagubsu Gus Irawan akhirnya tiba di Desa Batu Karang, Kec. Payung, Kabupaten Tanah Karo. Cuaca pegunungan yang begitu dingin tak menghalangi langkah mantan Dirut Bank Sumut ini untuk bertemu dengan ribuan warga yang menunggu kehadirannya.

SIMAK: Gus Irawan duduk bersama warga Desa Batu Karang, Tanah Karo, saat kedatangannya  daerah penghasil sayur-mayur tersebut, Minggu (27/1) lalu. //sumut pos
SIMAK: Gus Irawan duduk bersama warga Desa Batu Karang, Tanah Karo, saat kedatangannya ke daerah penghasil sayur-mayur tersebut, Minggu (27/1) lalu. //sumut pos

“MEJUAH-juah kita kerina,” ucap Gus saat memasuki Los Kesaint Mbelank Batu Karang, sebuah ruangan semacam aula yang tidak memiliki dinding yang biasa digunakan masyarakat Karo sebagai tempat pertemuan.

Kehadiran Gus di Minggu (27/1) pagi itu, disambut dengan teriakan ‘Hidup Gusman, Hidup Gusman, Ekonomi Bangkit’ serta penampilan band lokal yang popular di era 70-an ‘Riamour Band’. Gus dipakaikan ulos khas Karo sebagai ucapan selamat datang. Kehadiran Gus di desa ini untuk keduakalinya dalam rangka menghadiri Kerja Tahun Ngerires.

Gus menyampaikan rasa terimakasihnya kepada masyarakat Karo yang telah mengundangnya hadir pada kegiatan itu. Dalam kesempatan tersebut Gus tampak serius menyoroti persoalan transportasi dan pertanian di Sumut.

Cagubsu nomor urut 1 ini mengaku prihatin melihat kondisi jalan menuju Desa Batu Karang. Menurut dia, Tanah Karo sebagai daerah penghasil buah dan sayur di Sumut seharusnya memiliki infrastruktur yang lebih baik, seperti jalan dan fasilitas pertanian, sehingga produk pertanian mampu bersaing. Menurut Gus, kondisi jalan negara yang sangat jomplang (tidak sebanding) dengan provinsi tetangga, menyebabkan pemborosan.

“Infrastruktur memang sangat memprihatinkan, dimana kerusakan jalan mencapai 30 persen dari panjang 2.753,04 Km,” ungkap Gus.
Karenanya, lanjut dia, perlu ada terobosan ke pemerintah pusat dengan menggandeng 33 bupati/walikota, 30 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI Dapil Sumut untuk bersatu menggalang kekuatan mendobrak pusat.

“Kondisi jalan yang buruk sering menyebabkan inefesiensi dalam distribusi produk lokal, sehingga sulit bersaing secara harga. Padahal bila bicara kualitas, tentu produk lokal kita memiliki kualitas yang jauh lebih unggul dari produk import,” ujarnya. Gus menuturkan bila saat ini perlu kebijakan yang berpihak terhadap produk lokal, seperti pembatasan buah impor di Sumut, sehingga produk-produk lokal bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Masalah pertanian yang harusnya jadi prioritas malah menjadi kantong petani-petani miskin. Begitupula sektor kelautan dan perkebunan kita mengalami paradoks. Artinya potensi memadai tapi tak meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Salah seorang warga mengaku senang atas kehadiran Gus Irawan. Warga mendambakan sosok yang perduli ekonomi untuk menjadi pemimpin di Sumut. (adv)

Jam menunjukkan pukul 02.15 WIB ketika cagubsu Gus Irawan akhirnya tiba di Desa Batu Karang, Kec. Payung, Kabupaten Tanah Karo. Cuaca pegunungan yang begitu dingin tak menghalangi langkah mantan Dirut Bank Sumut ini untuk bertemu dengan ribuan warga yang menunggu kehadirannya.

SIMAK: Gus Irawan duduk bersama warga Desa Batu Karang, Tanah Karo, saat kedatangannya  daerah penghasil sayur-mayur tersebut, Minggu (27/1) lalu. //sumut pos
SIMAK: Gus Irawan duduk bersama warga Desa Batu Karang, Tanah Karo, saat kedatangannya ke daerah penghasil sayur-mayur tersebut, Minggu (27/1) lalu. //sumut pos

“MEJUAH-juah kita kerina,” ucap Gus saat memasuki Los Kesaint Mbelank Batu Karang, sebuah ruangan semacam aula yang tidak memiliki dinding yang biasa digunakan masyarakat Karo sebagai tempat pertemuan.

Kehadiran Gus di Minggu (27/1) pagi itu, disambut dengan teriakan ‘Hidup Gusman, Hidup Gusman, Ekonomi Bangkit’ serta penampilan band lokal yang popular di era 70-an ‘Riamour Band’. Gus dipakaikan ulos khas Karo sebagai ucapan selamat datang. Kehadiran Gus di desa ini untuk keduakalinya dalam rangka menghadiri Kerja Tahun Ngerires.

Gus menyampaikan rasa terimakasihnya kepada masyarakat Karo yang telah mengundangnya hadir pada kegiatan itu. Dalam kesempatan tersebut Gus tampak serius menyoroti persoalan transportasi dan pertanian di Sumut.

Cagubsu nomor urut 1 ini mengaku prihatin melihat kondisi jalan menuju Desa Batu Karang. Menurut dia, Tanah Karo sebagai daerah penghasil buah dan sayur di Sumut seharusnya memiliki infrastruktur yang lebih baik, seperti jalan dan fasilitas pertanian, sehingga produk pertanian mampu bersaing. Menurut Gus, kondisi jalan negara yang sangat jomplang (tidak sebanding) dengan provinsi tetangga, menyebabkan pemborosan.

“Infrastruktur memang sangat memprihatinkan, dimana kerusakan jalan mencapai 30 persen dari panjang 2.753,04 Km,” ungkap Gus.
Karenanya, lanjut dia, perlu ada terobosan ke pemerintah pusat dengan menggandeng 33 bupati/walikota, 30 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI Dapil Sumut untuk bersatu menggalang kekuatan mendobrak pusat.

“Kondisi jalan yang buruk sering menyebabkan inefesiensi dalam distribusi produk lokal, sehingga sulit bersaing secara harga. Padahal bila bicara kualitas, tentu produk lokal kita memiliki kualitas yang jauh lebih unggul dari produk import,” ujarnya. Gus menuturkan bila saat ini perlu kebijakan yang berpihak terhadap produk lokal, seperti pembatasan buah impor di Sumut, sehingga produk-produk lokal bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Masalah pertanian yang harusnya jadi prioritas malah menjadi kantong petani-petani miskin. Begitupula sektor kelautan dan perkebunan kita mengalami paradoks. Artinya potensi memadai tapi tak meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Salah seorang warga mengaku senang atas kehadiran Gus Irawan. Warga mendambakan sosok yang perduli ekonomi untuk menjadi pemimpin di Sumut. (adv)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/