27 C
Medan
Thursday, January 30, 2025

Senator M Nuh Minta Kenyamanan Masyarakat di Taput Harus Dijaga dalam Program MBG

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Muhammad Nuh, menerima laporan dari masyarakat mengenai kekhawatiran terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Tapanuli Utara. Mereka khawatir, adanya kemungkinan tercampurnya makanan yang tidak halal dalam program tersebut.

Merespon laporan tersebut, Muhammad Nuh langsung melakukan dialog dengan tokoh masyarakat setempat. Tampak hadir dalam dialog tersebut pimpinan ormas Kabupaten Tapanuli Utara diantaranya, Ketua MUI Taput H Samsul Pandiangan SPdI, Ketua NU Taput M Nazar Lutfi Tambunan SPdI, Ketua PD Muhammadiyah Taput DR H Abdul Rahman Munir Aritonang MAP, Ketua PD Al Washliyah Taput Abdurrahman Sitompul, PD Salimah Taput Hj Farida Nasution, Ketua DMI Taput H Ahmad Sihombing, Pimpinan BAZNAS Taput Ali Umar Nasution SAg.

Dalam pertemuan tersebut, Muhammad Nuh menekankan pentingnya menjaga kepercayaan dan kenyamanan seluruh lapisan masyarakat, termasuk umat Islam yang merupakan minoritas di daerah tersebut.

“Program makan bergizi gratis adalah inisiatif yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun, kita harus memastikan bahwa program ini dilaksanakan dengan memperhatikan aspek kehalalan, terutama untuk masyarakat Muslim. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap keyakinan mereka,” ujar Nuh.

Tokoh masyarakat setempat menyambut baik langkah yang diambil Muhammad Nuh. Mereka mengapresiasi sikapnya yang proaktif dan penuh toleransi dalam menyikapi isu ini.

Nuh yang saat ini juga diamanahi sebagai Pembina Pesantren Al Uswah, Langkat ini, juga menegaskan bahwa pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan lembaga terkait, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat untuk memastikan standar kehalalan dalam program tersebut. “Kita harus memastikan bahwa program ini tidak hanya bermanfaat secara kesehatan, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai agama yang dianut masyarakat,” tandas Nuh.

Dia berharap, dialog ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat komunikasi dan kerja sama antara-pemerintah, tokoh masyarakat dan seluruh warga Tapanuli Utara. Dengan demikian, program makan bergizi gratis dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan kekhawatiran ditengah masyarakat.

Muhammad Nuh berkomitmen untuk terus memantau perkembangan program ini dan siap menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah demi terwujudnya kesejahteraan bersama.

Ketua MUI Tapanuli Utara, H Samsul Pandiangan SPdI menyatakan, mereka sangat menghargai perhatian Muhammad Nuh terhadap kekhawatiran umat Muslim di sana. “Dialog seperti ini sangat penting untuk menjaga kerukunan dan saling pengertian antarkelompok masyarakat,” kata Samsul. (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Muhammad Nuh, menerima laporan dari masyarakat mengenai kekhawatiran terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Tapanuli Utara. Mereka khawatir, adanya kemungkinan tercampurnya makanan yang tidak halal dalam program tersebut.

Merespon laporan tersebut, Muhammad Nuh langsung melakukan dialog dengan tokoh masyarakat setempat. Tampak hadir dalam dialog tersebut pimpinan ormas Kabupaten Tapanuli Utara diantaranya, Ketua MUI Taput H Samsul Pandiangan SPdI, Ketua NU Taput M Nazar Lutfi Tambunan SPdI, Ketua PD Muhammadiyah Taput DR H Abdul Rahman Munir Aritonang MAP, Ketua PD Al Washliyah Taput Abdurrahman Sitompul, PD Salimah Taput Hj Farida Nasution, Ketua DMI Taput H Ahmad Sihombing, Pimpinan BAZNAS Taput Ali Umar Nasution SAg.

Dalam pertemuan tersebut, Muhammad Nuh menekankan pentingnya menjaga kepercayaan dan kenyamanan seluruh lapisan masyarakat, termasuk umat Islam yang merupakan minoritas di daerah tersebut.

“Program makan bergizi gratis adalah inisiatif yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun, kita harus memastikan bahwa program ini dilaksanakan dengan memperhatikan aspek kehalalan, terutama untuk masyarakat Muslim. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap keyakinan mereka,” ujar Nuh.

Tokoh masyarakat setempat menyambut baik langkah yang diambil Muhammad Nuh. Mereka mengapresiasi sikapnya yang proaktif dan penuh toleransi dalam menyikapi isu ini.

Nuh yang saat ini juga diamanahi sebagai Pembina Pesantren Al Uswah, Langkat ini, juga menegaskan bahwa pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan lembaga terkait, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat untuk memastikan standar kehalalan dalam program tersebut. “Kita harus memastikan bahwa program ini tidak hanya bermanfaat secara kesehatan, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai agama yang dianut masyarakat,” tandas Nuh.

Dia berharap, dialog ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat komunikasi dan kerja sama antara-pemerintah, tokoh masyarakat dan seluruh warga Tapanuli Utara. Dengan demikian, program makan bergizi gratis dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan kekhawatiran ditengah masyarakat.

Muhammad Nuh berkomitmen untuk terus memantau perkembangan program ini dan siap menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah demi terwujudnya kesejahteraan bersama.

Ketua MUI Tapanuli Utara, H Samsul Pandiangan SPdI menyatakan, mereka sangat menghargai perhatian Muhammad Nuh terhadap kekhawatiran umat Muslim di sana. “Dialog seperti ini sangat penting untuk menjaga kerukunan dan saling pengertian antarkelompok masyarakat,” kata Samsul. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/