25.6 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Kerja Sama Dinas Kesehatan Tebingtinggi, Dishub Semprot Betor dan Bus

DISINFEKTAN: Petugas Dishub Kota Tebingtinggi saat melakuan penyemprotan disinfektan terhadap betor dan bus angkutan pedesaan. SOPIAN/SUMUT POS
DISINFEKTAN: Petugas Dishub Kota Tebingtinggi saat melakuan penyemprotan disinfektan terhadap betor dan bus angkutan pedesaan. SOPIAN/SUMUT POS

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Dalam pencegahan penyebaran virus corona di Kota Tebingtinggi, Dinas Perhubungan (Dishub) yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah becak bermotor (betor) dan bus penumpang tujuan Sipispis, Kabupaten Sergai, yang berada di Terminal Bandar Sakti Kota Tebingtinggi, Sabtu (28/3) lalu.

Petugas dengan membawa tangki, langsung melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh betor yang beroperasi di Kota Tebingtinggi. Begitu juga dengan bus penumpang pedesaan tujuan Sipispis, tak luput dari penyemprotam, hingga ke bagian dalam bus.

Kepala Dishub Kota Tebingtinggi, Safrin Harahap menjelaskan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, sehingga betor dan bus yang selalu membawa penumpang harus disterilkan.

“Pasti betor dan bus selalu membawa penumpang, maka semuanya harus disemprotkan disinfektan, agar virus dan bakteri yang menempel mati,” ungkap Safrin.

Kepada para sopir, Safrin mengimbau untuk terus menjaga kesehatan, karena mereka setiap hari bertemu dengan penumpang.

“Sopir harus memakai masker, sering mencuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga jarak dengan penumpang,” imbaunya.

Paiman (56), seorang sopir betor yang mangkal di Jalan KF Tandean Kota Tebingtinggi, tak menyangka betornya akan disemprot disinfektan. Dia mengaku, selama kasus virus corona merebak, penumpang sepi dan penghasilan drastis menurun. Karena menurutnya, orang jadi takut bepergian akibat imbauan untuk tetap berada di rumah.

“Tebingtinggi kotanya jadi sepi. Banyak warga berdiam di rumah. Pendapatan jadi sedikit, hanya paspasan dibawa pulang ke rumah. Kalau sudah malam, Tebingtinggi sepi seperti kota mati, jarang ada aktivitas warga di luar rumah,” pungkasnya. (ian/saz)

DISINFEKTAN: Petugas Dishub Kota Tebingtinggi saat melakuan penyemprotan disinfektan terhadap betor dan bus angkutan pedesaan. SOPIAN/SUMUT POS
DISINFEKTAN: Petugas Dishub Kota Tebingtinggi saat melakuan penyemprotan disinfektan terhadap betor dan bus angkutan pedesaan. SOPIAN/SUMUT POS

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Dalam pencegahan penyebaran virus corona di Kota Tebingtinggi, Dinas Perhubungan (Dishub) yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah becak bermotor (betor) dan bus penumpang tujuan Sipispis, Kabupaten Sergai, yang berada di Terminal Bandar Sakti Kota Tebingtinggi, Sabtu (28/3) lalu.

Petugas dengan membawa tangki, langsung melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh betor yang beroperasi di Kota Tebingtinggi. Begitu juga dengan bus penumpang pedesaan tujuan Sipispis, tak luput dari penyemprotam, hingga ke bagian dalam bus.

Kepala Dishub Kota Tebingtinggi, Safrin Harahap menjelaskan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, sehingga betor dan bus yang selalu membawa penumpang harus disterilkan.

“Pasti betor dan bus selalu membawa penumpang, maka semuanya harus disemprotkan disinfektan, agar virus dan bakteri yang menempel mati,” ungkap Safrin.

Kepada para sopir, Safrin mengimbau untuk terus menjaga kesehatan, karena mereka setiap hari bertemu dengan penumpang.

“Sopir harus memakai masker, sering mencuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga jarak dengan penumpang,” imbaunya.

Paiman (56), seorang sopir betor yang mangkal di Jalan KF Tandean Kota Tebingtinggi, tak menyangka betornya akan disemprot disinfektan. Dia mengaku, selama kasus virus corona merebak, penumpang sepi dan penghasilan drastis menurun. Karena menurutnya, orang jadi takut bepergian akibat imbauan untuk tetap berada di rumah.

“Tebingtinggi kotanya jadi sepi. Banyak warga berdiam di rumah. Pendapatan jadi sedikit, hanya paspasan dibawa pulang ke rumah. Kalau sudah malam, Tebingtinggi sepi seperti kota mati, jarang ada aktivitas warga di luar rumah,” pungkasnya. (ian/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/