30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

25 Rumah Hangus Terbakar di Parongil

Kebakaran di jalan Gereja, Parongil, Silima Pungga-pungga, Dairi menghanguskan 25 unit rumah semipermanen, Kamis (2/6) dinihari sekira pukul 02.30 WIB.
Kebakaran di jalan Gereja, Parongil, Silima Pungga-pungga, Dairi menghanguskan 25 unit rumah semipermanen, Kamis (2/6) dinihari sekira pukul 02.30 WIB.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 25 unit rumah warga semi permanen di jalan Gereja, Parongil, Silima Pungga-pungga, Dairi hangus terbakar, Kamis (2/6) dinihari sekira pukul 02.30 WIB. Akibatnya 23 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal. Harta benda juga ikut ludes.

Kepada Sumut Pos (Grup Posmetro Medan), Boru Manullang (70) saat kebakaran terjadi seluruh pemilik rumah tertidur lelap. Warga terbangun karena tiba-tiba lampu mati dan mendengar teriakan kebakaran dari warga lainnya. “Saya dan warga lainnya tidak sempat menyelamatkan harta benda. Hanya baju yang saya pake inilah harta saya yang tersisa,” kata boru Manullang yang rumahnya juga ikut terbakar.

Sementara, Emma Panjaitan (80) yang rumahnya juga ikut terbakar sempat buat heboh warga. Sebab, tidak diketahui keberadaannya. Ternyata, nenek tersebut bersembunyi jauh ke belakang rumahnya setelah mendengar teriakan warga dan melihat api.

“Oppung (Emma Panjaitan) itu sempat tidak kelihatan. Tapi setelah dicari, ternyata mengaku takut dan memilih bersembunyi ke belakang rumah. Setelah ditemukan, baru diangkat dan diamankan untuk diberikan pelayanan kesehatan,” ujar warga lainnya.

Akibat peristiwa tersebut, kerugian materil diperkirakan lebih kurang Rp. 3 M. Namun tidak ada korban jiwa. Diketahui, 9 pelajar SD, SMP dan SMA tidak masuk sekolah akibat kebakaran itu. Karena pakaian hangus saat api berkobar hebat.

Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dairi, Ir Bahrim Tarigan mengatakan kejadian itu merupakan bencana non alam. Namun, pihaknya telah melakukan berbagai tindakan terhadap korban melalui pendirian posko.

“Tanggap darurat akan kita berlakukan selama 7 hari ini. Saat ini, kami telah mendirikan posko untuk pelayanan terhadap korban dan keluarga korban,” ujarnya.

Kapolsek Parongil, AKP L Limbong mengaku sangat kaget. Limbong mengaku pihaknya tidak mampu berbuat banyak selain berusaha menyiram api dengan alat manual.

“Setelah mendapat informasi, kami segera menuju lokasi. Ternyata, api lebih cepat merambat sehingga kobaran apai semakin tinggi dan susah untuk mendekatinya. Kami hanya bisa melakukan pertolongan dengan menyiram air dengan ember, sebelum mobil pemadam kebakaran tiba,” sebutnya.

Informasi terakhir yang didapat dari posko kebakaran Parongil, ada 25 rumah yang terbakar dengan 23 KK serta 59 jiwa. Semuanya kini tidak memiliki tempat tinggal. Sedangkan, bantuan telah diterima di posko antara lain mie instan, minuman mineral dan uang tunai.

Pantauan wartawan, Prajurit TNI dan personil Kepolisian terlihat siaga berjaga di lokasi kebakaran. Polisi telah memasang police line, serta membongkar sisa bangunan yang terbakar untuk keamanan. Sedangkan para korban diketahui telah memilih untuk tinggal di rumah keluarga masing-masing dan sudah mendapat pelayanan kesehatan. (rob/smg/ala)

Kebakaran di jalan Gereja, Parongil, Silima Pungga-pungga, Dairi menghanguskan 25 unit rumah semipermanen, Kamis (2/6) dinihari sekira pukul 02.30 WIB.
Kebakaran di jalan Gereja, Parongil, Silima Pungga-pungga, Dairi menghanguskan 25 unit rumah semipermanen, Kamis (2/6) dinihari sekira pukul 02.30 WIB.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 25 unit rumah warga semi permanen di jalan Gereja, Parongil, Silima Pungga-pungga, Dairi hangus terbakar, Kamis (2/6) dinihari sekira pukul 02.30 WIB. Akibatnya 23 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal. Harta benda juga ikut ludes.

Kepada Sumut Pos (Grup Posmetro Medan), Boru Manullang (70) saat kebakaran terjadi seluruh pemilik rumah tertidur lelap. Warga terbangun karena tiba-tiba lampu mati dan mendengar teriakan kebakaran dari warga lainnya. “Saya dan warga lainnya tidak sempat menyelamatkan harta benda. Hanya baju yang saya pake inilah harta saya yang tersisa,” kata boru Manullang yang rumahnya juga ikut terbakar.

Sementara, Emma Panjaitan (80) yang rumahnya juga ikut terbakar sempat buat heboh warga. Sebab, tidak diketahui keberadaannya. Ternyata, nenek tersebut bersembunyi jauh ke belakang rumahnya setelah mendengar teriakan warga dan melihat api.

“Oppung (Emma Panjaitan) itu sempat tidak kelihatan. Tapi setelah dicari, ternyata mengaku takut dan memilih bersembunyi ke belakang rumah. Setelah ditemukan, baru diangkat dan diamankan untuk diberikan pelayanan kesehatan,” ujar warga lainnya.

Akibat peristiwa tersebut, kerugian materil diperkirakan lebih kurang Rp. 3 M. Namun tidak ada korban jiwa. Diketahui, 9 pelajar SD, SMP dan SMA tidak masuk sekolah akibat kebakaran itu. Karena pakaian hangus saat api berkobar hebat.

Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dairi, Ir Bahrim Tarigan mengatakan kejadian itu merupakan bencana non alam. Namun, pihaknya telah melakukan berbagai tindakan terhadap korban melalui pendirian posko.

“Tanggap darurat akan kita berlakukan selama 7 hari ini. Saat ini, kami telah mendirikan posko untuk pelayanan terhadap korban dan keluarga korban,” ujarnya.

Kapolsek Parongil, AKP L Limbong mengaku sangat kaget. Limbong mengaku pihaknya tidak mampu berbuat banyak selain berusaha menyiram api dengan alat manual.

“Setelah mendapat informasi, kami segera menuju lokasi. Ternyata, api lebih cepat merambat sehingga kobaran apai semakin tinggi dan susah untuk mendekatinya. Kami hanya bisa melakukan pertolongan dengan menyiram air dengan ember, sebelum mobil pemadam kebakaran tiba,” sebutnya.

Informasi terakhir yang didapat dari posko kebakaran Parongil, ada 25 rumah yang terbakar dengan 23 KK serta 59 jiwa. Semuanya kini tidak memiliki tempat tinggal. Sedangkan, bantuan telah diterima di posko antara lain mie instan, minuman mineral dan uang tunai.

Pantauan wartawan, Prajurit TNI dan personil Kepolisian terlihat siaga berjaga di lokasi kebakaran. Polisi telah memasang police line, serta membongkar sisa bangunan yang terbakar untuk keamanan. Sedangkan para korban diketahui telah memilih untuk tinggal di rumah keluarga masing-masing dan sudah mendapat pelayanan kesehatan. (rob/smg/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/