30 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Ngaku Polisi, 2 Pejabat Madina Peras 20 Warga

MADINA-Dua Pejabat Eselon III di Pemkab Madina ditangkap polisi karena melakukan perampasan dan pemerasan terhadap sekitar 20 warga dengan menodongkan senjata api jenis soft gun. Kedua tersangka yakni  Idris Al Amin Siregar MAP (29) Kasubbag di Bagian Tata Pemerintahan Pemkab Madina dan Muhammad Fadli Nasution MAP (31) Kasubbag Umum di Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata.

Keduanya ditangkap pada Selasa (28/5) sekira pukul 21.30 WIB. Kini keduanya diamankan di rumah tahanan Polres Madina bersama barang bukti berupa 1 pucuk senjata api jenis Air soft gun revolver wing hitam, enam butir peluru, dan satu unit sepeda motor Supra X 125 tanpa plat .

Kedua tersangka ini melakukan aksi pemerasan di empat tempat berbeda antara lain di Jalan Lintas Timur, Lapangan Aekgodang, Dalan Lidang dan Parbangunan.

Kapolres Madina AKBP Achmad Fauzi Dalimunthe SIk didampingi Kasat Reskrim AKP Arfin Fachreza SH SIK, dan Kaurbin Ops Reskrim Iptu Ngurah kepada wartawan, Rabu (29/5) mengatakan, penangkapan ini atas laporan masyarakat selama sebulan terakhir.

Warga sekitar Panyabungan mengaku resah atas tindakan kedua tersangka yang telah melakukan perampokan dan perampasan, bahkan kedua pelaku mengaku sebagai aparat Polres Madina untuk mengelabui korban. Kedua tersangka ini melakukan aksi pemerasan di empat tempat berbeda.

“Penangkapan ini atas laporan masyarakat kepada kami bahwa ada dua orang yang mengaku aparat dari Polres Madina melakukan pemerasan dengan menodongkan senpi di empat TKP selama sebulan ini. Setiap aksi dilakukan secara paksa dan mengambil uang serta hand phone korban, setelah kita turunkan Tim ternyata benar kedua orang ini, saya tak habis pikir padahal keduanya juga PNS golangan IIIC, yang jelas keduanya sudah merusak citra Kepolisian karena sudah mengaku-ngaku aparat Polisi untuk melakukan pemerasan,” ungkap Fauzi.

Diceritakan, setiap melakukan aksi kedua tersangka selaku melakukan pemaksaan terhadap korban dan mengambil uang dan HP milik korban. Selama empat kali aksi itu jumlah korban sebanyak 20 orang. (wan/smg)

MADINA-Dua Pejabat Eselon III di Pemkab Madina ditangkap polisi karena melakukan perampasan dan pemerasan terhadap sekitar 20 warga dengan menodongkan senjata api jenis soft gun. Kedua tersangka yakni  Idris Al Amin Siregar MAP (29) Kasubbag di Bagian Tata Pemerintahan Pemkab Madina dan Muhammad Fadli Nasution MAP (31) Kasubbag Umum di Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata.

Keduanya ditangkap pada Selasa (28/5) sekira pukul 21.30 WIB. Kini keduanya diamankan di rumah tahanan Polres Madina bersama barang bukti berupa 1 pucuk senjata api jenis Air soft gun revolver wing hitam, enam butir peluru, dan satu unit sepeda motor Supra X 125 tanpa plat .

Kedua tersangka ini melakukan aksi pemerasan di empat tempat berbeda antara lain di Jalan Lintas Timur, Lapangan Aekgodang, Dalan Lidang dan Parbangunan.

Kapolres Madina AKBP Achmad Fauzi Dalimunthe SIk didampingi Kasat Reskrim AKP Arfin Fachreza SH SIK, dan Kaurbin Ops Reskrim Iptu Ngurah kepada wartawan, Rabu (29/5) mengatakan, penangkapan ini atas laporan masyarakat selama sebulan terakhir.

Warga sekitar Panyabungan mengaku resah atas tindakan kedua tersangka yang telah melakukan perampokan dan perampasan, bahkan kedua pelaku mengaku sebagai aparat Polres Madina untuk mengelabui korban. Kedua tersangka ini melakukan aksi pemerasan di empat tempat berbeda.

“Penangkapan ini atas laporan masyarakat kepada kami bahwa ada dua orang yang mengaku aparat dari Polres Madina melakukan pemerasan dengan menodongkan senpi di empat TKP selama sebulan ini. Setiap aksi dilakukan secara paksa dan mengambil uang serta hand phone korban, setelah kita turunkan Tim ternyata benar kedua orang ini, saya tak habis pikir padahal keduanya juga PNS golangan IIIC, yang jelas keduanya sudah merusak citra Kepolisian karena sudah mengaku-ngaku aparat Polisi untuk melakukan pemerasan,” ungkap Fauzi.

Diceritakan, setiap melakukan aksi kedua tersangka selaku melakukan pemaksaan terhadap korban dan mengambil uang dan HP milik korban. Selama empat kali aksi itu jumlah korban sebanyak 20 orang. (wan/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/