26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Atraksi Toba Itu Kuat: Alam Memikat plus Budaya Batak

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Luasnya Danau Toba dilihat dari puncak Hutaginjang Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, Selasa (22/3/2016).
Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Luasnya Danau Toba dilihat dari puncak Hutaginjang Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, Selasa (22/3/2016).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menpar Arief Yahya menyebutkan, Toba dijadikan satu dari 10 destinasi prioritas, karena memiliki atraksi yang sangat kuat. Memiliki alam yang indah, historis kaldera yang kuat, bekas ledakan dahsyat ribuan tahun silam.

“Alam atau naturenya sendiri sudah memikat. Lalu culture-nya, atau budaya Tapanuli juga sangat kaya dan berkarakter. Seperti halnya Bali yang kaya akan budaya, Toba dengan budaya Bataknya juga sangat kuat mengakar. Itu adalah kekuatan lain di Toba. Jadi kami justru akan mendorong budaya itu semakin kuat untuk menjadi daya tarik wisatawan. Budaya itu semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan,” kata Arief Yahya saat mendatangi seminar yang diprakarsai Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (28/5/2016).

Seminar itu bertujuan Bersatu untuk Danau Toba! dengan tema “Peran Gereja Mendukung Badan Pariwisata Danau Toba”. Menpar Arief Yahya disambut pimpinan tertinggi Ephorus HKBP Pdt. Dr. S. A. E. Nababan, Pdt. Frits Hutapea, STh dan Ketua Panitia HUT-65-Tahun HKBP Kebayoran Baru Paul Lubis di Gereja HKBP Kebayoran Baru. Gereja HKBP yang dia kunjungi memang berada di Jakarta. Tetapi komunitas (community) gereja HKBP punya pengaruh yang kuat di masyarakat Tapanuli, termasuk di Danau Toba.

Arief Yahya menjelaskan tentang adanya pihak yang confuse soal Bali Baru di 10 Destinasi itu. Bukan menjadikan destinasi itu dengan budaya Bali, dengan tarian Bali, kecak, legong dan gamelan yan khas itu. Atau meng-Hindu-kan orang Batak. Bukan itu yang dimaksud. Tetapi menjadikan destinasi Toba dikunjungi oleh 4 juta wisman setahun, seperti yang terjadi di pulau dewata Bali itu.

“Bali baru itu maksudnya, potensinya menjadi destinasi unggulan yang dikunjungi jutaan wisman,” ungkap Arief.

Target Toba di 2019 hanya 1 juta, tentu itu angka yang fantastik jika dilihat dari sekarang ini. Tetapi lihat saja, ketika Direct Flight ke Kuala Namu semakin banyak. Jalur Silangit dan Sibisa semakin ramai. Jalan tol dari Kuala Namu -Tebing Tinggi dan Pematang Siantar-Parapat, maka akses nya semakin terbuka. (jpnn)

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Luasnya Danau Toba dilihat dari puncak Hutaginjang Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, Selasa (22/3/2016).
Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Luasnya Danau Toba dilihat dari puncak Hutaginjang Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, Selasa (22/3/2016).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menpar Arief Yahya menyebutkan, Toba dijadikan satu dari 10 destinasi prioritas, karena memiliki atraksi yang sangat kuat. Memiliki alam yang indah, historis kaldera yang kuat, bekas ledakan dahsyat ribuan tahun silam.

“Alam atau naturenya sendiri sudah memikat. Lalu culture-nya, atau budaya Tapanuli juga sangat kaya dan berkarakter. Seperti halnya Bali yang kaya akan budaya, Toba dengan budaya Bataknya juga sangat kuat mengakar. Itu adalah kekuatan lain di Toba. Jadi kami justru akan mendorong budaya itu semakin kuat untuk menjadi daya tarik wisatawan. Budaya itu semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan,” kata Arief Yahya saat mendatangi seminar yang diprakarsai Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (28/5/2016).

Seminar itu bertujuan Bersatu untuk Danau Toba! dengan tema “Peran Gereja Mendukung Badan Pariwisata Danau Toba”. Menpar Arief Yahya disambut pimpinan tertinggi Ephorus HKBP Pdt. Dr. S. A. E. Nababan, Pdt. Frits Hutapea, STh dan Ketua Panitia HUT-65-Tahun HKBP Kebayoran Baru Paul Lubis di Gereja HKBP Kebayoran Baru. Gereja HKBP yang dia kunjungi memang berada di Jakarta. Tetapi komunitas (community) gereja HKBP punya pengaruh yang kuat di masyarakat Tapanuli, termasuk di Danau Toba.

Arief Yahya menjelaskan tentang adanya pihak yang confuse soal Bali Baru di 10 Destinasi itu. Bukan menjadikan destinasi itu dengan budaya Bali, dengan tarian Bali, kecak, legong dan gamelan yan khas itu. Atau meng-Hindu-kan orang Batak. Bukan itu yang dimaksud. Tetapi menjadikan destinasi Toba dikunjungi oleh 4 juta wisman setahun, seperti yang terjadi di pulau dewata Bali itu.

“Bali baru itu maksudnya, potensinya menjadi destinasi unggulan yang dikunjungi jutaan wisman,” ungkap Arief.

Target Toba di 2019 hanya 1 juta, tentu itu angka yang fantastik jika dilihat dari sekarang ini. Tetapi lihat saja, ketika Direct Flight ke Kuala Namu semakin banyak. Jalur Silangit dan Sibisa semakin ramai. Jalan tol dari Kuala Namu -Tebing Tinggi dan Pematang Siantar-Parapat, maka akses nya semakin terbuka. (jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/