Terpisah, Branch Manager PT Garuda Indonesia Gunungsitoli-Nias, Beni Putra, kepada Sumut Pos melalui telepon mengatakan, ada beberapa poin kelengkapan Bandara Binaka Gunungsitoli yang harus dipenuhi untuk mendaratkan pesawat berukuran besar jenis jet.
“Kita masih menunggu hasil verifikasi yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan untuk mengetahui kelayakan Run Way Bandara Binaka, apakah bisa didarati pesawat jenis jet, karena selama ini jenis pesawat yang sudah mendarat adalah pesawat jenis Avions de Transport Regional (ATR), termasuk bahan bakar pesawat belum ada di Nias”, ujar Beni.
Beni menambahkan, dengan run way Bandara Binaka Gunungsitoli saat ini yang panjangnya 2.250 meter dan lebar 30 meter, seharusnya sudah bisa didarati pesawat jenis Jet. Namun dari sisi kekuatan landasan pacu masih diteliti oleh Kementerian Perhubungan RI.
Dijelaskan Beni, selain usulan penerbangan langsung, selama ini penumpang dari Jakarta yang hendak ke Kepulauan Nias menggunakan jasa penerbangan harus transit melalui bandara Kualanamu Medan, dan juga bisa melalui Bandara Internasional Minangkabau Padang.
“Sebenarnya penumpang yang hendak Gunungsitoli sudah terlayani melalui bandara Kualanamu maupun melalui Bandara Minangkabau Padang, namun karena adanya permintaan masyarakat kepulauan Nias melalui usulan bapak Bupati Nias, pihak Garuda merespon sebagai bentuk dukungan pengembangan pariwisata di kepulauan Nias ini”,pungkasnya. (mag-5/han)