SUMUTPOS.CO – Dokter Chandra sendiri membenarkan pembatalan pernikahan itu. Alasannya, ia tidak terima dengan semua tingkah laku Stephany dan juga ibunya yang sering ribut. Kemudian, ia mendapat informasi kalau calon mertuanya itu punya banyak utang.
“Awalnya benar saya serius mau menikahi Stephany. Dan memang ibu saya sudah datang langsung menemui orangtua Stephany merencanakan pernikahan. Tapi belakangan ini, saya lihat Stephany dan ibunya sering ribut, bahkan jambak-jambakan di depan umum. Jadi saya pikir hal itu akan mempermalukan dan menyusahkan aku kelak. Makanya saya batalkan pernikahan itu,” tutur dr Chandra saat di temui di ruang kerjanya di Puskesmas Balige, Senin (29/9).
Tentang tuntutan kerugian itu, Chandra mau mengembalikannya. Tapi tidak sebesar yang dimintakan. Seperti booking aula, katanya (Stevany) sebesar Rp5 juta, namun setelah dicek hanya Rp500 ribu. Kemudian tentang panjar catering katanya Rp20 juta, itu tidak mungkin.
“Kalau soal barang-barang yang pernah diberikan samaku, nanti akan saya kembalikan. Tetapi, tentang cicilan mobil yang katanya ikut dibayar, itu tidak benar. Tidak ada bukti setorannya. Ada uang dikirim sama saya, tapi itu tidak pernah saya minta,” kilahnya.
Ditanya tentang pengaduan Stephany ke Mapoldasu, ia menantang keluarga Stephany dan berniat akan mengadukan balik. Sebab, keluarga Stephany telah mempermalukannya hingga ke Kantor Dinas Kesehatan Tobasa.
“Yang dipermalukan justru saya di sini. Jadi saya akan tuntut balik. Dan gara-gara pengaduan itu, besok ibu dan sepupu saya terpaksa datang dari Brandan untuk memberikan kesaksian ke Poldasu,” tandasnya.(ft/smg)
SUMUTPOS.CO – Dokter Chandra sendiri membenarkan pembatalan pernikahan itu. Alasannya, ia tidak terima dengan semua tingkah laku Stephany dan juga ibunya yang sering ribut. Kemudian, ia mendapat informasi kalau calon mertuanya itu punya banyak utang.
“Awalnya benar saya serius mau menikahi Stephany. Dan memang ibu saya sudah datang langsung menemui orangtua Stephany merencanakan pernikahan. Tapi belakangan ini, saya lihat Stephany dan ibunya sering ribut, bahkan jambak-jambakan di depan umum. Jadi saya pikir hal itu akan mempermalukan dan menyusahkan aku kelak. Makanya saya batalkan pernikahan itu,” tutur dr Chandra saat di temui di ruang kerjanya di Puskesmas Balige, Senin (29/9).
Tentang tuntutan kerugian itu, Chandra mau mengembalikannya. Tapi tidak sebesar yang dimintakan. Seperti booking aula, katanya (Stevany) sebesar Rp5 juta, namun setelah dicek hanya Rp500 ribu. Kemudian tentang panjar catering katanya Rp20 juta, itu tidak mungkin.
“Kalau soal barang-barang yang pernah diberikan samaku, nanti akan saya kembalikan. Tetapi, tentang cicilan mobil yang katanya ikut dibayar, itu tidak benar. Tidak ada bukti setorannya. Ada uang dikirim sama saya, tapi itu tidak pernah saya minta,” kilahnya.
Ditanya tentang pengaduan Stephany ke Mapoldasu, ia menantang keluarga Stephany dan berniat akan mengadukan balik. Sebab, keluarga Stephany telah mempermalukannya hingga ke Kantor Dinas Kesehatan Tobasa.
“Yang dipermalukan justru saya di sini. Jadi saya akan tuntut balik. Dan gara-gara pengaduan itu, besok ibu dan sepupu saya terpaksa datang dari Brandan untuk memberikan kesaksian ke Poldasu,” tandasnya.(ft/smg)