28 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Pesona Balige Siap Pukau Peserta Toba Cross Run 2017

BALIGE, SUMUTPOS.CO – Keindahan Danau Toba kembali menarik wisatawan melalui event sport tourism Toba Cross Run (TCR) yang akan digelar Sabtu, 28 Oktober 2017. Para peserta akan melintas sambil menikmati keindahan danau kaldera terbesar di dunia.

Kompetisi lari berskala internasional ini memiliki tiga kategori lari dengan start yang berbeda dengan garis finish yang sama, yaitu di Taman Sipinsur. TCR 2017 melibatkan tiga kabupaten sebagai jalur lintasannya, salah satunya adalah Balige. Balige menjadi salah satu titik start peserta untuk rute 55K Toba Cross Run 2017, kategori dengan rute terpanjang di TCR 2017.

“Titik start di kota Balige berada di salah satu gereja tertua yang semua material bangunannnya terbuat dari kayu. Bentuk bangunan gereja yang unik dan klasik bisa menjadi spot berfoto yang indah untuk peserta sambil menikmati pengalaman bermalam di camping ground (berkemah) di kawasan halaman gereja seluas 1,5 hektar menghadap langsung ke perbukitan kawasan Balige,” jelas Lexi Rohi selaku Ketua Pelaksana Toba Cross Run 2017, Jumat (29/9).

Kecamatan Balige terletak di tepi danau Toba dan berada sekitar 905-1.200 meter di atas permukaan laut. Balige sendiri merupakan kota yang mempunyai banyak nilai sejarah bagi masyarakat di pesisir danau Toba. Selain itu di Balige juga terdapat museum Batak T.B Silalahi yang terdapat banyak koleksi budaya Batak yang terawat hingga saat ini. Lexi mengatakan, peserta dan keluarga bisa mampir di pasar tradisional Balige dan membeli oleh-oleh kain Tenun Ulos khas Sumatera Utara dengan harga terjangkau.

“Kami telah merancang Toba Cross Run 2017 sebaik mungkin agar peserta lari dapat merasakan keindahan perbukitan Toba dengan aman dan nyaman. Peserta akan mendapatkan pengalaman berlari bernuansa alam yang bersih dan sejuk, tentu saja dengan latar belakang keindahan Danau Toba. Selain itu juga bisa berbelanja kerajinan khas Sumatera Utara seperti kain ulos dan sebagainya,” kata Lexi.

Bupati Kabupaten Toba Samosir Darwin Siagian mengungkapkan, perbukitan kawasan Balige selama ini banyak dilewatkan wisatawan yang ingin menikmati Danau Toba dari ketinggian. Padahal, hamparan sawah yang membentang hijau di Balige tampak seperti pemandangan di Ubud, Bali.

“Kami berharap, melalui Toba Cross Run ini, perbukitan kawasan Balige jadi dikenal dan menjadi destinasi wisata tersendiri mendukung Danau Toba,” ujar Darwin.

Melalui event internasional Toba Cross Run, lanjut Darwin, peserta tidak hanya bisa berolahraga lintas alam saja namun, kekayaan budaya dan kuliner khas Balige menjadi salah satu edukasi pariwisata baru untuk wisatawan khususnya para peserta Toba Cross Run 2017. Sambil menikmati pemandangan Danau Toba dari sisi lain di kota Balige, tidak ada salahnya menikmati kuliner khas daerah Balige.

BALIGE, SUMUTPOS.CO – Keindahan Danau Toba kembali menarik wisatawan melalui event sport tourism Toba Cross Run (TCR) yang akan digelar Sabtu, 28 Oktober 2017. Para peserta akan melintas sambil menikmati keindahan danau kaldera terbesar di dunia.

Kompetisi lari berskala internasional ini memiliki tiga kategori lari dengan start yang berbeda dengan garis finish yang sama, yaitu di Taman Sipinsur. TCR 2017 melibatkan tiga kabupaten sebagai jalur lintasannya, salah satunya adalah Balige. Balige menjadi salah satu titik start peserta untuk rute 55K Toba Cross Run 2017, kategori dengan rute terpanjang di TCR 2017.

“Titik start di kota Balige berada di salah satu gereja tertua yang semua material bangunannnya terbuat dari kayu. Bentuk bangunan gereja yang unik dan klasik bisa menjadi spot berfoto yang indah untuk peserta sambil menikmati pengalaman bermalam di camping ground (berkemah) di kawasan halaman gereja seluas 1,5 hektar menghadap langsung ke perbukitan kawasan Balige,” jelas Lexi Rohi selaku Ketua Pelaksana Toba Cross Run 2017, Jumat (29/9).

Kecamatan Balige terletak di tepi danau Toba dan berada sekitar 905-1.200 meter di atas permukaan laut. Balige sendiri merupakan kota yang mempunyai banyak nilai sejarah bagi masyarakat di pesisir danau Toba. Selain itu di Balige juga terdapat museum Batak T.B Silalahi yang terdapat banyak koleksi budaya Batak yang terawat hingga saat ini. Lexi mengatakan, peserta dan keluarga bisa mampir di pasar tradisional Balige dan membeli oleh-oleh kain Tenun Ulos khas Sumatera Utara dengan harga terjangkau.

“Kami telah merancang Toba Cross Run 2017 sebaik mungkin agar peserta lari dapat merasakan keindahan perbukitan Toba dengan aman dan nyaman. Peserta akan mendapatkan pengalaman berlari bernuansa alam yang bersih dan sejuk, tentu saja dengan latar belakang keindahan Danau Toba. Selain itu juga bisa berbelanja kerajinan khas Sumatera Utara seperti kain ulos dan sebagainya,” kata Lexi.

Bupati Kabupaten Toba Samosir Darwin Siagian mengungkapkan, perbukitan kawasan Balige selama ini banyak dilewatkan wisatawan yang ingin menikmati Danau Toba dari ketinggian. Padahal, hamparan sawah yang membentang hijau di Balige tampak seperti pemandangan di Ubud, Bali.

“Kami berharap, melalui Toba Cross Run ini, perbukitan kawasan Balige jadi dikenal dan menjadi destinasi wisata tersendiri mendukung Danau Toba,” ujar Darwin.

Melalui event internasional Toba Cross Run, lanjut Darwin, peserta tidak hanya bisa berolahraga lintas alam saja namun, kekayaan budaya dan kuliner khas Balige menjadi salah satu edukasi pariwisata baru untuk wisatawan khususnya para peserta Toba Cross Run 2017. Sambil menikmati pemandangan Danau Toba dari sisi lain di kota Balige, tidak ada salahnya menikmati kuliner khas daerah Balige.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/