25.6 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Kawanan Perampok Berpistol Ditangkap

Todong Sopir Truk dan Kernet lalu Dibuang

SIMALUNGUN-Tiga dari tujuh komplotan perampok bersenjata api (senpi) yang kerap menggasak truk pengangkut hasil panen, akhirnya meringkuk di sel tahanan Polres Simalungun. Aksinya terakhirnya, komplotan ini menggasak dua truk pengangkut kopi siap jual seberat 19 ton. Sadisnya, sopir maupun kernet truk dibuang ke areal kebuh teh dan tak jarang pula disiksa bila melawan.

Kapolres Simalungun, AKBP Agus Fajar didampingi Kasat Reskrimnya, AKP Ronny Nicholas, Senin (29/10) menegaskan, pihaknya berhasil menangkap ketiga pelaku saat hendak menjual jarahannya ke PT Raja Putra Manggala di daerah Sunggal Medan. Adapun ke tiga pelaku, Charli Mangatur Nababan (45) dan Albert Maruli Tambunan (55) keduanya warga Jalan Pertanahan Kecamatan Patumbak, Deliserdang. Sedangkan Binton Pakpahan (44) diketahui beralamat di Jalan Rawa Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Denai, Medan. “Ketiga tersangka ini kita tangkap di Medan daerah Sunggal saat hendak menjual kopi hasil kejahatannya,” kata Agus Fajar.

Bahkan, masih Agus Fajar, para tersangka terlebih dulu mencari penadah hasil kejahatannya baru melancarkan aksinya dengan merampok.  Persitiwa rampok itu terjadi persisnya Rabu (24/10) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Dari keterangan korban, Tunggul Aritonang (30) tak lain pengendara Fuso bernopol BB 8232 LD itu, ia bersama kernetnya berangkat dari Kecamatan Lintongnihuta, Humbang Hasundutan pada Selasa (23/10) sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka ditodong pistol ke areal perkebunan teh di Rayahuluan kecamatan Raya, Simalungun.

Pengakuan Charli, dia disuruh S dan JP, tak lain dalang atau otak pelaku perampokan tersebut. Upahnya hanya sebesar Rp500 ribu. Bahkan aksi itu baru sekli dilakoninya demi membiayai keluarga di rumahnya. “Cucuku sudah tiga tapi aku punya istri dua. Makanya keuangan sudah mendesak. Makanya aku nekad melakukan ini,” tutur Albert Maruli.(ndo/smg)

Todong Sopir Truk dan Kernet lalu Dibuang

SIMALUNGUN-Tiga dari tujuh komplotan perampok bersenjata api (senpi) yang kerap menggasak truk pengangkut hasil panen, akhirnya meringkuk di sel tahanan Polres Simalungun. Aksinya terakhirnya, komplotan ini menggasak dua truk pengangkut kopi siap jual seberat 19 ton. Sadisnya, sopir maupun kernet truk dibuang ke areal kebuh teh dan tak jarang pula disiksa bila melawan.

Kapolres Simalungun, AKBP Agus Fajar didampingi Kasat Reskrimnya, AKP Ronny Nicholas, Senin (29/10) menegaskan, pihaknya berhasil menangkap ketiga pelaku saat hendak menjual jarahannya ke PT Raja Putra Manggala di daerah Sunggal Medan. Adapun ke tiga pelaku, Charli Mangatur Nababan (45) dan Albert Maruli Tambunan (55) keduanya warga Jalan Pertanahan Kecamatan Patumbak, Deliserdang. Sedangkan Binton Pakpahan (44) diketahui beralamat di Jalan Rawa Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Denai, Medan. “Ketiga tersangka ini kita tangkap di Medan daerah Sunggal saat hendak menjual kopi hasil kejahatannya,” kata Agus Fajar.

Bahkan, masih Agus Fajar, para tersangka terlebih dulu mencari penadah hasil kejahatannya baru melancarkan aksinya dengan merampok.  Persitiwa rampok itu terjadi persisnya Rabu (24/10) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Dari keterangan korban, Tunggul Aritonang (30) tak lain pengendara Fuso bernopol BB 8232 LD itu, ia bersama kernetnya berangkat dari Kecamatan Lintongnihuta, Humbang Hasundutan pada Selasa (23/10) sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka ditodong pistol ke areal perkebunan teh di Rayahuluan kecamatan Raya, Simalungun.

Pengakuan Charli, dia disuruh S dan JP, tak lain dalang atau otak pelaku perampokan tersebut. Upahnya hanya sebesar Rp500 ribu. Bahkan aksi itu baru sekli dilakoninya demi membiayai keluarga di rumahnya. “Cucuku sudah tiga tapi aku punya istri dua. Makanya keuangan sudah mendesak. Makanya aku nekad melakukan ini,” tutur Albert Maruli.(ndo/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/