27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Dairi Surplus Empat Pangan Strategis dan Siap Stabilkan Inflasi di Sumut

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Dari lima komoditas pangan strategis kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara, empat di antaranya dinyatakan sebagai komoditas surplus Kabupaten Dairi.

Keempat komoditas tersebut yaitu beras, cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah. Hal itu disampaikan Gubernur Sumatera Utara, Eddy Rahmayadi dalam High Level Event Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sumatera Utara Tahun 2023 di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut, Rabu (31/5/2023).

Menanggapi pernyataan tersebut, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu membenarkan data yang dipaparkan Gubsu. “Untuk saat ini kita memang sudah surplus keempat komoditas pangan strategis dimaksud. Sementara komoditas pangan strategis bawang putih, kita masih harus ekspor 100% dari luar daerah,” kata Eddy.

Mengatasi kekurangan itu, kata Eddy, Pemkab Dairi, telah berupaya mempelajari dan meninjau daerah/lokasi di sejumlah kecamatan yang potensial untuk bertani bawang putih, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya. “Dengan adanya surplus, tentunya Pemkab Dairi ingin berpartisipasi dalam menstabilkan inflasi di Indonesia, khususnya Sumut. Salah satunya, kita sudah tanda tangan perjanjian kerja sama dengan Pemkot Medan,” ujar Eddy.

Disampaikan Eddy, dengan menjalin kerja sama dengan Pemko Medan, maka inflasi di Sumut bisa terkendali, mengingat Kota Medan merupakan penyumbang inflasi di Sumut. “Kita juga sudah ada Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) di Desa Parbuluan V, Kecamatan Parbuluan. Hasil panen dari KPT sudah kita jual ke Kota Medan dengan harga Rp23.000/kg, harga ini lebih tinggi dari harga pasar saat ini. Dapat kita katakan, petani kita untung,” ujar Eddy.

Selain empat komoditas itu, kata Eddy, Dairi juga surplus komoditas jagung. Sentra jagung Dairi terdapat di Tanah Pinem, Gunung Sitember, dan Tigalingga. Potensi ini juga akan dijajaki kembali untuk dijalin kerjasama dengan daerah lainnya. “Jagung kan bahan utama pembuatan pakan ternak, kalau harga jagung stabil, maka harga pakan ternak juga stabil. Sehingga, untuk ayam potong dan telur, harganya juga bisa stabil,” sebut Eddy.

Selain itu, untuk komoditas peternakan strategis, seperti domba dan kambing, Dairi telah mampu memenuhi kebutuhannya 100%. “Meski demikian, seperti yang disampaikan Inspektur Kementrian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, pemerintah daerah tidak boleh lengah. Harus tetap bekerja keras ditengah gejolak inflasi dunia. Maka dari itu, saya berharap agar kita semua dapat bekerja sama dalam menjaga kestabilan pangan ini,” tutup Eddy KA Berutu. (rud/adz).

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Dari lima komoditas pangan strategis kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara, empat di antaranya dinyatakan sebagai komoditas surplus Kabupaten Dairi.

Keempat komoditas tersebut yaitu beras, cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah. Hal itu disampaikan Gubernur Sumatera Utara, Eddy Rahmayadi dalam High Level Event Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sumatera Utara Tahun 2023 di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut, Rabu (31/5/2023).

Menanggapi pernyataan tersebut, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu membenarkan data yang dipaparkan Gubsu. “Untuk saat ini kita memang sudah surplus keempat komoditas pangan strategis dimaksud. Sementara komoditas pangan strategis bawang putih, kita masih harus ekspor 100% dari luar daerah,” kata Eddy.

Mengatasi kekurangan itu, kata Eddy, Pemkab Dairi, telah berupaya mempelajari dan meninjau daerah/lokasi di sejumlah kecamatan yang potensial untuk bertani bawang putih, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya. “Dengan adanya surplus, tentunya Pemkab Dairi ingin berpartisipasi dalam menstabilkan inflasi di Indonesia, khususnya Sumut. Salah satunya, kita sudah tanda tangan perjanjian kerja sama dengan Pemkot Medan,” ujar Eddy.

Disampaikan Eddy, dengan menjalin kerja sama dengan Pemko Medan, maka inflasi di Sumut bisa terkendali, mengingat Kota Medan merupakan penyumbang inflasi di Sumut. “Kita juga sudah ada Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) di Desa Parbuluan V, Kecamatan Parbuluan. Hasil panen dari KPT sudah kita jual ke Kota Medan dengan harga Rp23.000/kg, harga ini lebih tinggi dari harga pasar saat ini. Dapat kita katakan, petani kita untung,” ujar Eddy.

Selain empat komoditas itu, kata Eddy, Dairi juga surplus komoditas jagung. Sentra jagung Dairi terdapat di Tanah Pinem, Gunung Sitember, dan Tigalingga. Potensi ini juga akan dijajaki kembali untuk dijalin kerjasama dengan daerah lainnya. “Jagung kan bahan utama pembuatan pakan ternak, kalau harga jagung stabil, maka harga pakan ternak juga stabil. Sehingga, untuk ayam potong dan telur, harganya juga bisa stabil,” sebut Eddy.

Selain itu, untuk komoditas peternakan strategis, seperti domba dan kambing, Dairi telah mampu memenuhi kebutuhannya 100%. “Meski demikian, seperti yang disampaikan Inspektur Kementrian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, pemerintah daerah tidak boleh lengah. Harus tetap bekerja keras ditengah gejolak inflasi dunia. Maka dari itu, saya berharap agar kita semua dapat bekerja sama dalam menjaga kestabilan pangan ini,” tutup Eddy KA Berutu. (rud/adz).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/