25.6 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Pengendara Ninja Tewas Hantam KUPJ Mandiri di Limapuluh

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan maut terjadi di Jalinsum Medan-Kisaran, tepatnya di Dusun VIII, Desa Simpang Gambus, Kecamatan Limapuluh, Batubara, Minggu (30/8) siang. Seorang pengendara Ninja, Toni (23) tabrakan dengan Bus KUPJ Mandiri saat menyalip truk. Korban akhirnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Info dihimpun, siang itu sekira pukul 14.00 WIB, korban mengendarai sepeda motor Ninja tanpa plat dari arah Limapuluh. Tiba di lokasi, Toni memacu kecepatan sepeda motornya dan menyalip truk di depannya. Namun naas, sepeda motor Ninja Toni tabrakan dengan bus KUPJ Mandiri BK 7073 DO, yang datang dari arah berlawanan.

Sepeda motor Toni pun oleng korban terjatuh ke bahu jalan dan sempat terseret bersama sepeda motornya beberapa meter. Akibat kejadian itu, Toni mengalami luka parah. Bahkan, Toni sempat muntah darah saat masih berada di lokasi.

Warga yang mengetahui kejadian langsung mengejar dan menghentikan laju bus KUPJ. Sementara warga lain langsung membawa Toni ke Klinik Oloan Indrapura untuk mendapatkan perawatan medis. Tapi karena kondisinya sangat parah, korban dirujuk ke salah satu rumah sakit di Medan.

naas, nyawa Toni tak terselamatkan. Korban menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan ke Medan. Ani (50) warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian menuturkan, siang itu bus KUPJ melaju dari arah Medan. Sementara korban dari arah berlawanan hendak mendahului truk. “Kayaknya (korban, red) kurang hati-hati sehingga bertabrakan dengan bus KUPJ itu,” ujarnya.

Sopir Bus KUPJ Mandiri bernama Edi Candra Sitorus (29), warga Marendal, Medan, mengaku kaget. Ia tidak menyangka bus yang dikemudikannya bertabrakan dengan sepeda motor. “Kejadiannya cepat kali,” ujar Edi.

Edi memang mengakui saat itu korban menyalip truk, tapi dia tak menduga akan bertabrakan dengan bus yang dikemudikannya. “Setelah membentur mobil saya, ketika saya lihat ke belakang pengendaranya langsung oleng dan terjatuh ke jalan,” tandasnya.

Menurut Edi, saat itu dia melaju dengan kecepatan rata-rata 40 km per jam, karena arus lalu lintas di sekitar lokasi padat lancar. “Kalau saya pelannya,” ungkap laki-laki yang mengaku sudah jadi sopir sejak tahun 2001 itu.

Dia menyebutkan, berangkat dari Medan sekitar pukul 9.00 WIB, tujuan Tanjungbalai. Saat kejadian, dia membawa tiga orang penumpang. Satu penumpang turun di Kisaran dan dua lagi turun di Tanjungbalai.

Akibat kejadian itu, salahseorang penumpang yang duduk di sebelah kiri kemudi mengalami luka-luka karena terkena pecahan kaca bus. “Lukanya memang tidak parah,” kata pria yang mengaku sudah memiliki dua orang anak ini.

Kasat Lantas Polres Batubara AKP Nasib Manurung, melalui Kanit Laka Ipda CH Manurung, menerangkan, sudah melakukan olah TKP. Untuk kepentingan penyelidikan, bus KUPJ dan sepedamotor korban sudah diamankan.

NINJA HASIL KERINGAT KORBAN
Pasca menghembuskan nafas terakhirnya, jenazah korban disemayamkan di rumah orangtuanya di Dusun IV, Desa Pematang Panjang, Kecamatan Air Putih, Batubara. Sore itu, para pelayat tampak berdatangan menyampaikan belasungkawa. Ibu korban Rohani (62), tampak menangis terus menerus di samping jenazah korban. Rohani berkali-kali menyebut nama anaknya sambil mengelus-elus tubuh kaku korban.

Warga dan kerabat korban juga tampak menangis saat melihat jasad korban yang sudah tertutup kain kafan itu. Usman (70) ayah korban saat ditemui di rumahnya menuturkan, ia mendapat informasi siang itu anaknya hendak mengisi BBM ke SPBU di Simpang Gambus. Dari rumah, anaknya berangkat seorang diri. “Tidak berapa lama pergi, saya dapat kabar anak saya kecelakaan di jalan,” ujar Usman berlinang air mata.

Ayah korban mengaku kurang tahu pasti bagaimana kronologis kejadian yang menimpa anak bungsunya itu. Saat kejadian, Usman mengaku sedang berada di rumah. “Korban ini anak paling kecil dari sembilan bersaudara,” ujar Usman.

Amir (60), kerabat korban menambahkan, almarhum Toni selama ini dikenal sebagai anak yang baik dan rajin bekerja. “Dia gak pernah punya masalah. Dia juga rajin bekerja, sepeda motor miliknya itu merupakan hasil kerjanya saat merantau selama dua tahun di Malaysia,” katanya. (wan/dro/deo)

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan maut terjadi di Jalinsum Medan-Kisaran, tepatnya di Dusun VIII, Desa Simpang Gambus, Kecamatan Limapuluh, Batubara, Minggu (30/8) siang. Seorang pengendara Ninja, Toni (23) tabrakan dengan Bus KUPJ Mandiri saat menyalip truk. Korban akhirnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Info dihimpun, siang itu sekira pukul 14.00 WIB, korban mengendarai sepeda motor Ninja tanpa plat dari arah Limapuluh. Tiba di lokasi, Toni memacu kecepatan sepeda motornya dan menyalip truk di depannya. Namun naas, sepeda motor Ninja Toni tabrakan dengan bus KUPJ Mandiri BK 7073 DO, yang datang dari arah berlawanan.

Sepeda motor Toni pun oleng korban terjatuh ke bahu jalan dan sempat terseret bersama sepeda motornya beberapa meter. Akibat kejadian itu, Toni mengalami luka parah. Bahkan, Toni sempat muntah darah saat masih berada di lokasi.

Warga yang mengetahui kejadian langsung mengejar dan menghentikan laju bus KUPJ. Sementara warga lain langsung membawa Toni ke Klinik Oloan Indrapura untuk mendapatkan perawatan medis. Tapi karena kondisinya sangat parah, korban dirujuk ke salah satu rumah sakit di Medan.

naas, nyawa Toni tak terselamatkan. Korban menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan ke Medan. Ani (50) warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian menuturkan, siang itu bus KUPJ melaju dari arah Medan. Sementara korban dari arah berlawanan hendak mendahului truk. “Kayaknya (korban, red) kurang hati-hati sehingga bertabrakan dengan bus KUPJ itu,” ujarnya.

Sopir Bus KUPJ Mandiri bernama Edi Candra Sitorus (29), warga Marendal, Medan, mengaku kaget. Ia tidak menyangka bus yang dikemudikannya bertabrakan dengan sepeda motor. “Kejadiannya cepat kali,” ujar Edi.

Edi memang mengakui saat itu korban menyalip truk, tapi dia tak menduga akan bertabrakan dengan bus yang dikemudikannya. “Setelah membentur mobil saya, ketika saya lihat ke belakang pengendaranya langsung oleng dan terjatuh ke jalan,” tandasnya.

Menurut Edi, saat itu dia melaju dengan kecepatan rata-rata 40 km per jam, karena arus lalu lintas di sekitar lokasi padat lancar. “Kalau saya pelannya,” ungkap laki-laki yang mengaku sudah jadi sopir sejak tahun 2001 itu.

Dia menyebutkan, berangkat dari Medan sekitar pukul 9.00 WIB, tujuan Tanjungbalai. Saat kejadian, dia membawa tiga orang penumpang. Satu penumpang turun di Kisaran dan dua lagi turun di Tanjungbalai.

Akibat kejadian itu, salahseorang penumpang yang duduk di sebelah kiri kemudi mengalami luka-luka karena terkena pecahan kaca bus. “Lukanya memang tidak parah,” kata pria yang mengaku sudah memiliki dua orang anak ini.

Kasat Lantas Polres Batubara AKP Nasib Manurung, melalui Kanit Laka Ipda CH Manurung, menerangkan, sudah melakukan olah TKP. Untuk kepentingan penyelidikan, bus KUPJ dan sepedamotor korban sudah diamankan.

NINJA HASIL KERINGAT KORBAN
Pasca menghembuskan nafas terakhirnya, jenazah korban disemayamkan di rumah orangtuanya di Dusun IV, Desa Pematang Panjang, Kecamatan Air Putih, Batubara. Sore itu, para pelayat tampak berdatangan menyampaikan belasungkawa. Ibu korban Rohani (62), tampak menangis terus menerus di samping jenazah korban. Rohani berkali-kali menyebut nama anaknya sambil mengelus-elus tubuh kaku korban.

Warga dan kerabat korban juga tampak menangis saat melihat jasad korban yang sudah tertutup kain kafan itu. Usman (70) ayah korban saat ditemui di rumahnya menuturkan, ia mendapat informasi siang itu anaknya hendak mengisi BBM ke SPBU di Simpang Gambus. Dari rumah, anaknya berangkat seorang diri. “Tidak berapa lama pergi, saya dapat kabar anak saya kecelakaan di jalan,” ujar Usman berlinang air mata.

Ayah korban mengaku kurang tahu pasti bagaimana kronologis kejadian yang menimpa anak bungsunya itu. Saat kejadian, Usman mengaku sedang berada di rumah. “Korban ini anak paling kecil dari sembilan bersaudara,” ujar Usman.

Amir (60), kerabat korban menambahkan, almarhum Toni selama ini dikenal sebagai anak yang baik dan rajin bekerja. “Dia gak pernah punya masalah. Dia juga rajin bekerja, sepeda motor miliknya itu merupakan hasil kerjanya saat merantau selama dua tahun di Malaysia,” katanya. (wan/dro/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/