30.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Pengungsi Sinabung Ogah Tempati Rumah Penampungan

smg/posmtero TINGGALKAN POSKO: Sejumlah pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Posko penampungan Jambur Sempajaya memilih angkat kaki karena sakit hati dengan ucapan Kepala Desa Sempajaya, Bantu Purba. Pengungsi kini dipindahkan di penampungan GBKP Simpang Enam.
smg/posmtero
TINGGALKAN POSKO: Sejumlah pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Posko penampungan Jambur Sempajaya memilih angkat kaki karena sakit hati dengan ucapan Kepala Desa Sempajaya, Bantu Purba. Pengungsi kini dipindahkan di penampungan GBKP Simpang Enam.

SUMUTPOS.CO- Kompleks perumahan yang berada di Desa Siosar, Kecamatan Merek, Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut) merupakan tempat relokasi warga korban erupsi Gunung Sinabung.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sabtu (29/8) kemarin, pembangunan rumah relokasi korban erupsi Gunung Sinabung ini hampir rampung. Bahkan sebagian warga telah menerima kunci agar bisa menempati rumah yang disediakan pemerintah.

Kediaman yang masing-masing memiliki luas tanah 100 meter2 itu telah dilengkapi fasilitas air bersih, listrik, dan perabotan rumah tangga.

Ternyata sebagian besar warga yang menjadi korban erupsi Gunung Sinabung ini enggan menempati rumah relokasi. Alasannya, karena belum tersedianya lahan yang dijanjikan pemerintah untuk diolah menjadi mata pencarian mereka. “Masalahnya ya itu, lahan pertaniannya belum ada. Kalau itu udah ada, udah senang kami,” ucap salah seorang warga.

Tahapan pertama, pemerintah membangun 370 rumah yang ditempati warga dari desa yang paling parah terkena dampak erupsi Gunung Sinabung yaitu Bekerah, Suka Meriah, dan Simacem.

Lahan seluas 458 hektare telah disiapkan untuk menampung total 2.053 bagi warga korban erupsi Gunung Sinabung termasuk areal pertanian, dengan anggaran pembangunan 1 unit rumah sebesar Rp59,4 juta.

Kondisi terakhir Gunung Sinabungkambali bergejolak dan mengeluarkan awan panas, pada Jumat (28/8) siang. Luncuran awan panas mengarah ke barat daya sejauh 3,5 kilometer. Dari arah Puncak Cendawan, awan membumbung setinggi 1,5 kilometer. Letusan terjadi tiga kali sejak jumat pagi, dimana letusan yang agak besar terjadi paling akhir.

Dilaporkan pula, aktivitas kegempaan Gunung Sinabung masih tinggi. Data posko pemantauan Gunung Sinabung mencatat gempa terjadi terus menerus dengan amplitudo 0,5 mm sampai 5 mm. Dengan masih terus meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung ini, pihak vulkanologi mengimbau kepada warga agar tidak memasuki atau beraktivitas di zona bahaya Gunung Sinabung. (net/azw)

smg/posmtero TINGGALKAN POSKO: Sejumlah pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Posko penampungan Jambur Sempajaya memilih angkat kaki karena sakit hati dengan ucapan Kepala Desa Sempajaya, Bantu Purba. Pengungsi kini dipindahkan di penampungan GBKP Simpang Enam.
smg/posmtero
TINGGALKAN POSKO: Sejumlah pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Posko penampungan Jambur Sempajaya memilih angkat kaki karena sakit hati dengan ucapan Kepala Desa Sempajaya, Bantu Purba. Pengungsi kini dipindahkan di penampungan GBKP Simpang Enam.

SUMUTPOS.CO- Kompleks perumahan yang berada di Desa Siosar, Kecamatan Merek, Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut) merupakan tempat relokasi warga korban erupsi Gunung Sinabung.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sabtu (29/8) kemarin, pembangunan rumah relokasi korban erupsi Gunung Sinabung ini hampir rampung. Bahkan sebagian warga telah menerima kunci agar bisa menempati rumah yang disediakan pemerintah.

Kediaman yang masing-masing memiliki luas tanah 100 meter2 itu telah dilengkapi fasilitas air bersih, listrik, dan perabotan rumah tangga.

Ternyata sebagian besar warga yang menjadi korban erupsi Gunung Sinabung ini enggan menempati rumah relokasi. Alasannya, karena belum tersedianya lahan yang dijanjikan pemerintah untuk diolah menjadi mata pencarian mereka. “Masalahnya ya itu, lahan pertaniannya belum ada. Kalau itu udah ada, udah senang kami,” ucap salah seorang warga.

Tahapan pertama, pemerintah membangun 370 rumah yang ditempati warga dari desa yang paling parah terkena dampak erupsi Gunung Sinabung yaitu Bekerah, Suka Meriah, dan Simacem.

Lahan seluas 458 hektare telah disiapkan untuk menampung total 2.053 bagi warga korban erupsi Gunung Sinabung termasuk areal pertanian, dengan anggaran pembangunan 1 unit rumah sebesar Rp59,4 juta.

Kondisi terakhir Gunung Sinabungkambali bergejolak dan mengeluarkan awan panas, pada Jumat (28/8) siang. Luncuran awan panas mengarah ke barat daya sejauh 3,5 kilometer. Dari arah Puncak Cendawan, awan membumbung setinggi 1,5 kilometer. Letusan terjadi tiga kali sejak jumat pagi, dimana letusan yang agak besar terjadi paling akhir.

Dilaporkan pula, aktivitas kegempaan Gunung Sinabung masih tinggi. Data posko pemantauan Gunung Sinabung mencatat gempa terjadi terus menerus dengan amplitudo 0,5 mm sampai 5 mm. Dengan masih terus meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung ini, pihak vulkanologi mengimbau kepada warga agar tidak memasuki atau beraktivitas di zona bahaya Gunung Sinabung. (net/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/