26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

24 Perusahaan BUMN Merugikan di Semester I

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat sebanyak 24 perusahaan pelat merah mengalami kerugian pada semester-I 2017. Angka tersebut, diklaim lebih baik dibanding periode sebelumnya yang tercatat sebanyak 27 BUMN.

Sekretaris Kementerian BUMN Imam A Putro mengatakan, pihaknya menargetkan hingga akhir tahun tidak ada lagi perusahaan pelat merah yang merugi.

Meskipun saat ini, kata Imam, hanya tersisa satu BUMN lagi yang merugi yakni PT Merpati Airlines, yang saat ini sudah tidak beroperasi lagi.

Ia juga menjelaskan, BUMN yang merugi tidak termasuk dalam BUMN yang dikategorikan ‘sakit’. Jika sudah mendapat label ‘sakit’, maka BUMN tersebut tidak dapat di restrukturisasi.

“Semester I tahun ini ada 24 BUMN rugi dan kami berkomitemen punya target, tinggal Merpati saja yang mengalami kerugian di tahun ini,” ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (29/8).

Selain itu, ada tiga BUMN yang berhasil membalikan keaadaan dari kerugiannya. Yakni PT Djakarta Lloyd (Persero), PT Nindya Karya (Persero), dan PT Varuna Tirta Prakasya (Persero).

Untuk Djakarta Looyd berhasil bangkit karena kerjasamanya dengan PLN. Nindya Karya sukses karena mulai mendapatkan kontrak baru dan Varuna Tirta Prakayasa lewat kerjasama dengan BUMN lainnya. “Langkah restrukturisasi dilakukan untuk bisa menghilangkan BUMN rugi,” kata dia.

Berikut daftar 24 perusahaan plat merah yang merugi pada semeset-I 2017:
1. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
2. Perum Bulog
3. PT Berdikari (Persero)
4. PT Indofarma (Persero) Tbk
5. PT Energy Management Indonesia (Persero)
6. PT Hotel Indonesia Natour (Persero)
7. PT Pos Indonesia (Persero)
8. Perum PFN
9. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
10. PT Balai Pustaka (Persero)
11. PT PAL Indonesia (Persero)
12. PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
13. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
14. PT Boma Bisma Indra (Persero)
15. PT INTI (Persero)
16. PT Dirgantara Indonesia (Persero)
17. PT Amarta Karya (Persero)
18. PT PDI Pulau Batam (Persero)
19. Perum Damri
20. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
21. PT Danareksa (Persero)
22. PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero)
23. PT Iglas (Persero)
24. PT Istaka Karya (Persero)
(jpg/ram)

 

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat sebanyak 24 perusahaan pelat merah mengalami kerugian pada semester-I 2017. Angka tersebut, diklaim lebih baik dibanding periode sebelumnya yang tercatat sebanyak 27 BUMN.

Sekretaris Kementerian BUMN Imam A Putro mengatakan, pihaknya menargetkan hingga akhir tahun tidak ada lagi perusahaan pelat merah yang merugi.

Meskipun saat ini, kata Imam, hanya tersisa satu BUMN lagi yang merugi yakni PT Merpati Airlines, yang saat ini sudah tidak beroperasi lagi.

Ia juga menjelaskan, BUMN yang merugi tidak termasuk dalam BUMN yang dikategorikan ‘sakit’. Jika sudah mendapat label ‘sakit’, maka BUMN tersebut tidak dapat di restrukturisasi.

“Semester I tahun ini ada 24 BUMN rugi dan kami berkomitemen punya target, tinggal Merpati saja yang mengalami kerugian di tahun ini,” ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (29/8).

Selain itu, ada tiga BUMN yang berhasil membalikan keaadaan dari kerugiannya. Yakni PT Djakarta Lloyd (Persero), PT Nindya Karya (Persero), dan PT Varuna Tirta Prakasya (Persero).

Untuk Djakarta Looyd berhasil bangkit karena kerjasamanya dengan PLN. Nindya Karya sukses karena mulai mendapatkan kontrak baru dan Varuna Tirta Prakayasa lewat kerjasama dengan BUMN lainnya. “Langkah restrukturisasi dilakukan untuk bisa menghilangkan BUMN rugi,” kata dia.

Berikut daftar 24 perusahaan plat merah yang merugi pada semeset-I 2017:
1. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
2. Perum Bulog
3. PT Berdikari (Persero)
4. PT Indofarma (Persero) Tbk
5. PT Energy Management Indonesia (Persero)
6. PT Hotel Indonesia Natour (Persero)
7. PT Pos Indonesia (Persero)
8. Perum PFN
9. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
10. PT Balai Pustaka (Persero)
11. PT PAL Indonesia (Persero)
12. PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
13. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
14. PT Boma Bisma Indra (Persero)
15. PT INTI (Persero)
16. PT Dirgantara Indonesia (Persero)
17. PT Amarta Karya (Persero)
18. PT PDI Pulau Batam (Persero)
19. Perum Damri
20. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
21. PT Danareksa (Persero)
22. PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero)
23. PT Iglas (Persero)
24. PT Istaka Karya (Persero)
(jpg/ram)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/