25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

OJK Dorong Pasar Modal

Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pelaku pasar keuangan untuk terus membangun kredibilitas dan pendalaman pasar modal  dengan mendorong IPO yang lebih banyak untuk  tersedianya produk pasar modal yang lebih beragam.

Langkah-langkah itu harus diimbangi dengan pengembangan  infrastruktur pasar modal yang lebih handal dan kompetitif,  penyederhanaan  proses penawaran umum,  serta penguatan penerapan Good Corporate Governance Emiten, serta melanjutkan edukasi baik untuk calon-calon investor baru maupun calon-calon emiten dalam negeri.

“Kita berharap  dengan semua usaha dan  dukungan perbaikan fundamental ekonomi,   peran pasar modal dalam pembangunan akan semakin signifikan,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad   di  Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta,  Selasa (3/1).

Muliaman berharap memasuki tahun 2017, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa terus tumbuh dan  bisa berkontribusi dalam mendukung perekonomian nasional.

Menurutnya, capaian kinerja pasar modal sepanjang tahun 2016  tumbuh dengan sangat baik. IHSG meningkat 15,32 persen dan ditutup di level 5.296,7.  “Ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia serta tertinggi kedua di kawasan Asia Pasifik,” imbuhnya.

Capaian itu, katanya, tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak dalam membangun kepercayaan investor dan pelaku pasar modal terhadap fundamental dan prospek ekonomi Indonesia.

Menurutnya,  saat ini  pasar modal Indonesia  tidak hanya  menjadi alternatif tempat berinvestasi, tetapi juga sebagai alternatif sumber pembiayaan jangka panjang melengkapi sumber pembiayaan yang selama ini bergantung banyak kepada Perbankan.

Muliaman menyebut hingga  akhir November 2016, kredit  perbankan meningkat sebesar Rp334 triliun (8,46% yoy), sementara total nilai Penawaran Umum selama 2016 tercatat sebesar Rp194,74 triliun atau naik 68,94% dari tahun sebelumnya.

Capaian itu dibukukan melalui IPO Saham sebesar Rp12,07 triliun, right issue saham sebesar Rp68,06 triliun dan obligasi korporasi sebesar Rp114,61 triliun.(nas/JPG/ram)

Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pelaku pasar keuangan untuk terus membangun kredibilitas dan pendalaman pasar modal  dengan mendorong IPO yang lebih banyak untuk  tersedianya produk pasar modal yang lebih beragam.

Langkah-langkah itu harus diimbangi dengan pengembangan  infrastruktur pasar modal yang lebih handal dan kompetitif,  penyederhanaan  proses penawaran umum,  serta penguatan penerapan Good Corporate Governance Emiten, serta melanjutkan edukasi baik untuk calon-calon investor baru maupun calon-calon emiten dalam negeri.

“Kita berharap  dengan semua usaha dan  dukungan perbaikan fundamental ekonomi,   peran pasar modal dalam pembangunan akan semakin signifikan,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad   di  Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta,  Selasa (3/1).

Muliaman berharap memasuki tahun 2017, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa terus tumbuh dan  bisa berkontribusi dalam mendukung perekonomian nasional.

Menurutnya, capaian kinerja pasar modal sepanjang tahun 2016  tumbuh dengan sangat baik. IHSG meningkat 15,32 persen dan ditutup di level 5.296,7.  “Ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia serta tertinggi kedua di kawasan Asia Pasifik,” imbuhnya.

Capaian itu, katanya, tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak dalam membangun kepercayaan investor dan pelaku pasar modal terhadap fundamental dan prospek ekonomi Indonesia.

Menurutnya,  saat ini  pasar modal Indonesia  tidak hanya  menjadi alternatif tempat berinvestasi, tetapi juga sebagai alternatif sumber pembiayaan jangka panjang melengkapi sumber pembiayaan yang selama ini bergantung banyak kepada Perbankan.

Muliaman menyebut hingga  akhir November 2016, kredit  perbankan meningkat sebesar Rp334 triliun (8,46% yoy), sementara total nilai Penawaran Umum selama 2016 tercatat sebesar Rp194,74 triliun atau naik 68,94% dari tahun sebelumnya.

Capaian itu dibukukan melalui IPO Saham sebesar Rp12,07 triliun, right issue saham sebesar Rp68,06 triliun dan obligasi korporasi sebesar Rp114,61 triliun.(nas/JPG/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/