29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kinerja Pelindo I Naik 5,64 Persen

Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Belawan Internation Container
Terminal (BICT). Pada semeter pertama 2017 PT Pelindo I merilis
kinerjanya meningkat sekitar 5,64 persen.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Direktur Utama PT Pelindo I, Bambang Eka Cahyana menyatakan pertumbuhan kinerja pelabuhan yang kelolanya pada semester pertama 2017, menunjukan arah positif. Untuk trafik kunjungan kapal meningkat 5,64 persen, apabila dibanding tahun sebelumnya.

“Untuk trafik kunjungan kapal mencapai 32.358 call, tahun lalu pada semester pertama hanya 30.630 call. Ini menunjukan terjadi peningkatkan sekitar 5,64 persen,” katanya, Minggu (3/9) kemarin.

Jika secara bobot kapal, peningkatan setara dengan 70.985.837 gross tonage (GT), atau naik 11,93 persen dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar 63.418.907 GT. Selain itu, volume bongkar muat juga tumbuh positif.

“Capaian realisasi semester pertama 2017, tumbuh positif. Kondisi ini akan terus ditingkatkan hingga akhir tahun,” katanya.

Untuk realisasi bongkar muat barang sepanjang petengahan tahun 2017, diketahui sebesar 27.574.445 ton atau tumbuh 44,78 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2016 lalu yakni sebesar 19.045.910 ton.

“Angka realisasi bongkar muat yang cukup signifikan ini disebabkan peningkatan arus barang ekspor dan impor seperti bungkil, karet, baja, BBM, gula pasir, gandum, pupuk curah, dan semen yang terjadi di pelabuhan Belawan, Dumai, Lhokseumawe, dan Gunung Sitoli,” ungkap,
Bambang.

Dijelaskan, melalui peningkatan kualitas layanan secara terus menerus, pertumbuhan positif trafik kunjungan kapal juga diikuti pertumbuhan kinerja operasional secara signifikan. Saat ini, Waktu Tunggu (Waiting Time) di Belawan International Container Terminal (BICT) hanya sebesar 1,45 ja per kapal atau mampu ditekan 44,44 persen.

“Seiring dengan perbaikan waktu tunggu, produktivitas bongkar muat peti kemas di BICT dapat digenjot, dari 33,97 B/S/H (Box/Ship/Hour) menjadi 47,86 B/S/H (Box/Ship/Hour), atau meningkat sebesar 40,89 persen,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Bambang untuk progres pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung tahap pertama berkapasitas 500 ribu teus, telah mencapai 80 persen. Pelabuhan Kuala Tanjung yang diproyeksikan akan menjadi pelabuhan terbesar dan menjadi hubungan internasional di kawasan barat Indonesia akan dikembangkan secara bertahap hingga tahun 2023, dan
nantinya akan memiliki kapasitas hingga mencapai 20 juta teus.

Di bidang marine service, sejak April lalu, Pelindo I telah mendapatkan pelimpahan wewenang dari pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Perhubungan, sebagai satu-satunya institusi resmi yang berwenang melaksanakan Pelayanan Pemanduan dan Penundaan kapal-kapal asing dan domestik di perairan Pandu Luar Biasa, Selat Malaka dan Selat Singapore/The Voluntary Pilotage Services in The Straits of Malacca and Singapore (VPS in SOMS).

“Tugas pemanduan kapal yang dilimpahkan kepada Pelindo I merupakan bentuk kepercayaan pemangku kepentingan atas kinerja dan kemampuan yang dimiliki perseroan, baik dari segi SDM, infrastruktur maupun fasilitas pendukung lainnya,” ungkap, Bambang.

Selaras dengan peningkatan kinerja dan pertumbuhan bisnis, perusahaan BUMN ini terus menyiapkan kualitas dan kekuatan SDM. Terhitung hingga periode semester petama 2017, jumlah SDM Pelindo I dari sebanyak 1.444 orang, bertambah hingga 23,31 persen jika dibandingkan pada tahun lalu yang berjumlah sekitar 1.171 orang.

“Kami optimistis dengan adanya penambahan SDM ini akan mampu meningkatkan kinerja Pelindo I jadi lebih baik lagi ke depannya, serta akan mampu menghadapi perkembangan bisnis kami,” pungkasnya.(rul/ram)

 

Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Belawan Internation Container
Terminal (BICT). Pada semeter pertama 2017 PT Pelindo I merilis
kinerjanya meningkat sekitar 5,64 persen.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Direktur Utama PT Pelindo I, Bambang Eka Cahyana menyatakan pertumbuhan kinerja pelabuhan yang kelolanya pada semester pertama 2017, menunjukan arah positif. Untuk trafik kunjungan kapal meningkat 5,64 persen, apabila dibanding tahun sebelumnya.

“Untuk trafik kunjungan kapal mencapai 32.358 call, tahun lalu pada semester pertama hanya 30.630 call. Ini menunjukan terjadi peningkatkan sekitar 5,64 persen,” katanya, Minggu (3/9) kemarin.

Jika secara bobot kapal, peningkatan setara dengan 70.985.837 gross tonage (GT), atau naik 11,93 persen dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar 63.418.907 GT. Selain itu, volume bongkar muat juga tumbuh positif.

“Capaian realisasi semester pertama 2017, tumbuh positif. Kondisi ini akan terus ditingkatkan hingga akhir tahun,” katanya.

Untuk realisasi bongkar muat barang sepanjang petengahan tahun 2017, diketahui sebesar 27.574.445 ton atau tumbuh 44,78 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2016 lalu yakni sebesar 19.045.910 ton.

“Angka realisasi bongkar muat yang cukup signifikan ini disebabkan peningkatan arus barang ekspor dan impor seperti bungkil, karet, baja, BBM, gula pasir, gandum, pupuk curah, dan semen yang terjadi di pelabuhan Belawan, Dumai, Lhokseumawe, dan Gunung Sitoli,” ungkap,
Bambang.

Dijelaskan, melalui peningkatan kualitas layanan secara terus menerus, pertumbuhan positif trafik kunjungan kapal juga diikuti pertumbuhan kinerja operasional secara signifikan. Saat ini, Waktu Tunggu (Waiting Time) di Belawan International Container Terminal (BICT) hanya sebesar 1,45 ja per kapal atau mampu ditekan 44,44 persen.

“Seiring dengan perbaikan waktu tunggu, produktivitas bongkar muat peti kemas di BICT dapat digenjot, dari 33,97 B/S/H (Box/Ship/Hour) menjadi 47,86 B/S/H (Box/Ship/Hour), atau meningkat sebesar 40,89 persen,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Bambang untuk progres pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung tahap pertama berkapasitas 500 ribu teus, telah mencapai 80 persen. Pelabuhan Kuala Tanjung yang diproyeksikan akan menjadi pelabuhan terbesar dan menjadi hubungan internasional di kawasan barat Indonesia akan dikembangkan secara bertahap hingga tahun 2023, dan
nantinya akan memiliki kapasitas hingga mencapai 20 juta teus.

Di bidang marine service, sejak April lalu, Pelindo I telah mendapatkan pelimpahan wewenang dari pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Perhubungan, sebagai satu-satunya institusi resmi yang berwenang melaksanakan Pelayanan Pemanduan dan Penundaan kapal-kapal asing dan domestik di perairan Pandu Luar Biasa, Selat Malaka dan Selat Singapore/The Voluntary Pilotage Services in The Straits of Malacca and Singapore (VPS in SOMS).

“Tugas pemanduan kapal yang dilimpahkan kepada Pelindo I merupakan bentuk kepercayaan pemangku kepentingan atas kinerja dan kemampuan yang dimiliki perseroan, baik dari segi SDM, infrastruktur maupun fasilitas pendukung lainnya,” ungkap, Bambang.

Selaras dengan peningkatan kinerja dan pertumbuhan bisnis, perusahaan BUMN ini terus menyiapkan kualitas dan kekuatan SDM. Terhitung hingga periode semester petama 2017, jumlah SDM Pelindo I dari sebanyak 1.444 orang, bertambah hingga 23,31 persen jika dibandingkan pada tahun lalu yang berjumlah sekitar 1.171 orang.

“Kami optimistis dengan adanya penambahan SDM ini akan mampu meningkatkan kinerja Pelindo I jadi lebih baik lagi ke depannya, serta akan mampu menghadapi perkembangan bisnis kami,” pungkasnya.(rul/ram)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/