SUMUTPOS.CO – Sumur Benggala I Langkat, Sumatera Utara, akhirnya mulai berproduksi meski belum sesuai target sebesar 4 million standard cubic feet per day (mmscfd).“Produksi masih 2,5 mmscfd. Sumur Benggala I yang sempat dibersihkan kembali itu sudah beroperasi/berproduksi sejak 24 Oktober 2013 ,” kata Public Relation Manager PT Pertamina EP Agus Amperianto di Medan, Minggu.
Gas itu sudah masuk pada jalur eksisting di Field Pangkalan Susu dan sesuai Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang sudah dimiliki. Menurut dia, sebenarnya produksi bisa capai 4 mmsfd, namun karena berpengaruh terhadap jalur eksisting Field Pangkalan Susu, maka pasok gas tersebut masih bertahap atau hanya 2,5 mmscfd.
Dia mengaku, produksi gas itu akan dipasok untuk industri melalui PGN dan PLN dengan menggunakan PJBG yang baru.“Untuk gas Benggala 1 ini memang mengikuti PJBG eksisting dengan PGN. Sedangkan untuk distribusi ke PLN, PJBG sedang diselesaikan menyusul sudah adanya persetujuan Kementrian ESDM,”katanya.
Distribusi gas ke PGN sebagai tindak lanjut kontrak yang ada sebelumnya, dimana Pertamina EP harus memberi gas ke PGN sebesar 12 mmsfd, namun dewasa ini hanya mampu 7 mmsfd.
Asisten Manager Legal And Relation PT Pertamina EP Asset I Field Pangkalansusu Daniel Munthe, menyebutkan, untuk awal, kualitas gas itu masih kurang baik dan dewasa ini secara teknik perusahaan tersebut sedang meningkatkan mutunya.
General Manager PT PGN (Persero), Mugiono yang dihubungi terpisah menyatakan gas itu memang sudah diterima PGN.“Benar gas sudah diterima PGN, tetapi masih dalam uji coba menunggu kualitas memenuhi syarat untuk dikomersialkan ke industri,” katanya. (net/bbs)
SUMUTPOS.CO – Sumur Benggala I Langkat, Sumatera Utara, akhirnya mulai berproduksi meski belum sesuai target sebesar 4 million standard cubic feet per day (mmscfd).“Produksi masih 2,5 mmscfd. Sumur Benggala I yang sempat dibersihkan kembali itu sudah beroperasi/berproduksi sejak 24 Oktober 2013 ,” kata Public Relation Manager PT Pertamina EP Agus Amperianto di Medan, Minggu.
Gas itu sudah masuk pada jalur eksisting di Field Pangkalan Susu dan sesuai Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang sudah dimiliki. Menurut dia, sebenarnya produksi bisa capai 4 mmsfd, namun karena berpengaruh terhadap jalur eksisting Field Pangkalan Susu, maka pasok gas tersebut masih bertahap atau hanya 2,5 mmscfd.
Dia mengaku, produksi gas itu akan dipasok untuk industri melalui PGN dan PLN dengan menggunakan PJBG yang baru.“Untuk gas Benggala 1 ini memang mengikuti PJBG eksisting dengan PGN. Sedangkan untuk distribusi ke PLN, PJBG sedang diselesaikan menyusul sudah adanya persetujuan Kementrian ESDM,”katanya.
Distribusi gas ke PGN sebagai tindak lanjut kontrak yang ada sebelumnya, dimana Pertamina EP harus memberi gas ke PGN sebesar 12 mmsfd, namun dewasa ini hanya mampu 7 mmsfd.
Asisten Manager Legal And Relation PT Pertamina EP Asset I Field Pangkalansusu Daniel Munthe, menyebutkan, untuk awal, kualitas gas itu masih kurang baik dan dewasa ini secara teknik perusahaan tersebut sedang meningkatkan mutunya.
General Manager PT PGN (Persero), Mugiono yang dihubungi terpisah menyatakan gas itu memang sudah diterima PGN.“Benar gas sudah diterima PGN, tetapi masih dalam uji coba menunggu kualitas memenuhi syarat untuk dikomersialkan ke industri,” katanya. (net/bbs)