MEDAN, SUMUTPOS.CO- Pertumbuhan ekonomi Sumut pada kuartal empat diprediksi akan tumbuh positif. Tapi, realisasi pertumbuhan ekonomi Sumut di kuartal ketiga lebih buruk dari ekspektasi sebelumnya.
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin menjelaskan, di kuartal keempat ini, memberikan rasa kuatir yang besar terkait kemungkinan pertumbuhan ekonomi Sumut.
“Dimana Sumut masih terlihat kesulitan untuk tumbuh di atas 0%. Terlebih motor penggerak ekonomi Sumut dibandingkan dengan wilayah lain terbilang lebih sedikit,” jelas Gunawan.
Gunawan mengatakan bahwa sejauh ini, pertumbuhan ekonomi nasional yang terpuruk cukup dalam memang tidak membuat ekonomi Sumut terpuruk dengan angka yang sama.
“Hanya saja, di kuartal ketiga Sumut tidak mengalami pembalikan arah yang signifikan. Padahal Sumut tidak memberlakukan PSBB secara ketat dibandingkan dengan wilayah lainnya. Saya menilai motor penggerak ekonomi Sumut di kuartal ketiga cenderung stagnan. Meskipun harga komoditas CPO di masa Covid-19 ini justru mengalami kenaikan yang tajam,” tutur Gunawan.
Dengan itu, Gunawan menyampaikan peluang Sumut untuk tumbuh positif di kuartal keempat memang bisa saja tercipta. Optimis peluang baik akan ditunjuki pertumbuhan ekonomi di kuartal empat ini.
“Tetapi saya tetap menggaris bawahi bahwa Sumut bisa saja tetap negatif pertumbuhan ekonominya di kuartal keempat ini. Saya melihat Sumut memang berpeluang membaik dalam rentang 0.3% hingga minus 0.6%. tetapi lagi-lagi saya garis bawahi, hitungan ini akan berubah nantinya di bulan Desember,” terangnya.
Sementara itu, di kuartal keempat Gunawan juga memprediksi untuk ekonomi nasional juga masih berpeluang tumbuh negatif. Meskipun perkiraan tersebut bisa saja berubah nantinya. Hal ini mengingat masih terlalu dini ekonomi nasional disimpulkan akan membaik.
Selanjutnya, dikatakan Gunawan adanya belanja pemerintah yang memang pada dasarnya akan menguat di kuartal terakhir setiap tahun. Ini yang akan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kedepan.
“Terakhir ada peningkatan belanja masyarakat yang besar menjelang perayaan keagamaan di Desember 2020 dan Tahun Baru 2021. Jadi memang ada sejumlah motor penggerak ekonomi untuk tumbuh di atas 0% atau positif nantinya,” ungkapnya.
Disisi lainnya, Gunawan berpendapat belanja pemerintah juga masih banyak yang dihabiskan untuk bantuan sosial. Perlambatan pada perekonomian dunia membuat aktivitas ekonomi nasional masih akan terus melambat.
“Ini yang akan menjadi ganjalan terhadap sikap optimis kalau ekonomi di kuartal keempat akan positif. Belum lagi kalau penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di tanah air justru memicu terjadinya PSBB ketat. Ini bisa mengubah ekspektasi kita kedepan. Jadi sejauh ini saya melihat kalau ekonomi nasional masih akan tumbuh negatif di bawah 1%. Meskipun bisa saja direvisi di Desember nantinya,” tandas Gunawan. (gus/ram)