25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

10 Perusahaan Swiss Jajaki Investasi di Sumut

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemendag, Kasan Muhri, foto bersama Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Kurt Kunz, di dan sejumlah calon investor pada pembukaan kegiatan desiminasi IE-CEPA di Hotel JW Marriot, Rabu (5/01/2020).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 10 perusahaan asal Swiss menjajaki rencana investasi di Sumatera Utara. Ke-10 perusahaan tersebut yakni Swiss Cham, PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL), PT Clariant Adsorbents Indonesia, PT Buhler Indonesia, Japan Tobacco International (JTI), PT Asuransi Adira Dinamika (bagian Zurich Insurance Group), PT HILTI Nusantara, PT. Endress+Hauser Indonesia, Regal Springs Indonesia, dan Syngenta.

“Perjanjian kerjasama Swiss dan Indonesia tidak hanya di Sumatera Utara, tetapi juga dengan daerah lainnya. Sebelumnya Pemerintah Indonesia melakukan kunjungan ke Swiss untuk memperkenalkan produk andalan yang ada di Indonesia. Pemerintah Indonesia menjamin kemudahan untuk investor,” kata Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemendag, Kasan Muhri, dalam pembukaan kegiatan Desiminasi Indonesia -European Free Trade Association (EFTA) Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) di Hotel JW Marriot, Rabu (5/01/2020).

Menurut Kasan, roadshow perjanjian dagang Indonesia- IE CEPA ini merupakan awal langkah yang baik dalam perdagangan dengan Indonesia.

Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Kurt Kunz, di hadapan para investor menyebutkan Sumatera Utara memiliki potensi investasi yang cukup besar. Apalagi, perannya sangat penting untuk pergerakan ekonomi. “Sebanyak 10 perusahaan asal Swiss ikut menjajaki potensi investasi ke Sumut. Investasi ini akan dilakukan oleh perusahaan, bukan pemerintah. Nantinya perusahaan yang langsung menentukan apa yang akan diinvestasikan,” katanya.

Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah, diwakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Zoni Waldi, mengatakan menyambut baik rencana investasi perusahaan asal Swiss di Sumut.

Ia menawarkan rencaa pembangunan sport center untuk persiapan penyelenggaraan PON 2024.

“Di sektor pariwisata, Sumut juga memiliki Danau Toba yang merupakan salah satu dari lima destinasi superprioritas Indonesia yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo. Selain itu, Sumut memiliki perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia. Juga ada karet, cokelat, teh, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, tebu, dan tembakau,” katanya.

Selain itu, menurutnya, Sumut juga kaya akan sumber energi dari panas bumi dan pembangkit listrik tenaga air. Untuk infrastruktur, ada pelabuhan Kuala Tanjung dan Belawan sebagai sentra transportasi bisnis.

Dengan penguatan hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara EFTA melalui perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif tentunya akan memungkinkan peningkatan dan diversifikasi perdagangan dan investasi dua arah yang tentunya membuka lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraaan di Indonesia dan negara negara EFTA , ujarnya.

IE-CEPA dihadiri Chairman of Swisscham Indonesia Lufhti, Ketua Kelompok Perundingan Indonesia EFTA Soemadi DM, dan Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sumut Hendra dan jajaran Pemprovsu. (rel)

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemendag, Kasan Muhri, foto bersama Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Kurt Kunz, di dan sejumlah calon investor pada pembukaan kegiatan desiminasi IE-CEPA di Hotel JW Marriot, Rabu (5/01/2020).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 10 perusahaan asal Swiss menjajaki rencana investasi di Sumatera Utara. Ke-10 perusahaan tersebut yakni Swiss Cham, PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL), PT Clariant Adsorbents Indonesia, PT Buhler Indonesia, Japan Tobacco International (JTI), PT Asuransi Adira Dinamika (bagian Zurich Insurance Group), PT HILTI Nusantara, PT. Endress+Hauser Indonesia, Regal Springs Indonesia, dan Syngenta.

“Perjanjian kerjasama Swiss dan Indonesia tidak hanya di Sumatera Utara, tetapi juga dengan daerah lainnya. Sebelumnya Pemerintah Indonesia melakukan kunjungan ke Swiss untuk memperkenalkan produk andalan yang ada di Indonesia. Pemerintah Indonesia menjamin kemudahan untuk investor,” kata Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemendag, Kasan Muhri, dalam pembukaan kegiatan Desiminasi Indonesia -European Free Trade Association (EFTA) Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) di Hotel JW Marriot, Rabu (5/01/2020).

Menurut Kasan, roadshow perjanjian dagang Indonesia- IE CEPA ini merupakan awal langkah yang baik dalam perdagangan dengan Indonesia.

Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Kurt Kunz, di hadapan para investor menyebutkan Sumatera Utara memiliki potensi investasi yang cukup besar. Apalagi, perannya sangat penting untuk pergerakan ekonomi. “Sebanyak 10 perusahaan asal Swiss ikut menjajaki potensi investasi ke Sumut. Investasi ini akan dilakukan oleh perusahaan, bukan pemerintah. Nantinya perusahaan yang langsung menentukan apa yang akan diinvestasikan,” katanya.

Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah, diwakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Zoni Waldi, mengatakan menyambut baik rencana investasi perusahaan asal Swiss di Sumut.

Ia menawarkan rencaa pembangunan sport center untuk persiapan penyelenggaraan PON 2024.

“Di sektor pariwisata, Sumut juga memiliki Danau Toba yang merupakan salah satu dari lima destinasi superprioritas Indonesia yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo. Selain itu, Sumut memiliki perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia. Juga ada karet, cokelat, teh, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, tebu, dan tembakau,” katanya.

Selain itu, menurutnya, Sumut juga kaya akan sumber energi dari panas bumi dan pembangkit listrik tenaga air. Untuk infrastruktur, ada pelabuhan Kuala Tanjung dan Belawan sebagai sentra transportasi bisnis.

Dengan penguatan hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara EFTA melalui perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif tentunya akan memungkinkan peningkatan dan diversifikasi perdagangan dan investasi dua arah yang tentunya membuka lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraaan di Indonesia dan negara negara EFTA , ujarnya.

IE-CEPA dihadiri Chairman of Swisscham Indonesia Lufhti, Ketua Kelompok Perundingan Indonesia EFTA Soemadi DM, dan Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sumut Hendra dan jajaran Pemprovsu. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/