25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Warga Bebas Beli Beras di Bulog

MEDAN- Untuk menciptakan stabilitas harga sembako, PT Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sumatera Utara (Sumut) kembali menambah Bulog Mart. Berlokasi di kantor divre Jalan Gatot Subroto Medan berbentuk gerai, Bulog membebaskan bagi pengecer maupun distributor untuk berbelanja.

Humas PT Bulog Divre Sumut, Rusli mengatakan gerai ini sudah berdiri selama sebulan terakhir dan diminati khususnya masyarakat umum cukup tinggi. Sehingga distribusi dan harga beras menjadi lebih murah, khususnya harga beras Bulog.

“Sama dengan Bulog Mart yang sudah berdiri sebelumnya, tersedia beberapa jenis beras seperti IR 64, kuku balam, super dan lainnya dengan harga lebih murah dari pasar. Jadi apabila distributor dan pengecer membeli di sini, tentu akan tercipta stabilisasi harga di pasar,” katanya di Medan, Kamis (4/10).
Di Gerai Bulog Mart menjual beras siudang Rp88.000, kuku balam Rp93.000, ramos asli Rp91.000 dan beras cap bintang Rp80.000. Seluruhnya dijual dengan ukuran 10 kilogram (kg). Selain itu ada juga kuku balam super dengan ukuran 5 kg seharga Rp52.000.

Ada juga beras komersil Bulog dengan harga Rp7.250 per kg. Beras Bulog ini merupakan premium ex Thailand dengan broken 5 persen.
“Harga tersebut sewaktu-waktu bisa naik karena tergantung harga pasar namun dipastikan lebih murah Rp1.000 sampai Rp1.500 per kg bervariasi tergantung jenis sebab Bulog langsung membeli ke kilang atau distributor yang sudah bermitra dengan kami. Untuk kilang lebih umumnya, kami mengambil dari Siantar.” jelasnya.

Stok yang tersedia minimal dua ton dalam sebulan. Diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang tahu Bulog Mart sehingga penjualan terus meningkat. Dengan begitu tujuan mendirikan Bulog Mart untuk menyerap produksi petani, tercipta pendistribusi yang cepat dan tepat karena memotong mata rantai serta berfungsi sebagai stabilitator harga tercapai.

“Sesuai rencana ditargetkan akan ada 30 Bulog Mart pada Divre Sumut. Saat ini sudah ada di Belawan, Labuhan, Mabar, Jemadi dan Mustafa, namun masih digabung dengan gudang. Pada akhir tahun ini diupayakan berdiri di Nias,” ucapnya. Pemilihan Nias, karena daerah ini memiliki harga beras yang cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Sumut.

Untuk komoditi, Bulog akan menambah komoditi lain selain beras seperti gula, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi, kedelai dan lainnya. Namun penambahan itu masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat soal wewenang Bulog dalam hal pengamanan bahan kebutuhan pokok strategis. “Dalam waktu dekat, sedikitnya tiga komoditi akan dijual pada Bulog Mart ini. Mudah-mudahan pemerintah memberikan wewenang sepenuhnya kepada Bulog agar bisa menjual sembilan bahan kebutuhan pokok strategis lainnya,” jelasnya.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Negeri Medan (Unimed) M Ishak mengatakan, penambahan Bulog Mart cukup positif. Keberadaan gerai seperti ini bagus khususnya saat terjadi peningkatan harga di pasar. Dengan begitu masyarakat masih memiliki pilihan ketika harga beras naik yang biasanya karena ulah spekulan. “Ekspansi ini akan memberikan kemandiriaan Bulog sebagai BUMN sehingga mampu memberikan laba optimal kepada pemerintah. Di samping juga, pengoptimalan pada aset-aset yang dimiliki,” ujarnya. (ram)

MEDAN- Untuk menciptakan stabilitas harga sembako, PT Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sumatera Utara (Sumut) kembali menambah Bulog Mart. Berlokasi di kantor divre Jalan Gatot Subroto Medan berbentuk gerai, Bulog membebaskan bagi pengecer maupun distributor untuk berbelanja.

Humas PT Bulog Divre Sumut, Rusli mengatakan gerai ini sudah berdiri selama sebulan terakhir dan diminati khususnya masyarakat umum cukup tinggi. Sehingga distribusi dan harga beras menjadi lebih murah, khususnya harga beras Bulog.

“Sama dengan Bulog Mart yang sudah berdiri sebelumnya, tersedia beberapa jenis beras seperti IR 64, kuku balam, super dan lainnya dengan harga lebih murah dari pasar. Jadi apabila distributor dan pengecer membeli di sini, tentu akan tercipta stabilisasi harga di pasar,” katanya di Medan, Kamis (4/10).
Di Gerai Bulog Mart menjual beras siudang Rp88.000, kuku balam Rp93.000, ramos asli Rp91.000 dan beras cap bintang Rp80.000. Seluruhnya dijual dengan ukuran 10 kilogram (kg). Selain itu ada juga kuku balam super dengan ukuran 5 kg seharga Rp52.000.

Ada juga beras komersil Bulog dengan harga Rp7.250 per kg. Beras Bulog ini merupakan premium ex Thailand dengan broken 5 persen.
“Harga tersebut sewaktu-waktu bisa naik karena tergantung harga pasar namun dipastikan lebih murah Rp1.000 sampai Rp1.500 per kg bervariasi tergantung jenis sebab Bulog langsung membeli ke kilang atau distributor yang sudah bermitra dengan kami. Untuk kilang lebih umumnya, kami mengambil dari Siantar.” jelasnya.

Stok yang tersedia minimal dua ton dalam sebulan. Diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang tahu Bulog Mart sehingga penjualan terus meningkat. Dengan begitu tujuan mendirikan Bulog Mart untuk menyerap produksi petani, tercipta pendistribusi yang cepat dan tepat karena memotong mata rantai serta berfungsi sebagai stabilitator harga tercapai.

“Sesuai rencana ditargetkan akan ada 30 Bulog Mart pada Divre Sumut. Saat ini sudah ada di Belawan, Labuhan, Mabar, Jemadi dan Mustafa, namun masih digabung dengan gudang. Pada akhir tahun ini diupayakan berdiri di Nias,” ucapnya. Pemilihan Nias, karena daerah ini memiliki harga beras yang cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Sumut.

Untuk komoditi, Bulog akan menambah komoditi lain selain beras seperti gula, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi, kedelai dan lainnya. Namun penambahan itu masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat soal wewenang Bulog dalam hal pengamanan bahan kebutuhan pokok strategis. “Dalam waktu dekat, sedikitnya tiga komoditi akan dijual pada Bulog Mart ini. Mudah-mudahan pemerintah memberikan wewenang sepenuhnya kepada Bulog agar bisa menjual sembilan bahan kebutuhan pokok strategis lainnya,” jelasnya.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Negeri Medan (Unimed) M Ishak mengatakan, penambahan Bulog Mart cukup positif. Keberadaan gerai seperti ini bagus khususnya saat terjadi peningkatan harga di pasar. Dengan begitu masyarakat masih memiliki pilihan ketika harga beras naik yang biasanya karena ulah spekulan. “Ekspansi ini akan memberikan kemandiriaan Bulog sebagai BUMN sehingga mampu memberikan laba optimal kepada pemerintah. Di samping juga, pengoptimalan pada aset-aset yang dimiliki,” ujarnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/