BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi cuaca yang sering mendung dan hujan dalam beberapa bulan terakhir, berdampak pada menurunnya produksi ikan asin di Belawan. Hal itu terjadi karena ikan itu sulit kering ketika dijemur. Akibatnya, ikan asin yang dihasilkan lembab, mudah rusak dan berjamur.
Munawar (47), seorang perajin ikan asin menuturkan, kesulitan produksi mulai terasa sejak dua bulan lalu, atau memasuki musim penghujan. Akibat cuaca mendung dan hujan yang terjadi hampir setiap hari, proses pengeringan ikan menjadi terkendala. “Biasanya butuh waktu satu hari untuk mengeringkan ikan. Tapi, sekarang bisa sampai 3 – 4 hari ikan baru kering,” katanya.
Pengawetan (pengeringan) ikan dengan menggunakan panas sinar matahari sambung warga Kampung Kurnia Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan, ini dilakoni para perajin ikan asin, sejak bertahun-tahun lalu.
“Panas matahari sudah menjadi kebutuhan. Kalau terjadi musim hujan, pastinya produksi ikan asin menurun. Karena kami tidak memiliki mesin pengeringan ikan,” ucap, Munawar.
Untuk saat ini, ikan asin yang diproduksinya hanya mencapai 15 kilogram (kg) per satu minggu. Sedangkan, pada saat kondisi cuaca normal bisa lebih dari 50 kg untuk setiap minggunya. “Selain produksi menurun, kualitas ikan asin juga kurang bagus,” tuturnya.
BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi cuaca yang sering mendung dan hujan dalam beberapa bulan terakhir, berdampak pada menurunnya produksi ikan asin di Belawan. Hal itu terjadi karena ikan itu sulit kering ketika dijemur. Akibatnya, ikan asin yang dihasilkan lembab, mudah rusak dan berjamur.
Munawar (47), seorang perajin ikan asin menuturkan, kesulitan produksi mulai terasa sejak dua bulan lalu, atau memasuki musim penghujan. Akibat cuaca mendung dan hujan yang terjadi hampir setiap hari, proses pengeringan ikan menjadi terkendala. “Biasanya butuh waktu satu hari untuk mengeringkan ikan. Tapi, sekarang bisa sampai 3 – 4 hari ikan baru kering,” katanya.
Pengawetan (pengeringan) ikan dengan menggunakan panas sinar matahari sambung warga Kampung Kurnia Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan, ini dilakoni para perajin ikan asin, sejak bertahun-tahun lalu.
“Panas matahari sudah menjadi kebutuhan. Kalau terjadi musim hujan, pastinya produksi ikan asin menurun. Karena kami tidak memiliki mesin pengeringan ikan,” ucap, Munawar.
Untuk saat ini, ikan asin yang diproduksinya hanya mencapai 15 kilogram (kg) per satu minggu. Sedangkan, pada saat kondisi cuaca normal bisa lebih dari 50 kg untuk setiap minggunya. “Selain produksi menurun, kualitas ikan asin juga kurang bagus,” tuturnya.