26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Sejumlah SPBU Tak Lagi Jual Premium

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Sejumlah pengendara keluar dari SPBU usai mengisi bahan bakar kendaraannya di SPBU Jalan Juanda Medan, Rabu (24/8). Sejumlah SPBU di kota Mmedan sudah tidak menjual premium dan diganti dengan pertalite.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Sejumlah pengendara keluar dari SPBU usai mengisi bahan bakar kendaraannya di SPBU Jalan Juanda Medan, Rabu (24/8). Sejumlah SPBU di kota Mmedan sudah tidak menjual premium dan diganti dengan pertalite.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut mengakui sejumlah SPBU di Medan tak lagi menjual Premium. Meski begitu, masih terdapat SPBU yang menjual bahan bakar minyak (BBM) penugasan ini. Berdasarkan data yang diperoleh, ada sebanyak 75 SPBU di Medan yang masih menyediakan Premium.

General Manager Pertamina MOR I Sumbagut, Romulo Hutapea mengatakan, memang ada SPBU yang tidak lagi menjual Premium. Akan tetapi, SPBU yang tak menjual Premimum itu sesudah diperkenalkan produk-produk Pertamax Series (Pertalite).

Menurutnya, sejumlah SPBU tak menjual Premium lagi lantaran tingginya minat konsumen atau masyarakat terhadap bahan bakar yang berkualitas. “Sebenarnya masyarakat itu memilih mana yang lebih baik baginya. Sehingga, ketika tren konsumsi masyarakat telah beralih kepada produk yang lebih berkualitas, maka di beberapa SPBU yang ada di satu kota memang akhirnya tidak ada lagi menjual Premium. Akan tetapi, harus dipahami bukan berarti di kota tersebut tidak ada lagi dijual Premium,” ujar Romulo yang ditemui, kemarin.

Dia mengutarakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan di seluruh kota yang ada di Sumbagut. Bahwasanya, tidak ada satu kota pun yang tak menjual Premium. Sebagai contoh, di Balige ada 3 SPBU yang menjual Premium. Namun, setelah diluncurkan Pertamax Series (Pertalite) ada 1 SPBU yang tidak menjual lagi Preimum. Namun, 2 SPBU lagi tetap melayani sehingga masyarakat yang membutuhkannya tetap bisa mendapatkan.

“Kalau di kota besar seperti Medan, pada jalur yang dilewati angkot pasti tetap ada SPBU yang menjual Premium. Namun, kalau di jalur pengendara atau masyarakatnya berada pada level lebih tinggi secara ekonomi, maka kemungkinan tidak ada lagi tersedia. Misalnya, daerah eks Bandara Polonia Medan. Sebab, di daerah tersebut (eks Bandara Polonia) merupakan kawasan elit dan sebetulnya lebih pantas,” sebutnya.

Sementara, Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengaku, secara nasional pihaknya masih tetap mempertahankan stok Premium di atas 17 hari. Dengan kata lain, tidak ada mengurangi stok Premium.

“Tren sejak beberapa bulan terakhir ini, memang penjualan Premium menurun. Di mana, yang biasanya 75.000 kilo liter (KL) per hari, sekarang rata menjadi 50.000 KL per hari. Penurunan ini bukan karena disebabkan kita melakukan hal-hal lain, melainkan disebabkan esensi dari masyarakat sendiri yang mulai beralih penggunaan bahan bakar yang berkualitas lebih baik. Artinya, masyarakat sendiri yang memilihnya,” kata Wianda.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Sejumlah pengendara keluar dari SPBU usai mengisi bahan bakar kendaraannya di SPBU Jalan Juanda Medan, Rabu (24/8). Sejumlah SPBU di kota Mmedan sudah tidak menjual premium dan diganti dengan pertalite.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Sejumlah pengendara keluar dari SPBU usai mengisi bahan bakar kendaraannya di SPBU Jalan Juanda Medan, Rabu (24/8). Sejumlah SPBU di kota Mmedan sudah tidak menjual premium dan diganti dengan pertalite.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut mengakui sejumlah SPBU di Medan tak lagi menjual Premium. Meski begitu, masih terdapat SPBU yang menjual bahan bakar minyak (BBM) penugasan ini. Berdasarkan data yang diperoleh, ada sebanyak 75 SPBU di Medan yang masih menyediakan Premium.

General Manager Pertamina MOR I Sumbagut, Romulo Hutapea mengatakan, memang ada SPBU yang tidak lagi menjual Premium. Akan tetapi, SPBU yang tak menjual Premimum itu sesudah diperkenalkan produk-produk Pertamax Series (Pertalite).

Menurutnya, sejumlah SPBU tak menjual Premium lagi lantaran tingginya minat konsumen atau masyarakat terhadap bahan bakar yang berkualitas. “Sebenarnya masyarakat itu memilih mana yang lebih baik baginya. Sehingga, ketika tren konsumsi masyarakat telah beralih kepada produk yang lebih berkualitas, maka di beberapa SPBU yang ada di satu kota memang akhirnya tidak ada lagi menjual Premium. Akan tetapi, harus dipahami bukan berarti di kota tersebut tidak ada lagi dijual Premium,” ujar Romulo yang ditemui, kemarin.

Dia mengutarakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan di seluruh kota yang ada di Sumbagut. Bahwasanya, tidak ada satu kota pun yang tak menjual Premium. Sebagai contoh, di Balige ada 3 SPBU yang menjual Premium. Namun, setelah diluncurkan Pertamax Series (Pertalite) ada 1 SPBU yang tidak menjual lagi Preimum. Namun, 2 SPBU lagi tetap melayani sehingga masyarakat yang membutuhkannya tetap bisa mendapatkan.

“Kalau di kota besar seperti Medan, pada jalur yang dilewati angkot pasti tetap ada SPBU yang menjual Premium. Namun, kalau di jalur pengendara atau masyarakatnya berada pada level lebih tinggi secara ekonomi, maka kemungkinan tidak ada lagi tersedia. Misalnya, daerah eks Bandara Polonia Medan. Sebab, di daerah tersebut (eks Bandara Polonia) merupakan kawasan elit dan sebetulnya lebih pantas,” sebutnya.

Sementara, Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengaku, secara nasional pihaknya masih tetap mempertahankan stok Premium di atas 17 hari. Dengan kata lain, tidak ada mengurangi stok Premium.

“Tren sejak beberapa bulan terakhir ini, memang penjualan Premium menurun. Di mana, yang biasanya 75.000 kilo liter (KL) per hari, sekarang rata menjadi 50.000 KL per hari. Penurunan ini bukan karena disebabkan kita melakukan hal-hal lain, melainkan disebabkan esensi dari masyarakat sendiri yang mulai beralih penggunaan bahan bakar yang berkualitas lebih baik. Artinya, masyarakat sendiri yang memilihnya,” kata Wianda.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/