25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Hotel Inna ‘Khas Parapat’ di Danau Toba, Wajah Baru Menyambut Tantangan Bisnis Ke Depan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hotel Inna Parapat di Danau Toba, Kabupaten Simalungun memperkenalkan logo baru baru dan bertransformasi menjadi ‘Khas Parapat’. Hal ini, bertujuan untuk mengedepankan layanan dengan keramah-tamahan khas Indonesia ‎serta mengangkat berbagai kearifan lokal dengan standar internasional di danau terbesar di Asia Tenggara (Asian) ini.

Kegiatan peluncuran logo Khas Parapat.(ist).

Hotel Inna Parapat ‎memiliki sejarah dan perjalanan panjang, yang melaksanakan kegiatan operasional sejak tahun 1911. Branding baru, ‘Khas Parapat’ diambil berdasarkan filosofi Khas yang merupakan sesuatu ciri atau karakteristik yang khusus dan teristimewa dari suatu hal yang tidak dimiliki oleh yang lain.

Khas menjadi sebuah nama yang bermakna mengangkat arti dari ciri, karakteristik yang kuat dari masing masing budaya yang direpresentasikan.

Secara keseluruhan, disain Khas Parapat menggunakan warna dan aplikasi yang vibrant, unik, fresh dan tanpa menghilangkan kesan bersejarah serta kontemporer. Elemen grafis yang digunakan adalah ilustrasi yang menceritakan aktivitas sehari-hari masyarakat lokal, seperti kesenian dan hobi; dan motif ornamen disesuaikan dengan kerajinan dan kesenian budaya lokal.

Direktur Operasi PT Hotel Indonesia Natour (Persero), Seno Andhikawanto menjelaskan perubahan nama dan logo yang dilaksanakan merupakan salah satu bagian dari berbagai tahapan. Dimana Hotel Indonesia Group akan mengembangkan jaringan hotel Indonesia bertaraf internasional dan diharapkan pada tahun 2025. HIN melalui HIG akan ditargetkan akan mengelola lebih dari 100 hotel milik BUMN, yang beberapa hotel milik swasta.

“Selain perubahan nama dan logo, kami juga fokus dalam pembenahan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), karena kunci dari industri hospitality ini adalah pelayanan yang diberikan oleh setiap karyawan yang ada di properti hotel,” sebut Seno dalam keterangan terulis, Jumat (9/4). ‎

Hal ini, Seno mengatakan juga selaras dengan pemerintah yang sangat concern untuk mengembangkan pariwisata danau toba dengan menjadikan Danau toba sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Indonesia.

“Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mentuntaskan visi dari program holding hotel BUMN ini agar industri perhotelan dan pariwisata bisa semakin mendunia dan bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ucap Seno.

Sementara itu, General Manager Khas Parapat, Domu Siregar mengatakan, tidak hanya pada tingkat lokal atau nasional, Khas Parapat ini juga menjadi perhatian bagi turis internasional, salah satunya adalah Raja Williem Alexander dan Ratu Maxima Zorrequieta Cerruti dari belanda yang tahun lalu menyempatkan berkunjung di hotel ini untuk melihat tempat yang mempunyai nilai sejarah bagi pendahulu mereka.

“Dan saat ini Khas Parapat juga sudah mempunyai sertifkat CHSE sebagai bukti bahwa hotel kami ini telah menerapkan protocol kesehatan yang baik dan benar,” tandasnya.(gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hotel Inna Parapat di Danau Toba, Kabupaten Simalungun memperkenalkan logo baru baru dan bertransformasi menjadi ‘Khas Parapat’. Hal ini, bertujuan untuk mengedepankan layanan dengan keramah-tamahan khas Indonesia ‎serta mengangkat berbagai kearifan lokal dengan standar internasional di danau terbesar di Asia Tenggara (Asian) ini.

Kegiatan peluncuran logo Khas Parapat.(ist).

Hotel Inna Parapat ‎memiliki sejarah dan perjalanan panjang, yang melaksanakan kegiatan operasional sejak tahun 1911. Branding baru, ‘Khas Parapat’ diambil berdasarkan filosofi Khas yang merupakan sesuatu ciri atau karakteristik yang khusus dan teristimewa dari suatu hal yang tidak dimiliki oleh yang lain.

Khas menjadi sebuah nama yang bermakna mengangkat arti dari ciri, karakteristik yang kuat dari masing masing budaya yang direpresentasikan.

Secara keseluruhan, disain Khas Parapat menggunakan warna dan aplikasi yang vibrant, unik, fresh dan tanpa menghilangkan kesan bersejarah serta kontemporer. Elemen grafis yang digunakan adalah ilustrasi yang menceritakan aktivitas sehari-hari masyarakat lokal, seperti kesenian dan hobi; dan motif ornamen disesuaikan dengan kerajinan dan kesenian budaya lokal.

Direktur Operasi PT Hotel Indonesia Natour (Persero), Seno Andhikawanto menjelaskan perubahan nama dan logo yang dilaksanakan merupakan salah satu bagian dari berbagai tahapan. Dimana Hotel Indonesia Group akan mengembangkan jaringan hotel Indonesia bertaraf internasional dan diharapkan pada tahun 2025. HIN melalui HIG akan ditargetkan akan mengelola lebih dari 100 hotel milik BUMN, yang beberapa hotel milik swasta.

“Selain perubahan nama dan logo, kami juga fokus dalam pembenahan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), karena kunci dari industri hospitality ini adalah pelayanan yang diberikan oleh setiap karyawan yang ada di properti hotel,” sebut Seno dalam keterangan terulis, Jumat (9/4). ‎

Hal ini, Seno mengatakan juga selaras dengan pemerintah yang sangat concern untuk mengembangkan pariwisata danau toba dengan menjadikan Danau toba sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Indonesia.

“Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mentuntaskan visi dari program holding hotel BUMN ini agar industri perhotelan dan pariwisata bisa semakin mendunia dan bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ucap Seno.

Sementara itu, General Manager Khas Parapat, Domu Siregar mengatakan, tidak hanya pada tingkat lokal atau nasional, Khas Parapat ini juga menjadi perhatian bagi turis internasional, salah satunya adalah Raja Williem Alexander dan Ratu Maxima Zorrequieta Cerruti dari belanda yang tahun lalu menyempatkan berkunjung di hotel ini untuk melihat tempat yang mempunyai nilai sejarah bagi pendahulu mereka.

“Dan saat ini Khas Parapat juga sudah mempunyai sertifkat CHSE sebagai bukti bahwa hotel kami ini telah menerapkan protocol kesehatan yang baik dan benar,” tandasnya.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/