25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Resesi AS Jatuhkan Minyak Asia

Harga minyak Asia jatuh ke level terendah dalam hampir satu tahun di bawah $78 per barel Selasa (9/8),  di tengah kejatuhan bursa global dan komoditas dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap AS akan segera jatuh ke dalam resesi.

“Kemungkinan resesi telah meningkat selama seminggu terakhir,” kata Eugen Weinberg, kepala penelitian komoditas di Commerzbank di Frankfurt, seperti dilansir MSNBC.

“Saya masih tidak berfikir ada probabilitas resesi, tapi perkiraan pertumbuhan ekonomi sedang diturunkan,” lanjutnya.
Benchmark minyak untuk pengiriman September turun $ 3,48 ke $ 77,83 per barel, terendah sejak September 2010, pada waktu siang hari Singapura dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah jatuh $ 5,57, atau 6,4 persen, untuk menetap di $ 81,31 pada Senin. Di London, minyak mentah Brent turun $ 4,68 ke $ 99,06 per barel di bursa ICE Futures.

Downgrade utang AS dari AAA ke AA+ oleh Standard & Poor’s yang diumumkan Jumat lalu, memicu kepanikan investor pekan ini. Pedagang minyak sering melihat ke pasar saham sebagai barometer kepercayaan investor secara keseluruhan, dan Senin Dow Jones jatuh 634,76 poin, atau 5,6 persen, keenam titik terburuk penurunan untuk Dow dalam 112 tahun terakhir. Saham Asia dibuka melemah tajam pada Selasa (9/8).
“Itu jelas, kita kembali atau berada di jurang krisis keuangan global lain,” kata Richard Soultanian, analis NUS Consulting.

Soultanian memperkirakan, minyak mentah jatuh ke antara $ 55 dan $ 60 sebelum rebound ke $ 70-an pada pertengahan kuartal keempat. Investor akan mengamati dengan seksama perkiraan konsumsi terbaru dari OPEC dan Departemen Energi yang dijadwalkan akan dirilis Selasa. Pedagang juga akan mencari menunggu aksi Federal Reserve AS untuk menenangkan pasar dan dapat mengumumkan putaran lain dari stimulus moneter.  Pada perdagangan Nymex, kontrak September, minyak pemanas turun 4,1 sen menjadi $ 2,76 per galon, bensin turun 5,1 sen menjadi $ 2,64 per galon. (net/jpnn)

Harga minyak Asia jatuh ke level terendah dalam hampir satu tahun di bawah $78 per barel Selasa (9/8),  di tengah kejatuhan bursa global dan komoditas dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap AS akan segera jatuh ke dalam resesi.

“Kemungkinan resesi telah meningkat selama seminggu terakhir,” kata Eugen Weinberg, kepala penelitian komoditas di Commerzbank di Frankfurt, seperti dilansir MSNBC.

“Saya masih tidak berfikir ada probabilitas resesi, tapi perkiraan pertumbuhan ekonomi sedang diturunkan,” lanjutnya.
Benchmark minyak untuk pengiriman September turun $ 3,48 ke $ 77,83 per barel, terendah sejak September 2010, pada waktu siang hari Singapura dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah jatuh $ 5,57, atau 6,4 persen, untuk menetap di $ 81,31 pada Senin. Di London, minyak mentah Brent turun $ 4,68 ke $ 99,06 per barel di bursa ICE Futures.

Downgrade utang AS dari AAA ke AA+ oleh Standard & Poor’s yang diumumkan Jumat lalu, memicu kepanikan investor pekan ini. Pedagang minyak sering melihat ke pasar saham sebagai barometer kepercayaan investor secara keseluruhan, dan Senin Dow Jones jatuh 634,76 poin, atau 5,6 persen, keenam titik terburuk penurunan untuk Dow dalam 112 tahun terakhir. Saham Asia dibuka melemah tajam pada Selasa (9/8).
“Itu jelas, kita kembali atau berada di jurang krisis keuangan global lain,” kata Richard Soultanian, analis NUS Consulting.

Soultanian memperkirakan, minyak mentah jatuh ke antara $ 55 dan $ 60 sebelum rebound ke $ 70-an pada pertengahan kuartal keempat. Investor akan mengamati dengan seksama perkiraan konsumsi terbaru dari OPEC dan Departemen Energi yang dijadwalkan akan dirilis Selasa. Pedagang juga akan mencari menunggu aksi Federal Reserve AS untuk menenangkan pasar dan dapat mengumumkan putaran lain dari stimulus moneter.  Pada perdagangan Nymex, kontrak September, minyak pemanas turun 4,1 sen menjadi $ 2,76 per galon, bensin turun 5,1 sen menjadi $ 2,64 per galon. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/