25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Produksi Awal Tahun 2023, Lapangan Gas di Lhokseumawe Mulai Dikembangkan

BANDA ACEH, SUMUTPOS.CO – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyetujui rencana pengembangan pertama Plan of Development (POD) I Lapangan Gas Peusangan B di lepas pantai Lhokseumawe, Aceh. Operasional gas ini akan dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Zaratex N.V.

Lapangan gas yang terletak sekitar 7 kilometer (km) lepas Pantai Lhokseumawe ini ditargetkan memulai produksi pertamanya pada awal 2023. Saat ini, dilakukan serangkaian kegiatan persiapan termasuk penyelesaian kajian AMDAL dan persiapan engineering design.

Persiapan lainnya yaitu pemasangan pipa gas bawah laut sepanjang 7 km dan pembangunan fasilitas separator gas di darat dilengkapi dengan CO2 removal dan gas dryer juga segera dimulai.

“Ini adalah persetujuan pengembangan lapangan migas pertama setelah keluarnya PP 23/2015 tentang pengelolaan bersama sumber daya alam minyak dan gas bumi di Aceh, dan terbentuknya Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA),” kata Plt Kepala BPMA Azhari Idris dalam keterangan tertulis, Minggu (13/10). (dtc/ram)

BANDA ACEH, SUMUTPOS.CO – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyetujui rencana pengembangan pertama Plan of Development (POD) I Lapangan Gas Peusangan B di lepas pantai Lhokseumawe, Aceh. Operasional gas ini akan dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Zaratex N.V.

Lapangan gas yang terletak sekitar 7 kilometer (km) lepas Pantai Lhokseumawe ini ditargetkan memulai produksi pertamanya pada awal 2023. Saat ini, dilakukan serangkaian kegiatan persiapan termasuk penyelesaian kajian AMDAL dan persiapan engineering design.

Persiapan lainnya yaitu pemasangan pipa gas bawah laut sepanjang 7 km dan pembangunan fasilitas separator gas di darat dilengkapi dengan CO2 removal dan gas dryer juga segera dimulai.

“Ini adalah persetujuan pengembangan lapangan migas pertama setelah keluarnya PP 23/2015 tentang pengelolaan bersama sumber daya alam minyak dan gas bumi di Aceh, dan terbentuknya Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA),” kata Plt Kepala BPMA Azhari Idris dalam keterangan tertulis, Minggu (13/10). (dtc/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/