28 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Harga Sayuran Mulai Turun

TOMAT: Pedagang memperlihatkan tomat di Pasar Sukaramai Medan. .//AMINOER RASYID/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ibu rumah tangga serta serta pedagang kuliner sepertinya belum bisa bernafas lega terkait dengan harga sayuran. Walau kini harga cabai merah dan rawit mulai turun hingga 50 persen, tetapi tidak demikian dengan tomat yang kini harganya membengkak karena hasil panen petani yang berkurang.

Pedagang Pasar Sukaramai Medan, Linda mengatakan harga tomat masih tetap mahal sekitar Rp18 ribu per kg dari Rp10 ribu. Akibat bertahan mahal, sambungnya, pembeli pun mengurangi jumlah belanjanya.

“Biasanya setengah kg, sekarang hanya per buah saja,” ujar Linda.

Dijelaskannya, turun naik harga tersebut membuat sepi dari para pembeli. Sehingga sebagai pedagang dirinya merasa kekurangan pendapatan, karena sedikitnya barang yang harus dijual. Bahkan, sering kali dirinya mendengar keluhan para pelanggan yang menuduh dirinya sesuka hati berjualan.

Oleh karena itu, dirinya berharap, fluktuasi harga kebutuhan ini tidak terjadi lagi atau berlangsung lama. Artinya, harga tetap stabil sehingga pembeli rutin berbelanja.

“Untuk stok atau pasokan masih aman dan tidak ada masalah. Kalau harga stabil pasti banyak pembeli,” imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang Pasar Tradisional Jalan Bhakti Medan, Rahma penurunan harga kedua cabai tersebut ternyata tak diikuti oleh harga tomat, yang cenderung masih bertahan mahal. Harga tomat kini dijual di pasaran Rp14 ribu per kg dari Rp9 ribu.

Sedangkan cabai merah dijual Rp40 ribuan per kg dari sebelumnya Rp75 ribu. Sedangkan harga cabai rawit saat ini mencapai Rp35 ribu per kg dari Rp75 ribu per kg.

Terpisah, Fani, salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Sei Sikambing juga mengatakan hal yang sama. Ia menuturkan, pasokan rata-rata cabai di pasaran sudah mulai banyak atau membaik. “Kemungkinan waktu naik harganya itu karena pengaruh cuaca. Tapi, sekarang sudah membaik dan hasil panen banyak,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, untuk kentang, tomat dan bawang putih mendominasi harga yang paling tinggi. Kentang dibandrol dari yang sebelumnya Rp10 ribu menjadi Rp14 ribu per kg. Lalu, tomat yang sebelumnya Rp8 ribu menjadi Rp15 ribu per kg. Kemudian bawang putih dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kg. Sementara untuk harga sayur-sayuran masih normal.

Panen Berkurang

Sementara itu, harga sayuran di Pasar Holtikutura Desa Tigapanah, Kabupaten Karo juga mengalami penurunan hingga 50 persen. Hal ini dikarenakan hasil panen petani yang berkurang sehingga tidak memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pengepul di Pasar Holtikultura Desa Tigapanah, S br Sitepu (40) mengatakan harga tomat naik drastic karena kurangnya hasil panen petani. Sehingga pasokannya lancer tapi tidak terlalu banyak untuk memenuhi semua kebutuhan pasar di Sumatera Utara.

“Barang yang lancar sekarang hanya tomat, kol, kentang dan buncis. Sedang harga cabai rawit dan hijau turun drastis,” ujarnya.

Selain tomat beberapa sayuran juga mengalami kenaikan seperti buncis, yang sebelumnya Rp1.500 perkilo menjadi Rp4 ribu perkilo. Sedangkan sayur kol mengalami penurunan dari Rp4 ribu menjadi Rp2 ribu.

“ Sedang penurunan harga cabai rawit terjadi karena banyaknya hasil panen petani. Hal yang tragis terjadi pada sayur-sayuran, seperti sayur pait dan sayur putih. “Sayur pait dan putih yang tak laku sekarang, paling mahal Rp 300/kg. Tapi harga-harga ini juga masih bisa berubah, tergantung cuaca dan jumlah barang yang masuk,” tutupnya. (ris/deo/ram)

TOMAT: Pedagang memperlihatkan tomat di Pasar Sukaramai Medan. .//AMINOER RASYID/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ibu rumah tangga serta serta pedagang kuliner sepertinya belum bisa bernafas lega terkait dengan harga sayuran. Walau kini harga cabai merah dan rawit mulai turun hingga 50 persen, tetapi tidak demikian dengan tomat yang kini harganya membengkak karena hasil panen petani yang berkurang.

Pedagang Pasar Sukaramai Medan, Linda mengatakan harga tomat masih tetap mahal sekitar Rp18 ribu per kg dari Rp10 ribu. Akibat bertahan mahal, sambungnya, pembeli pun mengurangi jumlah belanjanya.

“Biasanya setengah kg, sekarang hanya per buah saja,” ujar Linda.

Dijelaskannya, turun naik harga tersebut membuat sepi dari para pembeli. Sehingga sebagai pedagang dirinya merasa kekurangan pendapatan, karena sedikitnya barang yang harus dijual. Bahkan, sering kali dirinya mendengar keluhan para pelanggan yang menuduh dirinya sesuka hati berjualan.

Oleh karena itu, dirinya berharap, fluktuasi harga kebutuhan ini tidak terjadi lagi atau berlangsung lama. Artinya, harga tetap stabil sehingga pembeli rutin berbelanja.

“Untuk stok atau pasokan masih aman dan tidak ada masalah. Kalau harga stabil pasti banyak pembeli,” imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang Pasar Tradisional Jalan Bhakti Medan, Rahma penurunan harga kedua cabai tersebut ternyata tak diikuti oleh harga tomat, yang cenderung masih bertahan mahal. Harga tomat kini dijual di pasaran Rp14 ribu per kg dari Rp9 ribu.

Sedangkan cabai merah dijual Rp40 ribuan per kg dari sebelumnya Rp75 ribu. Sedangkan harga cabai rawit saat ini mencapai Rp35 ribu per kg dari Rp75 ribu per kg.

Terpisah, Fani, salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Sei Sikambing juga mengatakan hal yang sama. Ia menuturkan, pasokan rata-rata cabai di pasaran sudah mulai banyak atau membaik. “Kemungkinan waktu naik harganya itu karena pengaruh cuaca. Tapi, sekarang sudah membaik dan hasil panen banyak,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, untuk kentang, tomat dan bawang putih mendominasi harga yang paling tinggi. Kentang dibandrol dari yang sebelumnya Rp10 ribu menjadi Rp14 ribu per kg. Lalu, tomat yang sebelumnya Rp8 ribu menjadi Rp15 ribu per kg. Kemudian bawang putih dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kg. Sementara untuk harga sayur-sayuran masih normal.

Panen Berkurang

Sementara itu, harga sayuran di Pasar Holtikutura Desa Tigapanah, Kabupaten Karo juga mengalami penurunan hingga 50 persen. Hal ini dikarenakan hasil panen petani yang berkurang sehingga tidak memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pengepul di Pasar Holtikultura Desa Tigapanah, S br Sitepu (40) mengatakan harga tomat naik drastic karena kurangnya hasil panen petani. Sehingga pasokannya lancer tapi tidak terlalu banyak untuk memenuhi semua kebutuhan pasar di Sumatera Utara.

“Barang yang lancar sekarang hanya tomat, kol, kentang dan buncis. Sedang harga cabai rawit dan hijau turun drastis,” ujarnya.

Selain tomat beberapa sayuran juga mengalami kenaikan seperti buncis, yang sebelumnya Rp1.500 perkilo menjadi Rp4 ribu perkilo. Sedangkan sayur kol mengalami penurunan dari Rp4 ribu menjadi Rp2 ribu.

“ Sedang penurunan harga cabai rawit terjadi karena banyaknya hasil panen petani. Hal yang tragis terjadi pada sayur-sayuran, seperti sayur pait dan sayur putih. “Sayur pait dan putih yang tak laku sekarang, paling mahal Rp 300/kg. Tapi harga-harga ini juga masih bisa berubah, tergantung cuaca dan jumlah barang yang masuk,” tutupnya. (ris/deo/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/