25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Arsitektur Menentukan Wajah Kota Medan

MEDAN-Kota harus direncanakan, mulai skala makro hingga mikro. Dalam skala mikro arsitek berperan penting. Arsitek juga  menentukan apakah wajah kota menjadi suguhan visual berkualitas dan menarik, sekaligus ruang yang tidak membuat pusing untuk beraktivitas.

Namun kenyataan yang terjadi, bangunan muncul begitu saja ke permukaan kota justru sering menimbulkan masalah dan pada bangunan tertentu turut andil menimbulkan macat.

Termotivasi dari kondisi tersebut, Departemen Arsitektur dan Program Studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara menyelenggarakan Seminar Nasional yang mengusung tema Regionalisme Dalam Arsitektur dan Perkotaan di Aula Teknik USU, Kamis (7/6).

Melalui seminar yang menghadirkan keynote Speaker Dosen Arsitektur ITB Ir Achmad D Tardiyana MUDD, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Achmad Delianur Nasution ST MT, Ir Morida Siagian MURP dan lainnya itu, diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pengembangan arsitektur ke depan maupun kepada masyarakat umumnya.

“Seminar yang dilaksanakan 6 bulan sekali ini diharapkan menjadi wadah komunikasi positip dalam penelitian di bidang arsitektur dan perkotaan. Serta sebagai sarana  mempublikasikan dan promosi program Studi Magister Teknik Arsitektur USU, khususnya Program pendidikan profesi arsitek yang sudah berjalan 5 tahun dan berperan besar juga dalam menghasilkan arsitek profesional,” jelas Dekan USU Prof Dr Ir Bustami Syam MSME saat membuka seminar di hadapan para peserta.

Seminar ini selain bertujuan  mempublikasikan hasil-hasil penelitian di bidang arsitektur dan perkotaan yang sudah dilakukan para mahasiswa dan staf pengajar di Departemen Arsitektur dan Program Studi Magister Teknik Arsitektur USU, diharapkan juga dapat memberi kontribusi bagi pengembangan arsitektur serta  masyarakat.

Ketua Panitia Dr Ir Dwira Nirfalini Aulia MSc menyebutkan, seminar tersebut juga merupakan media untuk berbagi pengalaman dalam melaksanakan penelitian, terutama mahasiswa arsitektur yang hampir menyelesaikan S-1 dan mahasiswa program S-2. “Dalam seminar ini, kita juga mensosialisasikan peraturan keprofesian arsitektur yang diatur oleh IAI, sekaligus melaunching Ikatan Alumni Magister Teknik Arsitektur USU (IA MTA) dan program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan USU,” pungkas Nirfalini. (ram)

MEDAN-Kota harus direncanakan, mulai skala makro hingga mikro. Dalam skala mikro arsitek berperan penting. Arsitek juga  menentukan apakah wajah kota menjadi suguhan visual berkualitas dan menarik, sekaligus ruang yang tidak membuat pusing untuk beraktivitas.

Namun kenyataan yang terjadi, bangunan muncul begitu saja ke permukaan kota justru sering menimbulkan masalah dan pada bangunan tertentu turut andil menimbulkan macat.

Termotivasi dari kondisi tersebut, Departemen Arsitektur dan Program Studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara menyelenggarakan Seminar Nasional yang mengusung tema Regionalisme Dalam Arsitektur dan Perkotaan di Aula Teknik USU, Kamis (7/6).

Melalui seminar yang menghadirkan keynote Speaker Dosen Arsitektur ITB Ir Achmad D Tardiyana MUDD, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Achmad Delianur Nasution ST MT, Ir Morida Siagian MURP dan lainnya itu, diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pengembangan arsitektur ke depan maupun kepada masyarakat umumnya.

“Seminar yang dilaksanakan 6 bulan sekali ini diharapkan menjadi wadah komunikasi positip dalam penelitian di bidang arsitektur dan perkotaan. Serta sebagai sarana  mempublikasikan dan promosi program Studi Magister Teknik Arsitektur USU, khususnya Program pendidikan profesi arsitek yang sudah berjalan 5 tahun dan berperan besar juga dalam menghasilkan arsitek profesional,” jelas Dekan USU Prof Dr Ir Bustami Syam MSME saat membuka seminar di hadapan para peserta.

Seminar ini selain bertujuan  mempublikasikan hasil-hasil penelitian di bidang arsitektur dan perkotaan yang sudah dilakukan para mahasiswa dan staf pengajar di Departemen Arsitektur dan Program Studi Magister Teknik Arsitektur USU, diharapkan juga dapat memberi kontribusi bagi pengembangan arsitektur serta  masyarakat.

Ketua Panitia Dr Ir Dwira Nirfalini Aulia MSc menyebutkan, seminar tersebut juga merupakan media untuk berbagi pengalaman dalam melaksanakan penelitian, terutama mahasiswa arsitektur yang hampir menyelesaikan S-1 dan mahasiswa program S-2. “Dalam seminar ini, kita juga mensosialisasikan peraturan keprofesian arsitektur yang diatur oleh IAI, sekaligus melaunching Ikatan Alumni Magister Teknik Arsitektur USU (IA MTA) dan program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan USU,” pungkas Nirfalini. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/