Harga rumah, iuran sekolah
Harga tas tangan Gucci bukan satu-satunya yang ada di pikiran orang China setelah devaluasi hari Selasa itu, menurut jajak pendapat tidak resmi terhadap para turis China di seluruh dunia.
Realtor Hong khawatir dengan dampak pasar di negara tersebut, sementara para siswa yang diwawancara di Beijing dan Sydney mengkhawatirkan biaya sekolah mereka di luar negeri.
Tapi untuk saat ini, banyak yang masih bertekad menikmati daya beli mereka selagi mereka mampu.
“Kita bisa beli lebih banyak di in Australia. Contohnya, harga sepatu boots Ugg di China 1.000 yuan, di Australia hanya 200 yuan,” kata Kou Meng Nan, 20, seorang mahasiswa dari Beijing yang sedang dalam perjalanan belanja ke Sydney.
Di Galeries Lafayette di tengah kota Paris, bisnis berjalan seperti biasa, di mana para pengunjung dari China turun dari bus dan masuk ke toko itu. Sebelum devaluasi hari Selasa, yuan menguat sebesar 15 persen terhadap euro sejak awal 2014.
“Itu bisa meyakinkan bahwa devaluasi ini tidak punya konsekuensi yang terlalu besar,” kata Catherine Oden, direktur Atout France di China, badan promosi pariwisata Perancis resmi. “Ini adalah akhir musim liburan bagi turis China.”
Bagi beberapa orang, bukan hanya tentang harga. “Ini berita buruk bagi saya,” kata Tommy Liu, 27, yang berdiri di luar toko Chanel di Hong Kong menunggu pacarnya. “Tidak peduli apakah nilai tukar turun atau naik, saya akan beli apa saja untuk membuatnya bahagia.” (VOA)