30.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Ayam Ras Anjlok Rp10 Ribu per Kilogram

MAKANAN: Seorang pekerja saat memberikan makanan ayam di lahan peternak di daerah Serdangbedagai, belum lama ini. BAGUS SP/Sumut Pos
MAKANAN: Seorang pekerja saat memberikan makanan ayam di lahan peternak di daerah Serdangbedagai, belum lama ini. BAGUS SP/Sumut Pos

Pandemi corona atau Covid-19, sangat berdampak dan dirasakan oleh peternak ayam dengan anjloknya harga jual ayam ras pedaging dari peternak dikisaran Rp10.000 per kilogram. Hal ini, dikarenakan biaya produksi meningkat.

Peternak ayam di Serdang Bedagai, Muslim menjelaskan dengan harga Rp 10 ribu per kilogram tersebut, pastinya pelaku usaha ayam atau pertenak mengalami kerugian, yang terus terjadi dan tidak memberikan keuntungan.

“Untuk ongkos produksi mencapai Rp17.000 per kg, sementara harga jual di Sumut rata-rata hanya Rp10.000 per kg dan peternak merugi Rp7.000 per kg,” ungkap Muslim kepada wartawan, Minggu (12/4).

Muslim mengatakan kerugian harus ditanggung, karena ýharga jual dengan produksi tidak sebanding, harga jual jauh dibawah ongkos produksi. ýBila hal ini, terus terjadi tanpa di atasi oleh Pemerintah setempat. Ia mengungkap peternak akan ‘gulung tikar’ secara otomatis.

Muslim berharap agar pemerintah menanggapi hal ini dan duduk bersama dengan pengusaha dan kemitraan peternakan agar mencari solusi dan menentukan harga pasar, harga jual jangan terlalu jauh dengan ongkos produksi.

“Kalau bisa secepatnya, jangan terlalu berlarut-larut karena usaha kecil menengah yang akan tergilas. Kondisi seperti ini sudah berlangsung tiga pekan,” tutur Muslim.

Ia juga membandingkan harga jual ayam saat moneter dengan sekarang. Saat krisis moneter harga jual naik sementara sekarang ini ongkos produksi naik harga jual menurun.

“Setiap hari merugi, jika dipertahankan makin merugi. Dan kami tidak tahu kondisi ini akan sampai kapan,” jelas Muslim.

Terpisah, seorang pedagang ayam di Kota Medan, Sri mengaku, membeli ayam dengan harga Rp13.500 per kg dari distributor. Harga tersebut naik dari hari sebelumnya Rp12.500 per kg.

“Di sini rata-rata harga ayam relatif murah mulai dari Rp18.000 hingga Rp20.000. Kalau ayam murah seperti ini, banyak yang beli, sehari bisa 70-100 kg,” sebut Sri, kemarin.

Sri menjelaskan dibanding tahun-tahun sebelumnya, biasanya menjelang Ramadan harga ayam selalu tinggi. Tahun ini harganya merosot tajam.”Kalau harga normal biasanya Rp24-25 ribu per kg. Ini ngak tahu kenapa murah, mungkin karena corona dan tidak ada pesta,” tandasnya. (gus/ram)

MAKANAN: Seorang pekerja saat memberikan makanan ayam di lahan peternak di daerah Serdangbedagai, belum lama ini. BAGUS SP/Sumut Pos
MAKANAN: Seorang pekerja saat memberikan makanan ayam di lahan peternak di daerah Serdangbedagai, belum lama ini. BAGUS SP/Sumut Pos

Pandemi corona atau Covid-19, sangat berdampak dan dirasakan oleh peternak ayam dengan anjloknya harga jual ayam ras pedaging dari peternak dikisaran Rp10.000 per kilogram. Hal ini, dikarenakan biaya produksi meningkat.

Peternak ayam di Serdang Bedagai, Muslim menjelaskan dengan harga Rp 10 ribu per kilogram tersebut, pastinya pelaku usaha ayam atau pertenak mengalami kerugian, yang terus terjadi dan tidak memberikan keuntungan.

“Untuk ongkos produksi mencapai Rp17.000 per kg, sementara harga jual di Sumut rata-rata hanya Rp10.000 per kg dan peternak merugi Rp7.000 per kg,” ungkap Muslim kepada wartawan, Minggu (12/4).

Muslim mengatakan kerugian harus ditanggung, karena ýharga jual dengan produksi tidak sebanding, harga jual jauh dibawah ongkos produksi. ýBila hal ini, terus terjadi tanpa di atasi oleh Pemerintah setempat. Ia mengungkap peternak akan ‘gulung tikar’ secara otomatis.

Muslim berharap agar pemerintah menanggapi hal ini dan duduk bersama dengan pengusaha dan kemitraan peternakan agar mencari solusi dan menentukan harga pasar, harga jual jangan terlalu jauh dengan ongkos produksi.

“Kalau bisa secepatnya, jangan terlalu berlarut-larut karena usaha kecil menengah yang akan tergilas. Kondisi seperti ini sudah berlangsung tiga pekan,” tutur Muslim.

Ia juga membandingkan harga jual ayam saat moneter dengan sekarang. Saat krisis moneter harga jual naik sementara sekarang ini ongkos produksi naik harga jual menurun.

“Setiap hari merugi, jika dipertahankan makin merugi. Dan kami tidak tahu kondisi ini akan sampai kapan,” jelas Muslim.

Terpisah, seorang pedagang ayam di Kota Medan, Sri mengaku, membeli ayam dengan harga Rp13.500 per kg dari distributor. Harga tersebut naik dari hari sebelumnya Rp12.500 per kg.

“Di sini rata-rata harga ayam relatif murah mulai dari Rp18.000 hingga Rp20.000. Kalau ayam murah seperti ini, banyak yang beli, sehari bisa 70-100 kg,” sebut Sri, kemarin.

Sri menjelaskan dibanding tahun-tahun sebelumnya, biasanya menjelang Ramadan harga ayam selalu tinggi. Tahun ini harganya merosot tajam.”Kalau harga normal biasanya Rp24-25 ribu per kg. Ini ngak tahu kenapa murah, mungkin karena corona dan tidak ada pesta,” tandasnya. (gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/