Semua dukungan tadi membuat Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti ikut angkat suara. Dia mengatakan, pengembangan pariwisata Indonesia memiliki peluang usaha yang meyakinkan. “Pariwisata sekarang menjadi bisnis besar,” ucapnya.
Dan dia tak asal bicara. Saat ini, sektor pariwisata adalah alat yang paling cepat, murah dan mudah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mendapatkan devisa, PDB serta menciptakan lapangan kerja. Di 2015 saja, pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia jauh di atas pertumbuhan pariwisata di ASEAN dan Dunia.
“Secara umum sektor pariwisata tumbuh 10,3%, di atas ASEAN yang tumbuh 5,1% dan dunia di level 4,4%. Terima kasih kepada KADIN Batam, Bappenas dan BKPM yang telah support. Semangat Indonesia Incoporated inilah yang bisa terus membangkitkan pariwisata,” jelasnya.
Rayuan investasi juga ikut disuarakan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Keuntungan yang didapat sangat banyak. Dari mulai insentif dan fiskal yang didapat, keringanan pajak, import duty, pajak PPn dan PPnBM, semua siap menyambut investor yang menanamkan investasi di sektor pariwisata.
“Pemerintah Indonesia membuka diri terhadap investasi dari mana pun. Pasti untung. Karena memang hanya pariwisata di antara penyumbang devisa yang terus mengalami pertumbuhan. Yang lain, seperti minyak dan gas bumi, batubara, kelapa sawit, tiga terbesar itu turun drastis,” katanya. (rel)
Semua dukungan tadi membuat Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti ikut angkat suara. Dia mengatakan, pengembangan pariwisata Indonesia memiliki peluang usaha yang meyakinkan. “Pariwisata sekarang menjadi bisnis besar,” ucapnya.
Dan dia tak asal bicara. Saat ini, sektor pariwisata adalah alat yang paling cepat, murah dan mudah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mendapatkan devisa, PDB serta menciptakan lapangan kerja. Di 2015 saja, pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia jauh di atas pertumbuhan pariwisata di ASEAN dan Dunia.
“Secara umum sektor pariwisata tumbuh 10,3%, di atas ASEAN yang tumbuh 5,1% dan dunia di level 4,4%. Terima kasih kepada KADIN Batam, Bappenas dan BKPM yang telah support. Semangat Indonesia Incoporated inilah yang bisa terus membangkitkan pariwisata,” jelasnya.
Rayuan investasi juga ikut disuarakan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Keuntungan yang didapat sangat banyak. Dari mulai insentif dan fiskal yang didapat, keringanan pajak, import duty, pajak PPn dan PPnBM, semua siap menyambut investor yang menanamkan investasi di sektor pariwisata.
“Pemerintah Indonesia membuka diri terhadap investasi dari mana pun. Pasti untung. Karena memang hanya pariwisata di antara penyumbang devisa yang terus mengalami pertumbuhan. Yang lain, seperti minyak dan gas bumi, batubara, kelapa sawit, tiga terbesar itu turun drastis,” katanya. (rel)