32 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Presiden: Sumut Bisa Dikembangkan Menjadi Hub Internasional

Pembangunan Dermaga dan Trestle Pelabuhan Kuala Tanjung.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas (ratas) tentang Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Sumatera Utara (Sumut), yang khusus dihadiri Gubernur Sumut HT Erry Nuradi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (16/2) sore.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengemukakan, secara geografis Sumut memiliki posisi yang strategis, karena berada di jalur pelayaran nasional Selat Malaka, yang dekat dengan Singapura, Malaysia, dan Thailand. Dengan posisi strategis itu, Sumut bisa dikembangkan menjadi hub internasional, yang selanjutnya akan ikut menggerakkan perekonomian di wilayah-wilayah lain pulau Sumatera.

“Kuncinya, ada pada percepatan pembangunan infrastruktur, baik pelabuhan, bandara, maupun jalan tol,” tutur Jokowi, saat memberikan pengantar pada ratas tersebut.

Jokowi meyakini, kesiapan infrastruktur akan berdampak pada kecepatan pengembangan kawasan ekonomi khusus di Sei Mangkei, maupun beberapa kawasan industri lainnya, yang sedang disiapkan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi di Sumatera.

Demikian pula dengan pembangunan infrastruktur transportasi, menurut Jokowi, bukan hanya akan mempermudah konektivitas antar wilayah di Sumut, tapi juga akan bisa mendorong laju perekonomian daerah lebih cepat lagi.

“Saya juga ingin mengingatkan, agar betul-betul diperhatikan mengenai pemerataan pembangunan antar wilayah di Sumut. Saya yakin Sumut bisa maju semakin pesat lagi, jika potensi-potensi ekonomi yang ada di semua wilayah, mulai dari pesisir timur, tengah, sampai barat, bisa digerakkan secara maksimal,” imbaunya.

Jokowi juga mengingatkan,  Sumut memiliki Danau Toba yang harus digarap secara serius sebagai kawasan destinasi wisata. Namun diakuinya, pengembangan sektor pariwisata ini perlu didukung, bukan hanya oleh kesiapan akses transportasi, seperti bandara dan jalan, tapi juga penataan kawasan, pembangunan infrastruktur penunjang, seperti hotel, restoran, dan memperbanyak atraksi wisata, serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM), dan tidak kalah pentingnya adalah penyiapan-penyiapan budaya.

Pembangunan Dermaga dan Trestle Pelabuhan Kuala Tanjung.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas (ratas) tentang Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Sumatera Utara (Sumut), yang khusus dihadiri Gubernur Sumut HT Erry Nuradi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (16/2) sore.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengemukakan, secara geografis Sumut memiliki posisi yang strategis, karena berada di jalur pelayaran nasional Selat Malaka, yang dekat dengan Singapura, Malaysia, dan Thailand. Dengan posisi strategis itu, Sumut bisa dikembangkan menjadi hub internasional, yang selanjutnya akan ikut menggerakkan perekonomian di wilayah-wilayah lain pulau Sumatera.

“Kuncinya, ada pada percepatan pembangunan infrastruktur, baik pelabuhan, bandara, maupun jalan tol,” tutur Jokowi, saat memberikan pengantar pada ratas tersebut.

Jokowi meyakini, kesiapan infrastruktur akan berdampak pada kecepatan pengembangan kawasan ekonomi khusus di Sei Mangkei, maupun beberapa kawasan industri lainnya, yang sedang disiapkan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi di Sumatera.

Demikian pula dengan pembangunan infrastruktur transportasi, menurut Jokowi, bukan hanya akan mempermudah konektivitas antar wilayah di Sumut, tapi juga akan bisa mendorong laju perekonomian daerah lebih cepat lagi.

“Saya juga ingin mengingatkan, agar betul-betul diperhatikan mengenai pemerataan pembangunan antar wilayah di Sumut. Saya yakin Sumut bisa maju semakin pesat lagi, jika potensi-potensi ekonomi yang ada di semua wilayah, mulai dari pesisir timur, tengah, sampai barat, bisa digerakkan secara maksimal,” imbaunya.

Jokowi juga mengingatkan,  Sumut memiliki Danau Toba yang harus digarap secara serius sebagai kawasan destinasi wisata. Namun diakuinya, pengembangan sektor pariwisata ini perlu didukung, bukan hanya oleh kesiapan akses transportasi, seperti bandara dan jalan, tapi juga penataan kawasan, pembangunan infrastruktur penunjang, seperti hotel, restoran, dan memperbanyak atraksi wisata, serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM), dan tidak kalah pentingnya adalah penyiapan-penyiapan budaya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/