28.9 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Inilah Sepak Terjang Pria Batak yang Menjadi Dirut Baru Pertamina

Foto: Imam Husein/Jawa Pos/JPNN
Elia Massa Manik.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Keputusan PT Pertamina menunjuk Elia Massa Manik sebagai direktur utama memang terbilang tepat. Elia dianggap sosok ideal karena berasal dari eksternal sehingga tak mewakili kubu yang berseberangan di Pertamina.

Selain itu, pria kelahiran 1 Mei 1965 tersebut juga memiliki sepak terjang mengagumkan. Alumnus Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Lingkungan Insitut Teknologi Bandung (ITB) itu mengawali kariernya di PT Indofood Sukses Makmur (INDF).

Setelah itu,  pemegang gelar Master of Business Management (MBM) dari Institute of Management Philipina tersebut pindah ke Suez Group. Namun, dia hanya bertahan sampai 2001. Elia memutuskan bergabung dengan PT Kiani Kertas.

Setelah itu, pria asal Kabanjahe, Kapupaten Karo, Sumatera Utara, tersebut bergabung dengan PT Jababeka. Anak kedua dari empat bersaudara tersebut juga pernah menjadi Chief Executive Officer PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia.

Sepak terjangnya berlanjut kala dirinya menjadi presiden direktur PT Elnusa pada 2011-2014. Dia dianggap sukses membawa Elnusa menjadi perusahaan yang sehat lagi setelah sempat ada kasus pembobolan dana perusahaan di Bank Mega.

Dia tidak mau tidak dicampuri politik maupun konflik kepentingan serta menjadikan BUMN menjadi sumber pendanaan. Elia juga melakukan sejumlah perbaikan.

Foto: Imam Husein/Jawa Pos/JPNN
Elia Massa Manik.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Keputusan PT Pertamina menunjuk Elia Massa Manik sebagai direktur utama memang terbilang tepat. Elia dianggap sosok ideal karena berasal dari eksternal sehingga tak mewakili kubu yang berseberangan di Pertamina.

Selain itu, pria kelahiran 1 Mei 1965 tersebut juga memiliki sepak terjang mengagumkan. Alumnus Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Lingkungan Insitut Teknologi Bandung (ITB) itu mengawali kariernya di PT Indofood Sukses Makmur (INDF).

Setelah itu,  pemegang gelar Master of Business Management (MBM) dari Institute of Management Philipina tersebut pindah ke Suez Group. Namun, dia hanya bertahan sampai 2001. Elia memutuskan bergabung dengan PT Kiani Kertas.

Setelah itu, pria asal Kabanjahe, Kapupaten Karo, Sumatera Utara, tersebut bergabung dengan PT Jababeka. Anak kedua dari empat bersaudara tersebut juga pernah menjadi Chief Executive Officer PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia.

Sepak terjangnya berlanjut kala dirinya menjadi presiden direktur PT Elnusa pada 2011-2014. Dia dianggap sukses membawa Elnusa menjadi perusahaan yang sehat lagi setelah sempat ada kasus pembobolan dana perusahaan di Bank Mega.

Dia tidak mau tidak dicampuri politik maupun konflik kepentingan serta menjadikan BUMN menjadi sumber pendanaan. Elia juga melakukan sejumlah perbaikan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/