26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

2017 Ditarget 310 MICE di Indonesia

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS–Truris asing berjalan di depan stasiun kereta api jalan Stasiun Medan, Minggu (16/11)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata terus mencari celah untuk menaikkan kunjungan wisata minat khusus. Terutama dari aktivitas meetings, incentives, conferences, exhibitions (MICE) dengan originasi pasar negara tetangga di ASEAN.

Menurut data yang dilansir di ATF-2017, ASEAN Tourism Forum itu, sebanyak 43 persen wisman di ASEAN itu ternyata berasal dari sesama Negara ASEAN, dan 36 persen ditambah Asia, seperti Tiongkok, Jepang, Korea, Hong Kong, Taiwan, India, dan lainnya.

Pada 16–19 Februari 2017, Kementerian di bawah komando Menpar Arief Yahya itu memberikan dukungan di Rakernas Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia ( ASPERAPI ) di Hotel Hakaya Plaza Balikpapan, Kalimantan Timur. Dukungan juga ikut diberikan di ulang tahun ASPERAPI di Pulau Derawan, Kalimantan Timur, 17 Februari 2017.

“Kalau mau mengejar target 20 juta wisman di 2019, semua lini harus kerja keroyokan. Termasuk MICE,” terang Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti, Kamis (16/2).‎

Kebetulan, MICE punya potensi besar untuk mendatangkan wisman dalam jumlah banyak. Inilah wisata man made unggulan Singapura. Impact-nya terhadap ekonomi dan promosi sangat besar.

Asal tahu saja, satu orang turis yang ikut MICE ke suatu negara bisa menghabiskan uang sebanyak USD 1.200 selama tiga hari. “Ini yang harus digenjot habis, ada economic value yang besar. Singapura bisa besar seperti sekarang salah satunya ya karena MICE,” jelas Esthy.

Esthy tak asal bicara. Singapura memang sangat kuat di wisata MICE. Ada puluhan ribu perusahaan asing, baik dari Eropa, Amerika, Asia dan Australia yang sering melakukan MICE di negeri yang tidak lebih besar dari Pulau Samosir di Danau Toba itu.

Jumlah event yang digelar di sana sudah sangat banyak. Skalanya pun rata-rata sudah global.

Tak ingin terus tertinggal, ASPERAPI pun ikut didekati. Ini adalah salah satu wadah organisasi pariwisata besar di Indonesia. Anggotanya mencapai 616 industri pameran di seluruh Indonesia.

Dari sector penyelenggara, forwarders pengangkutan, stand kontraktor, kepemilikan venue hingga pemasok, semuanya masuk menjadi member ASPERAPI.

“Prinsipnya, business lead, government support. Kami akan terus

mendorong MICE agar lebih cepat bertumbuh. Operatornya ya industry pariwisata ini. Mereka  yang menggerakkan MICE agar bisa bersaing dengan common enemy Malaysia dan professional enemy Thailand,” ucap Esthy.

Sekadar informasi, rangking MICE Indonesia, menurut International Congress & Convention Association (ICCA) ada di peringkat 12. Singapura di peringkat 6, Malaysia 7 dan Thailand 8.

Memang masih kalah dari sejumlah negara ASEAN. Tapi saat ini, Indonesia tidak tinggal diam. Sudah ada Indonesia Convention and Exhibition Bureau (INACEB) yang diberi tugas menaikkan rangking MICE Indonesia.

Dan kebetulan, ASPERAPI ada di barisan yang sama. Lewat Ketua Umumnya, ASPERAPI mengaku siap menggerakkan wisata MICE hingga bisa bersaing di

level global.

“Tahun 2016 telah terselenggara 354 pameran baik berskala internasional maupun Lokal di Indonesia. Dan rencananya di 2017 ini ada 310 pameran yang jumlahnya masih bisa bertambah sampai akhir tahun nanti,” ucap Ketua Umum DPP ASPERAPI Effi Setiabudi. (jpnn/ram)

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS–Truris asing berjalan di depan stasiun kereta api jalan Stasiun Medan, Minggu (16/11)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata terus mencari celah untuk menaikkan kunjungan wisata minat khusus. Terutama dari aktivitas meetings, incentives, conferences, exhibitions (MICE) dengan originasi pasar negara tetangga di ASEAN.

Menurut data yang dilansir di ATF-2017, ASEAN Tourism Forum itu, sebanyak 43 persen wisman di ASEAN itu ternyata berasal dari sesama Negara ASEAN, dan 36 persen ditambah Asia, seperti Tiongkok, Jepang, Korea, Hong Kong, Taiwan, India, dan lainnya.

Pada 16–19 Februari 2017, Kementerian di bawah komando Menpar Arief Yahya itu memberikan dukungan di Rakernas Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia ( ASPERAPI ) di Hotel Hakaya Plaza Balikpapan, Kalimantan Timur. Dukungan juga ikut diberikan di ulang tahun ASPERAPI di Pulau Derawan, Kalimantan Timur, 17 Februari 2017.

“Kalau mau mengejar target 20 juta wisman di 2019, semua lini harus kerja keroyokan. Termasuk MICE,” terang Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti, Kamis (16/2).‎

Kebetulan, MICE punya potensi besar untuk mendatangkan wisman dalam jumlah banyak. Inilah wisata man made unggulan Singapura. Impact-nya terhadap ekonomi dan promosi sangat besar.

Asal tahu saja, satu orang turis yang ikut MICE ke suatu negara bisa menghabiskan uang sebanyak USD 1.200 selama tiga hari. “Ini yang harus digenjot habis, ada economic value yang besar. Singapura bisa besar seperti sekarang salah satunya ya karena MICE,” jelas Esthy.

Esthy tak asal bicara. Singapura memang sangat kuat di wisata MICE. Ada puluhan ribu perusahaan asing, baik dari Eropa, Amerika, Asia dan Australia yang sering melakukan MICE di negeri yang tidak lebih besar dari Pulau Samosir di Danau Toba itu.

Jumlah event yang digelar di sana sudah sangat banyak. Skalanya pun rata-rata sudah global.

Tak ingin terus tertinggal, ASPERAPI pun ikut didekati. Ini adalah salah satu wadah organisasi pariwisata besar di Indonesia. Anggotanya mencapai 616 industri pameran di seluruh Indonesia.

Dari sector penyelenggara, forwarders pengangkutan, stand kontraktor, kepemilikan venue hingga pemasok, semuanya masuk menjadi member ASPERAPI.

“Prinsipnya, business lead, government support. Kami akan terus

mendorong MICE agar lebih cepat bertumbuh. Operatornya ya industry pariwisata ini. Mereka  yang menggerakkan MICE agar bisa bersaing dengan common enemy Malaysia dan professional enemy Thailand,” ucap Esthy.

Sekadar informasi, rangking MICE Indonesia, menurut International Congress & Convention Association (ICCA) ada di peringkat 12. Singapura di peringkat 6, Malaysia 7 dan Thailand 8.

Memang masih kalah dari sejumlah negara ASEAN. Tapi saat ini, Indonesia tidak tinggal diam. Sudah ada Indonesia Convention and Exhibition Bureau (INACEB) yang diberi tugas menaikkan rangking MICE Indonesia.

Dan kebetulan, ASPERAPI ada di barisan yang sama. Lewat Ketua Umumnya, ASPERAPI mengaku siap menggerakkan wisata MICE hingga bisa bersaing di

level global.

“Tahun 2016 telah terselenggara 354 pameran baik berskala internasional maupun Lokal di Indonesia. Dan rencananya di 2017 ini ada 310 pameran yang jumlahnya masih bisa bertambah sampai akhir tahun nanti,” ucap Ketua Umum DPP ASPERAPI Effi Setiabudi. (jpnn/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/