25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

BICT Tambah 3 Unit Container Crane

BELAWAN-  PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, Jumat (18/5) kemarin, kembali menambah alat bongkar muat baru berupa tiga unit Container Crane (CC) dengan kapasitas 40 ton di Belawan  International Container Terminal (BICT). Alat tersebut merupakan buatan Shanghai Zhenhua Heavy Industries Co.Ltd (ZPMC) China yang menghabiskan dana investasi Rp210 miliar lebih. Diharapkan, penambahan peralatan itu bisa mempercepat pelayanan dan menggenjot produktifitas di terminal peti kemas.

General Menejer BICT, Achmad Hidayat Alcaf mengatakan, dari kegiatan bongkar muat di terminal peti kemas sebelum kedatangan tiga unit CC, manajemen BICT melalui kegiatan operasi bongkar muat barang sudah dapat menunjukkan dalam bentuk kinerja yang menampilkan capaian Box, Ship, and Hour (BSH) sekitar 32 Box.

“Ke depan dengan bertambahnya alat container crane bisa menjadi lebih tinggi lagi operasional BSHnya, dan diharapkan nantinya dapat mengantisipasi arus bongkar muat peti kemas serta akan mampu mempersingkat waktu tunggu kapal (waiting time) serta waktu tambat kapal (berthing time) di pelabuhan menjadi rata-rata satu hari. Dengan kata lain dermaga terminal peti kemas kondisinya selalu menunggu kapal ,jadi secara umum tidak ada kapal yang menunggu ataupun antre di perairan buoy satu,” ungkapnya.

Kedatangan tiga unit CC di dermaga Terminal Peti Kemas dengan diangkut kapal MV Zhen Hua 8 berbendera Shanghai, China itu juga dihadiri Direksi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan diwakili Direktur Operasional dan Teknik, Ir Iman AS. Selanjutnya CC pesanan perusahaan BUMN ini dibongkar di dermaga BICT dari atas lambung kapal yang diageni oleh pelayaran PT Gesuri Lloyd.

“Dengan kedatangan alat ini dapat mengantisipasi arus bongkar muat peti kemas kedepan dan berusaha menata fasilitas dan peralatan serta dermaga guna memperhatikan kebutuhan pengguna jasa pada akhirnya kepuasan pelanggan,” kata, Imran.

Dia menambahkan, direksi kedepannya juga akan memperhatikan kebutuhan pelabuhan-pelabuhan yang ada di empat propinsi lainnya seperti Sumut, Aceh, Riau dan Kepri (Kepulauan Riau). Ini dilakukan untuk menggenjot produktifitas bongkar muat disetiap pelabuhan.(mag-17)

BELAWAN-  PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, Jumat (18/5) kemarin, kembali menambah alat bongkar muat baru berupa tiga unit Container Crane (CC) dengan kapasitas 40 ton di Belawan  International Container Terminal (BICT). Alat tersebut merupakan buatan Shanghai Zhenhua Heavy Industries Co.Ltd (ZPMC) China yang menghabiskan dana investasi Rp210 miliar lebih. Diharapkan, penambahan peralatan itu bisa mempercepat pelayanan dan menggenjot produktifitas di terminal peti kemas.

General Menejer BICT, Achmad Hidayat Alcaf mengatakan, dari kegiatan bongkar muat di terminal peti kemas sebelum kedatangan tiga unit CC, manajemen BICT melalui kegiatan operasi bongkar muat barang sudah dapat menunjukkan dalam bentuk kinerja yang menampilkan capaian Box, Ship, and Hour (BSH) sekitar 32 Box.

“Ke depan dengan bertambahnya alat container crane bisa menjadi lebih tinggi lagi operasional BSHnya, dan diharapkan nantinya dapat mengantisipasi arus bongkar muat peti kemas serta akan mampu mempersingkat waktu tunggu kapal (waiting time) serta waktu tambat kapal (berthing time) di pelabuhan menjadi rata-rata satu hari. Dengan kata lain dermaga terminal peti kemas kondisinya selalu menunggu kapal ,jadi secara umum tidak ada kapal yang menunggu ataupun antre di perairan buoy satu,” ungkapnya.

Kedatangan tiga unit CC di dermaga Terminal Peti Kemas dengan diangkut kapal MV Zhen Hua 8 berbendera Shanghai, China itu juga dihadiri Direksi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan diwakili Direktur Operasional dan Teknik, Ir Iman AS. Selanjutnya CC pesanan perusahaan BUMN ini dibongkar di dermaga BICT dari atas lambung kapal yang diageni oleh pelayaran PT Gesuri Lloyd.

“Dengan kedatangan alat ini dapat mengantisipasi arus bongkar muat peti kemas kedepan dan berusaha menata fasilitas dan peralatan serta dermaga guna memperhatikan kebutuhan pengguna jasa pada akhirnya kepuasan pelanggan,” kata, Imran.

Dia menambahkan, direksi kedepannya juga akan memperhatikan kebutuhan pelabuhan-pelabuhan yang ada di empat propinsi lainnya seperti Sumut, Aceh, Riau dan Kepri (Kepulauan Riau). Ini dilakukan untuk menggenjot produktifitas bongkar muat disetiap pelabuhan.(mag-17)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/