25.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Kenaikan Harga Komoditi Bantu Perekonomian Petani

PANEN: Sadarman Tarigan sedang panen daun selada di ladangnya Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi. sopian/sumut pos
PANEN: Sadarman Tarigan sedang panen daun selada di ladangnya Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi. sopian/sumut pos

KARO, SUMUTPOS.CO – Di musim hujan seperti ini harga sayur biasanya melonjak naik, karena tanaman muda seperti daun selada, Bawang Perai, peleng, Sop sangat rentan gagal panen. Jadi butuh perawatan maksimal terhadap tanaman. Hal ini dikatakan Sadarman Tarigan (43) salah seorang petani sayur daun selada, daun bawang dan daun sop saat ditemui di lahan taninya, Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo pada Minggu, (17/5).

Sadarman menuturkan, di masa pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) dan masa bulan Ramadan ini, kenaikan harga sayur tersebut sangat membantu perekonomian keluarga khususnya petani. “Sebelum kenaikan harga, kami sangat merana. Banyak hasil panen tidak laku di buang begitu saja.

Masa itu kita mengalami banyak kerugian baik dari segi waktu, tenaga dan materi. Harga belakangan hari sayuran ini hanya di kisaran Rp 2000/kg saja”. Namun sekarang saya bisa menjual per kilo di kisaran harga Rp. 10.000 ke atas, seperti daun selada, sop dan peleng. Sedangkan harga daun bawang perai mencapai kisaran harga Rp. 20.000/kg.

Sadarman yang sudah puluhan tahun bercocok tanam menceritakan suka duka dalam bertani. “Ada suka ada duka, kalau sukanya, ketika tanaman kita harga stabil didukung cuaca yang baik dan tanaman terhindar dari hama. Dukanya ya pas harga anjlok, ditambah cuaca yang gak bagus terhadap pertumbuhan tanaman dan hama menyerang, apalagi modal kita pas pasan,”ujarnya.

Sambungnya, kalau pas harga naik, wah untungnya bisa berlipat, tak perlu lahan yang luas pun kebutuhan kita bisa tercukupi untuk menanam beberapa musim ke depan lagi. Saat melakukan panen daun selada di ladangnya, Sadarman terlihat semangat. Ini sudah ada pesanan 450 kg ke langganannya di Aceh dengan harga Rp 13.000 – 15.000/kg tergantung mutu dan kwalitas sayurnya.

“Bersyukur sekali di masa pandemi seperti ini, kenaikan harga sangat membantu kebutuhan di rumah. Seperti kebutuhan sekolah anak -anak dan kebutuhan sehari hari di rumah,”tandasnya. (deo)

PANEN: Sadarman Tarigan sedang panen daun selada di ladangnya Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi. sopian/sumut pos
PANEN: Sadarman Tarigan sedang panen daun selada di ladangnya Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi. sopian/sumut pos

KARO, SUMUTPOS.CO – Di musim hujan seperti ini harga sayur biasanya melonjak naik, karena tanaman muda seperti daun selada, Bawang Perai, peleng, Sop sangat rentan gagal panen. Jadi butuh perawatan maksimal terhadap tanaman. Hal ini dikatakan Sadarman Tarigan (43) salah seorang petani sayur daun selada, daun bawang dan daun sop saat ditemui di lahan taninya, Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo pada Minggu, (17/5).

Sadarman menuturkan, di masa pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) dan masa bulan Ramadan ini, kenaikan harga sayur tersebut sangat membantu perekonomian keluarga khususnya petani. “Sebelum kenaikan harga, kami sangat merana. Banyak hasil panen tidak laku di buang begitu saja.

Masa itu kita mengalami banyak kerugian baik dari segi waktu, tenaga dan materi. Harga belakangan hari sayuran ini hanya di kisaran Rp 2000/kg saja”. Namun sekarang saya bisa menjual per kilo di kisaran harga Rp. 10.000 ke atas, seperti daun selada, sop dan peleng. Sedangkan harga daun bawang perai mencapai kisaran harga Rp. 20.000/kg.

Sadarman yang sudah puluhan tahun bercocok tanam menceritakan suka duka dalam bertani. “Ada suka ada duka, kalau sukanya, ketika tanaman kita harga stabil didukung cuaca yang baik dan tanaman terhindar dari hama. Dukanya ya pas harga anjlok, ditambah cuaca yang gak bagus terhadap pertumbuhan tanaman dan hama menyerang, apalagi modal kita pas pasan,”ujarnya.

Sambungnya, kalau pas harga naik, wah untungnya bisa berlipat, tak perlu lahan yang luas pun kebutuhan kita bisa tercukupi untuk menanam beberapa musim ke depan lagi. Saat melakukan panen daun selada di ladangnya, Sadarman terlihat semangat. Ini sudah ada pesanan 450 kg ke langganannya di Aceh dengan harga Rp 13.000 – 15.000/kg tergantung mutu dan kwalitas sayurnya.

“Bersyukur sekali di masa pandemi seperti ini, kenaikan harga sangat membantu kebutuhan di rumah. Seperti kebutuhan sekolah anak -anak dan kebutuhan sehari hari di rumah,”tandasnya. (deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/