25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Banyak Pekerja Informal Belum Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan

PAPARKAN: Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, Umardin Lubis menyampaikan pertumbuhan kepesertaan pada acara media gathering, Jumat (18/10).
PAPARKAN: Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, Umardin Lubis menyampaikan pertumbuhan kepesertaan pada acara media gathering, Jumat (18/10).
M IDRIS/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dari 5 juta lebih jumlah tenaga kerja di Sumut, baik formal maupun nonformal, yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan hingga September 2019 masih berkisar 1,4 juta pekerja. Jumlah ini meningkat dari tahun 2018, yakni 1,25 juta pekerjan

Meski mengalami peningkatan, namun jumlah ini belum mencapai target pertumbuhan peserta BPJS Ketenagakerjaan tahun 2019, yakni sebesar 20 persen.

“Jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan di Sumbagut (Sumut dan Aceh), saat ini mencapai 1,75 juta. Untuk di Sumut saja sekitar 1,4 juta, sedangkan Aceh 300 ribuan,” ungkap Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, Umardin Lubis dalam Media Gathering bertajuk ‘Membangun Sinergi dengan Mitra Media Mendukung Aggressive Growth Tahun 2019’, di Hotel Grand Mercure Medan, Jumat (18/10) sore.

Diakui Umardin, memang jumlah 1,4 juta pekerja tersebut belum mencapai target agressive growth (pertumbuhan peserta) 2019 yang naik 20 persen dari tahun 2018. “Target jumlah peserta kita naik 20 persen dari tahun lalu, dan memang belum tercapai. Akan tetapi, masih ada waktu sampai Desember (dua bulan lebih) dan diharapkan bisa tercapai,” ujarnya.

Menurut Umardin, masih banyaknya pekerja di Sumut yang belum terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan disebabkan saat ini banyak pekerja sektor informal. Karena itu, strategi BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan jumlah peserta yakni melakukan kerja sama dengan pemerintah seperti pemerintah desa (Pemdes).

“Kalau di eranya Jamsostek dulu, pekerja informal belum jadi kewajiban terdaftar. Tapi, sekarang sudah diwajibkan bagi pekerja informal. Makanya, sebagai strategi kita kerja sama dengan Pemdes, misalnya nelayan kita libatkan Dinas Perikanan. Kalau petani, kita libatkan Dinas Pertanian,” sebutnya.

Humas BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, Zaki menambahkan, strategi lainnya dalam meningkatkan jumlah kepesertaan yaitu bersinergi dengan media massa, sehingga target peserta tahun 2019 dapat tercapai. “Informasi tentang BPJS Ketenagakerjaan bisa tersalurkan melalui media massa, sebab sasaran kita semua pekerja. Makanya, lewat sinergi dengan media diharapkan dapat mendukung untuk mencapai target,” tuturnya.

Ia menambahkan, program BPJS Ketenagakerjaan sampai saat ini masih ada empat fokus. Antara lain, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Pensiunan dan Jaminan Hari Tua. (ris)

PAPARKAN: Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, Umardin Lubis menyampaikan pertumbuhan kepesertaan pada acara media gathering, Jumat (18/10).
PAPARKAN: Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, Umardin Lubis menyampaikan pertumbuhan kepesertaan pada acara media gathering, Jumat (18/10).
M IDRIS/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dari 5 juta lebih jumlah tenaga kerja di Sumut, baik formal maupun nonformal, yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan hingga September 2019 masih berkisar 1,4 juta pekerja. Jumlah ini meningkat dari tahun 2018, yakni 1,25 juta pekerjan

Meski mengalami peningkatan, namun jumlah ini belum mencapai target pertumbuhan peserta BPJS Ketenagakerjaan tahun 2019, yakni sebesar 20 persen.

“Jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan di Sumbagut (Sumut dan Aceh), saat ini mencapai 1,75 juta. Untuk di Sumut saja sekitar 1,4 juta, sedangkan Aceh 300 ribuan,” ungkap Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, Umardin Lubis dalam Media Gathering bertajuk ‘Membangun Sinergi dengan Mitra Media Mendukung Aggressive Growth Tahun 2019’, di Hotel Grand Mercure Medan, Jumat (18/10) sore.

Diakui Umardin, memang jumlah 1,4 juta pekerja tersebut belum mencapai target agressive growth (pertumbuhan peserta) 2019 yang naik 20 persen dari tahun 2018. “Target jumlah peserta kita naik 20 persen dari tahun lalu, dan memang belum tercapai. Akan tetapi, masih ada waktu sampai Desember (dua bulan lebih) dan diharapkan bisa tercapai,” ujarnya.

Menurut Umardin, masih banyaknya pekerja di Sumut yang belum terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan disebabkan saat ini banyak pekerja sektor informal. Karena itu, strategi BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan jumlah peserta yakni melakukan kerja sama dengan pemerintah seperti pemerintah desa (Pemdes).

“Kalau di eranya Jamsostek dulu, pekerja informal belum jadi kewajiban terdaftar. Tapi, sekarang sudah diwajibkan bagi pekerja informal. Makanya, sebagai strategi kita kerja sama dengan Pemdes, misalnya nelayan kita libatkan Dinas Perikanan. Kalau petani, kita libatkan Dinas Pertanian,” sebutnya.

Humas BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, Zaki menambahkan, strategi lainnya dalam meningkatkan jumlah kepesertaan yaitu bersinergi dengan media massa, sehingga target peserta tahun 2019 dapat tercapai. “Informasi tentang BPJS Ketenagakerjaan bisa tersalurkan melalui media massa, sebab sasaran kita semua pekerja. Makanya, lewat sinergi dengan media diharapkan dapat mendukung untuk mencapai target,” tuturnya.

Ia menambahkan, program BPJS Ketenagakerjaan sampai saat ini masih ada empat fokus. Antara lain, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Pensiunan dan Jaminan Hari Tua. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/