31.7 C
Medan
Saturday, April 27, 2024

BI Diprediksi Pangkas Suku Bunga

Bank Indonesia
Bank Indonesia

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  -Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan Bank Indonesia (BI) bakal memangkas suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI 7DRR).

Itu dipicu ramalan tingkat inflasi rendah hingga penghujung tahun ini. Jadi, diyakini pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI November nanti, bakal menghasilkan keputusan signifikan.

”Kalau dilihat dari segi inflasi, ruang penurunan BI 7-Days Reverse Repo Rate masih sangat terbuka. Dan, dalam amatan kami mestinya bisa diturunin,” tutur Ketua Dewan Kadin Rosan P. Roeslani.

Menurut Rosan, transmisi penyesuaian suku bunga acuan BI hingga perbankan memangkas suku bunga pinjaman butuh waktu.

Meski demikian, sudah ada sejumlah bank mulai menurunkan suku bunga kredit. Kalau BI 7Days Reverse Repo Rate (Reverse Repo) turun, tetapi suku bunga pinjaman tidak turun, relatif sia-sia.

Pada ajang RDG bulan lalu, BI menurunkan Reverse Repo 25 basis points (bps) dari lima persen menjadi 4,75 persen. Dengan begitu, sepanjang tahun ini, BI telah enam kali menurunkan suku bunga acuan dengan akumulasi besaran 150 bps.

Pelonggaran moneter juga berlaku bagi suku bunga deposit facility (DF) turun 25 bps dari 4,25 persen menjadi empat persen.

Selain itu, suku bunga lending facility (LF) turun 25 bps dari 5,75 menjadi 5,5 persen efektif per 21 Oktober 2016. Sementara, penetapan suku bunga acuan bulan ini baru akan diumumkan hari ini. Di sisi lain, perkiraan Kadin itu dinilai tidak menimbang risiko datang dari pasar global.

Itu dipicu rencana kebijakan presiden AS terpilih, Donald Trump. Indonesia harus mewaspadai potensi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) era kepemimpinan Trump.

”Kalau Trump betul-betul menjalankan (kebijakannya), suku bunga (berpotensi) meningkat,” ungkap Eks Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri dalam UOB Economic Outlook. (far/jos/jpnn/ije)

 

 

 

 

 

 

Bank Indonesia
Bank Indonesia

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  -Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan Bank Indonesia (BI) bakal memangkas suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI 7DRR).

Itu dipicu ramalan tingkat inflasi rendah hingga penghujung tahun ini. Jadi, diyakini pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI November nanti, bakal menghasilkan keputusan signifikan.

”Kalau dilihat dari segi inflasi, ruang penurunan BI 7-Days Reverse Repo Rate masih sangat terbuka. Dan, dalam amatan kami mestinya bisa diturunin,” tutur Ketua Dewan Kadin Rosan P. Roeslani.

Menurut Rosan, transmisi penyesuaian suku bunga acuan BI hingga perbankan memangkas suku bunga pinjaman butuh waktu.

Meski demikian, sudah ada sejumlah bank mulai menurunkan suku bunga kredit. Kalau BI 7Days Reverse Repo Rate (Reverse Repo) turun, tetapi suku bunga pinjaman tidak turun, relatif sia-sia.

Pada ajang RDG bulan lalu, BI menurunkan Reverse Repo 25 basis points (bps) dari lima persen menjadi 4,75 persen. Dengan begitu, sepanjang tahun ini, BI telah enam kali menurunkan suku bunga acuan dengan akumulasi besaran 150 bps.

Pelonggaran moneter juga berlaku bagi suku bunga deposit facility (DF) turun 25 bps dari 4,25 persen menjadi empat persen.

Selain itu, suku bunga lending facility (LF) turun 25 bps dari 5,75 menjadi 5,5 persen efektif per 21 Oktober 2016. Sementara, penetapan suku bunga acuan bulan ini baru akan diumumkan hari ini. Di sisi lain, perkiraan Kadin itu dinilai tidak menimbang risiko datang dari pasar global.

Itu dipicu rencana kebijakan presiden AS terpilih, Donald Trump. Indonesia harus mewaspadai potensi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) era kepemimpinan Trump.

”Kalau Trump betul-betul menjalankan (kebijakannya), suku bunga (berpotensi) meningkat,” ungkap Eks Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri dalam UOB Economic Outlook. (far/jos/jpnn/ije)

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/