Bupati Tobasa Darwin Siagian mengakui persoalan mendasar yang menghambat pengembangan wisata Danau Toba yakni infrastruktur.
“Infrastruktur itu terkait jalan, fasilitas umum, serta pengembangan bandara,” kata Darwin dalam kesempatan yang sama.
Darwin mengaku akan mengkaji terlebih dahulu pemberian subsidi tarif penerbangan dari Jakarta ke Silangit, karena ia tidak ingin subsidi ongkos tersebut hanya menguntungkan segelintir orang.
“Kalau untuk pengembangan wisata itu kan baik, kenapa tidak. Kalau hanya menguntungkan kelompok tertentu, ya nanti dulu. Apalagi persoalan ini akan dibahas lebih jauh dengan DPRD,” tukasnya.
Tokoh Masyarakat Sumut, RE Nainggolan menilai penerbangan perdana Jakarta-Silangit yang dioperasikan Garuda Indonesia merupakan langkah awal kebangkitan yang baru bagi kawasan Danau Toba.
Sebab, dengan dibukanya destinasi tersebut tentu akan dapat meningkatkan wisatawan yang datang. Apalagi kalau kondisi Bandara Silangit dibangun menjadi bandara internasional.
“Saya pikir, ke depannya tidak hanya Jakarta saja, tetapi daerah lain di Indonesia akan membuka rute ke Silangit. Asalkan, kondisi infrastruktur mendukung,” kata RE Nainggolan kepada Sumut Pos.
Dipaparkannya, jika kondisi bandara sudah mendukung dan berskala internasional kemungkinan besar maskapai yang ada di Singapura akan membuka rute ke Bandara Silangit. Sebab, dari Singapura ke Silangit cukup dekat jarak tempuhnya dan hanya memakan waktu kurang lebih 45 menit.
“Pembangunan jalan dari bandara menuju kawasan Danau Toba sedang dalam proses. Kalau itu selesai dalam tahun ini tentu akan memberikan dampak yang sangat positif. Saat ini, dari Bandara Silangit ke Danau Toba bisa ditempuh sekitar 30 menit. Kalau infrastruktur dibangun akan lebih cepat menjadi sekitar 20 menit,” pungkas mantan Sekretaris Daerah Pemprovsu ini.