Pengamat Ekonomi, Gunawan Benjamin mengatakan, pembukaan rute Jakarta-Silangit oleh maskapai kebanggaan nasional itu merupakan langkah positif mendukung kemajuan pembangunan kawasan Danau Toba. Karena secara otomatis akan mendongkrak wisatawan yang datang ke sana.
Namun demikian, kata Gunawan, untuk saat ini destinasi tersebut belum efektif. Dilihat dari sisi bisnis, belum dapat memberikan keuntungan yang berarti mengingat kondisi Bandara Silangit.
“Garuda Indonesia boleh dibilang memberanikan diri membuka penerbangan Jakarta-Silangit. Langkah ini prospek jangka panjang. Dengan begitu, dunia tahu bahwa destinasi menuju langsung ke Danau Toba sudah ada,” ujar Gunawan yang dihubungi Sumut Pos, Minggu (20/3) malam.
Gunawan mengakui kondisi Bandara Silangit saat ini belum bisa berperan banyak. Sebab masih banyak hal yang perlu dibenahi untuk mendongrak jumlah wisatawan ke Danau Toba. Bahkan, katanya, tak menutup kemungkinan maskapai negara lain ikut membuka rute tersebut.
“Harapan ini semua akan terwujud jika kondisi bandara sudah direvitalisasi. Bandara Silangit yang saat ini sudah dibangun dan berstandar internasional. Namun, ini bukan pekerjaan mudah. Segala aspek harus berperan. Kalau infrastruktur telah memadai sedangkan promosinya kurang, tentu tidak akan menarik wisatawan,” ungkapnya. (ris/val)