24 C
Medan
Wednesday, December 4, 2024
spot_img

Transaksi Online untuk Permudah Masyarakat, Bulog Hadirkan iPangananDotcom

PRODUK: Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Arwakhudin Widiarso saat melihat berbagai produk yang disediakan oleh iPangananDotcom, Selasa (25/2).
PRODUK: Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Arwakhudin Widiarso saat melihat berbagai produk yang disediakan oleh iPangananDotcom, Selasa (25/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perum Bulog Kantor Wilayah Sumut membuka pemasaran dengan melayani pembelian beras secara online dan berbagai produk pangan lainnya. Melalui marketplace, iPangananDotcom diharapkan dapat meningkatkan transaksi.

“Bulog Medan sudah masuk marketplace. Kita sudah jualan online. Untuk saat ini kita menggunakan brand onlinenya iPangananDotcom dan masih menyatu dengan applikasi shopee,” sebut Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Arwakhudin Widiarso, Selasa (25/2).

Untuk pasokan barang transaksi online itu, Bulog memiliki Gudang e-commerce Gudang Bulog Baru (GBB) Pulo Brayan Darat I, di jalan Mustafa, Kota Medan. Arwakhudin menjelaskan saat ini membeli beras itu gampang, membeli beras itu tinggal ditunggu.

Dengan itu, Bulog siap untuk mengantar pembelian beras di dalam kota Medan, paling lama 24 jam. “Setiap hari order paling lambat jam 2 siang. Besok pagi sudah sampai di alamat pengiriman,” ungkap Arwakhudin.

Arwakhudin mengungkapkan untuk tahap awal, ada banyak produk beras yang dijual. Saat ini ada 17 jenis beras. Selain itu, ada beberapa komoditi yang sedang proses inbond, yang nanti semakin hari semakin banyak produk yang dijual.

“Jadi Trademark kami adalah beras, tapi juga ada pangan lain. Beras yang kita jual bermacam-macam. Ini beras khusus, ada beras hitam, beras merah, beras bervitamin yaitu beras anti stunting. Bagus membantu pertumbuhan tinggi badan anak. Kemudian beras berbumbu. Di dalamnya ada bumbunya yaitu beras mandi, beras briani, dan beras kebuli,” sebutnya.

Dia juga mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk menunjukkan, bahwa beras Bulog itu tidak seperti yang dibayangkan. Bahwa beras Bulog itu kurang bagus. “Kita ingin menunjukkan bahwa Bulog punya beras berkualitas yang diharapkan konsumen,” tegasnya.

Sejak dibuka pada 14 Februari lalu, lanjut Widi, omzet rata-rata per harinya antara Rp3-4 juta dengan komoditas hanya baru 17 jenis.

“Untuk sementara ini, order masih hanya bisa dilakukan bagi masyarakat Kota Medan, Binjai, Tanjungmorawa, dan Lubuk Pakam. Diluar itu, belum bisa dilayani oleh ekspedisi kita. Mungkin ke depan, semakin berkembangnya iPangananDotcom, bisa terlayani untuk seluruh masyarakat Sumut,” harapnya.

Widiarso mengatakan, dalam beberapa bulan mendatang, pihaknya juga akan mengeluarkan beras lokal Sumut. Merek lokal tersebut sebagian akan dijual online dan sebagian dijual offline.

“Kita saat ini sudah punya merek lokal yang siap dilaunching dan diharapkan sebelum Lebaran. Beras lokal tersebut yaitu beras Andaliman (Super Premium), Beras Cap Danau Toba (Premium), dan Beras Cap Bukit Barisan (Medium),” ujarnya.

Menurutnya, merek tersebut sudah didaftarkan dan terdaftar di Dirjen HAKI Kementerian Hukum dan HAM. Saat ini sedang proses sertifikasi untuk pangan asal tumbuhan di Dinas Ketahanan Pangan.

“Begitu sertifikasi selesai, maka merek tersebut siap kita launching, sehingga bisa dinikmati dan menjadi kebanggaan masyarakat Sumut,” tandasnya.(gus/ram)

PRODUK: Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Arwakhudin Widiarso saat melihat berbagai produk yang disediakan oleh iPangananDotcom, Selasa (25/2).
PRODUK: Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Arwakhudin Widiarso saat melihat berbagai produk yang disediakan oleh iPangananDotcom, Selasa (25/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perum Bulog Kantor Wilayah Sumut membuka pemasaran dengan melayani pembelian beras secara online dan berbagai produk pangan lainnya. Melalui marketplace, iPangananDotcom diharapkan dapat meningkatkan transaksi.

“Bulog Medan sudah masuk marketplace. Kita sudah jualan online. Untuk saat ini kita menggunakan brand onlinenya iPangananDotcom dan masih menyatu dengan applikasi shopee,” sebut Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Arwakhudin Widiarso, Selasa (25/2).

Untuk pasokan barang transaksi online itu, Bulog memiliki Gudang e-commerce Gudang Bulog Baru (GBB) Pulo Brayan Darat I, di jalan Mustafa, Kota Medan. Arwakhudin menjelaskan saat ini membeli beras itu gampang, membeli beras itu tinggal ditunggu.

Dengan itu, Bulog siap untuk mengantar pembelian beras di dalam kota Medan, paling lama 24 jam. “Setiap hari order paling lambat jam 2 siang. Besok pagi sudah sampai di alamat pengiriman,” ungkap Arwakhudin.

Arwakhudin mengungkapkan untuk tahap awal, ada banyak produk beras yang dijual. Saat ini ada 17 jenis beras. Selain itu, ada beberapa komoditi yang sedang proses inbond, yang nanti semakin hari semakin banyak produk yang dijual.

“Jadi Trademark kami adalah beras, tapi juga ada pangan lain. Beras yang kita jual bermacam-macam. Ini beras khusus, ada beras hitam, beras merah, beras bervitamin yaitu beras anti stunting. Bagus membantu pertumbuhan tinggi badan anak. Kemudian beras berbumbu. Di dalamnya ada bumbunya yaitu beras mandi, beras briani, dan beras kebuli,” sebutnya.

Dia juga mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk menunjukkan, bahwa beras Bulog itu tidak seperti yang dibayangkan. Bahwa beras Bulog itu kurang bagus. “Kita ingin menunjukkan bahwa Bulog punya beras berkualitas yang diharapkan konsumen,” tegasnya.

Sejak dibuka pada 14 Februari lalu, lanjut Widi, omzet rata-rata per harinya antara Rp3-4 juta dengan komoditas hanya baru 17 jenis.

“Untuk sementara ini, order masih hanya bisa dilakukan bagi masyarakat Kota Medan, Binjai, Tanjungmorawa, dan Lubuk Pakam. Diluar itu, belum bisa dilayani oleh ekspedisi kita. Mungkin ke depan, semakin berkembangnya iPangananDotcom, bisa terlayani untuk seluruh masyarakat Sumut,” harapnya.

Widiarso mengatakan, dalam beberapa bulan mendatang, pihaknya juga akan mengeluarkan beras lokal Sumut. Merek lokal tersebut sebagian akan dijual online dan sebagian dijual offline.

“Kita saat ini sudah punya merek lokal yang siap dilaunching dan diharapkan sebelum Lebaran. Beras lokal tersebut yaitu beras Andaliman (Super Premium), Beras Cap Danau Toba (Premium), dan Beras Cap Bukit Barisan (Medium),” ujarnya.

Menurutnya, merek tersebut sudah didaftarkan dan terdaftar di Dirjen HAKI Kementerian Hukum dan HAM. Saat ini sedang proses sertifikasi untuk pangan asal tumbuhan di Dinas Ketahanan Pangan.

“Begitu sertifikasi selesai, maka merek tersebut siap kita launching, sehingga bisa dinikmati dan menjadi kebanggaan masyarakat Sumut,” tandasnya.(gus/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/