28.9 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

GoFood & Mitranya Cari Pengusaha Kuliner Terbaik Lewat Program Digitarasa

Foto: Istimewa
DIGITARASA: Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo, CEO Digitarasa, Arnold Poernomo, CEO & Co-Founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata, dan blogger Medan @makanmana, Leonarce Tan, memperkenalkan program Digitarasa, kepada wartawan di Medan, Kamis (27/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gojek melalui GoFood, bersama Digitaraya, danpara pakar di industri kuliner yaitu Chef Arnold Poernomo serta Edward Tirtanata – CEO & Co-Founder Kopi Kenangan, mencari sebanyak-banyaknya pengusaha kuliner terbaik dari seluruh Indonesia,  salahsatunya dari Kota Medan.

Para pengusaha kuliner UMKM, startup food & beverage (F&B) ini nantinya akan bisa mendapatkan akses pada pengembangan bisnis secara komprehensif dari mentor-mentor kelas dunia hingga akses ke permodalan. Akses tersebut diperoleh melalui program akselerasi Digitarasa, sebuah akselerator bisnis kuliner.

“Digitarasa membuka kesempatan UMKM dan startup F&B terpilih di Medan, untuk mengikuti seleksi langsung dengan dewan panel dalam format speed dating, di mana para pemilik startup dapat mempresentasikan produk dan konsep bisnis mereka secara langsung,” kata Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo, kepada wartawan di Medan, Kamis (27/2).

Ia mengatakan, selama 5 tahun menjadi growth partner para mitra UMKM kuliner, GoFood memahami tantangan yang dihadapi para merchant dalam mengembangkan usaha, termasuk dalam hal manajemen bisnis, pemasaran, dan permodalan.

“Dengan inovasi teknologi berkelanjutan, kami mampu menjembatani kebutuhan para mitra merchant dari hulu ke hilir. GoFood telah berkembang lebih dari sekadar layanan pesan-antar makanan, peranan kami merambah menjadi enabler yang terus mendukung para pengusaha kuliner agar berdaya saing tinggi di industri,” katanya.

Menurut dia, industri kuliner di Indonesia memiliki banyak sekali potensi. Data Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kontribusi sektor kuliner terhadap unit usaha ekonomi kreatif telah mencapai 41,69% , tertinggi di antara 15 subsektor lainnya.

“Medan merupakan salah satu kota yang memiliki potensi tinggi di bidang industri kuliner, salah satunya dilihat dari pesatnya pertumbuhan jumlah mitra merchant GoFood sebanyak 195%,” katanya.

Chef profesional, restauranter, sekaligus CEO Digitarasa, Arnold Poernomo, mengatakan Indonesia memiliki keragaman dan kekayaan budaya dengan citarasa yang berlimpah. “Potensi citarasa kuliner Indonesia itu sebenarnya mampu bersaing dengan kuliner asing. Yang dibutuhkan mungkin seluk beluk dunia kuliner. Dengan bimbingan dan pembinaan Digitarasa, kami percaya akan banyak bisnis F&B lokal berkualitas yang dapat berkembang dan bersaing secara nasional dan internasional”, imbuh Arnold.

Digitarasa, lanjutnya, dirancang untuk mengembangkan kurikulum pembelajaran bisnis kuliner yang end-to-end. Peserta akan belajar mengenai banyak hal terkait pengembangan bisnis F&B seperti manajemen operasional, branding & marketing, pengembangan produk, riset pasar dan lainnya. Selain mentoring, seluruh peserta juga mendapat kesempatan untuk networking dengan berbagai pemain besar di industri F&B.

“Mereka yang lolos seleksi awal, akan mengikuti sesi wawancara dengan dewan panel. Mereka yang terpilih berhak mengikuti bootcamp atau pelatihan intensif di Jakarta dan belajar langsung dari mentor-mentor berpengalaman,” katanya.

Tahun ini, Digitarasa akan menjalankan 4 batch dengan rangkaian program serupa dengan menargetkan sebanyak-banyaknya peserta startup kuliner lokal terpilih. Nantinya, puluhan startup kuliner terbaik akan mendapatkan akses ke permodalan usaha dan bergabung secara eksklusif di ekosistem Gojek.

Hadir di kesempatan yang sama, CEO & Co-Founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata menceritakan pengalamannya selama mengembangkan bisnis, “Lima tahun berkecimpung di industri kuliner Indonesia, saya menemui bahwa inovasi dan kolaborasi bisa membawa Kopi Kenangan melaju pesat hingga saat ini. Dengan inovasi teknologi, Kopi Kenangan berhasil mengkolaborasikan antara kualitas produknya dengan layanan konsumen lewat aplikasi. Saya berharap dapat berbagi pengalaman dan pemahaman ini kepada calon peserta nantinya.”

Program Digitarasa dibuka bagi pelaku bisnis kuliner dengan produk siap jual untuk dipasarkan ke masyarakat, dengan usaha yang dibangun dan dimiliki sendiri (bukan franchise). Pelaku bisnis kuliner bisa mendaftar secara online lewat link registrasi yang ada di website www.digitarasa.id atau akun Instagram @digitarasa_id. Pendaftaran ini akan dibuka sampai dengan 6 Maret 2020.  (rel/mea)

Foto: Istimewa
DIGITARASA: Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo, CEO Digitarasa, Arnold Poernomo, CEO & Co-Founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata, dan blogger Medan @makanmana, Leonarce Tan, memperkenalkan program Digitarasa, kepada wartawan di Medan, Kamis (27/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gojek melalui GoFood, bersama Digitaraya, danpara pakar di industri kuliner yaitu Chef Arnold Poernomo serta Edward Tirtanata – CEO & Co-Founder Kopi Kenangan, mencari sebanyak-banyaknya pengusaha kuliner terbaik dari seluruh Indonesia,  salahsatunya dari Kota Medan.

Para pengusaha kuliner UMKM, startup food & beverage (F&B) ini nantinya akan bisa mendapatkan akses pada pengembangan bisnis secara komprehensif dari mentor-mentor kelas dunia hingga akses ke permodalan. Akses tersebut diperoleh melalui program akselerasi Digitarasa, sebuah akselerator bisnis kuliner.

“Digitarasa membuka kesempatan UMKM dan startup F&B terpilih di Medan, untuk mengikuti seleksi langsung dengan dewan panel dalam format speed dating, di mana para pemilik startup dapat mempresentasikan produk dan konsep bisnis mereka secara langsung,” kata Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo, kepada wartawan di Medan, Kamis (27/2).

Ia mengatakan, selama 5 tahun menjadi growth partner para mitra UMKM kuliner, GoFood memahami tantangan yang dihadapi para merchant dalam mengembangkan usaha, termasuk dalam hal manajemen bisnis, pemasaran, dan permodalan.

“Dengan inovasi teknologi berkelanjutan, kami mampu menjembatani kebutuhan para mitra merchant dari hulu ke hilir. GoFood telah berkembang lebih dari sekadar layanan pesan-antar makanan, peranan kami merambah menjadi enabler yang terus mendukung para pengusaha kuliner agar berdaya saing tinggi di industri,” katanya.

Menurut dia, industri kuliner di Indonesia memiliki banyak sekali potensi. Data Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kontribusi sektor kuliner terhadap unit usaha ekonomi kreatif telah mencapai 41,69% , tertinggi di antara 15 subsektor lainnya.

“Medan merupakan salah satu kota yang memiliki potensi tinggi di bidang industri kuliner, salah satunya dilihat dari pesatnya pertumbuhan jumlah mitra merchant GoFood sebanyak 195%,” katanya.

Chef profesional, restauranter, sekaligus CEO Digitarasa, Arnold Poernomo, mengatakan Indonesia memiliki keragaman dan kekayaan budaya dengan citarasa yang berlimpah. “Potensi citarasa kuliner Indonesia itu sebenarnya mampu bersaing dengan kuliner asing. Yang dibutuhkan mungkin seluk beluk dunia kuliner. Dengan bimbingan dan pembinaan Digitarasa, kami percaya akan banyak bisnis F&B lokal berkualitas yang dapat berkembang dan bersaing secara nasional dan internasional”, imbuh Arnold.

Digitarasa, lanjutnya, dirancang untuk mengembangkan kurikulum pembelajaran bisnis kuliner yang end-to-end. Peserta akan belajar mengenai banyak hal terkait pengembangan bisnis F&B seperti manajemen operasional, branding & marketing, pengembangan produk, riset pasar dan lainnya. Selain mentoring, seluruh peserta juga mendapat kesempatan untuk networking dengan berbagai pemain besar di industri F&B.

“Mereka yang lolos seleksi awal, akan mengikuti sesi wawancara dengan dewan panel. Mereka yang terpilih berhak mengikuti bootcamp atau pelatihan intensif di Jakarta dan belajar langsung dari mentor-mentor berpengalaman,” katanya.

Tahun ini, Digitarasa akan menjalankan 4 batch dengan rangkaian program serupa dengan menargetkan sebanyak-banyaknya peserta startup kuliner lokal terpilih. Nantinya, puluhan startup kuliner terbaik akan mendapatkan akses ke permodalan usaha dan bergabung secara eksklusif di ekosistem Gojek.

Hadir di kesempatan yang sama, CEO & Co-Founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata menceritakan pengalamannya selama mengembangkan bisnis, “Lima tahun berkecimpung di industri kuliner Indonesia, saya menemui bahwa inovasi dan kolaborasi bisa membawa Kopi Kenangan melaju pesat hingga saat ini. Dengan inovasi teknologi, Kopi Kenangan berhasil mengkolaborasikan antara kualitas produknya dengan layanan konsumen lewat aplikasi. Saya berharap dapat berbagi pengalaman dan pemahaman ini kepada calon peserta nantinya.”

Program Digitarasa dibuka bagi pelaku bisnis kuliner dengan produk siap jual untuk dipasarkan ke masyarakat, dengan usaha yang dibangun dan dimiliki sendiri (bukan franchise). Pelaku bisnis kuliner bisa mendaftar secara online lewat link registrasi yang ada di website www.digitarasa.id atau akun Instagram @digitarasa_id. Pendaftaran ini akan dibuka sampai dengan 6 Maret 2020.  (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/