SUMUTPOS.CO – PERTUMBUHAN industri yang pesat menguntungkan banyak pihak. Salah satu yang merasakan dampaknya adalah perusahaan penyedia tenaga kerja atau outsourcing. Mereka berpeluang menyediakan tenaga kerja yang kompeten.
Perusahaan outsourcing memberikan pelatihan, pembekalan, serta jaminan atas keselamatan dan kesehatan karyawan yang dibina. Lalu, ada tanggung jawab untuk menyalurkan ke perusahaan yang membutuhkan. ’’Kami bertindak profesional untuk karyawan yang disalurkan,’’ kata Silvia Zulaika, salah seorang pemilik perusahaan outsourcing di Gresik.
Sistem pelatihan yang diterapkan juga sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Misalnya, untuk perusahaan pertambangan, tenaga kerja yang disiapkan dibekali keterampilan di bidang tambang. Karena itu, pertumbuhan industri menjadi peluang baru bagi perusahaan penyedia jasa tenaga kerja tersebut.
Tentu saja, peluang itu berlaku bagi perusahaan outsourcing yang resmi dan memiliki kredibilitas tinggi. Permasalahannya, sulit membedakan antara perusahaan outsourcing yang memiliki kredibilitas dan tidak. Mereka sama-sama memiliki tenaga kerja, tapi tidak semua dikelola profesional.
Silvi mengakui hal itu. Aktivitas merekrut dan menyalurkan tenaga kerja sangat mudah dilakukan. Tapi, mengelola tenaga kerja untuk siap ditempatkan di perusahaan yang membutuhkan termasuk kegiatan yang menyulitkan. Apalagi, industri yang masuk ke Gresik menjunjung tinggi profesionalitas. ’’Kami harus siap meladeni itu semua,’’ ucap dia.
Hal yang sama dilakukan perusahaan outsourcing dari luar Gresik. Mereka sudah memetakan tenaga kerja yang diinginkan perusahaan. Mereka menyiapkan sumber daya manusia agar bisa ditawarkan saat permintaan itu tiba.
Selama ini permasalahan tenaga kerja untuk era industrialisasi sering disorot. Pemkab dianggap belum siap. Di sisi lain, perusahaan outsourcing mulai membidik Gresik untuk mendapatkan peluang sebesar-besarnya. (riq/c7/ai/sep/jpg/azw)
SUMUTPOS.CO – PERTUMBUHAN industri yang pesat menguntungkan banyak pihak. Salah satu yang merasakan dampaknya adalah perusahaan penyedia tenaga kerja atau outsourcing. Mereka berpeluang menyediakan tenaga kerja yang kompeten.
Perusahaan outsourcing memberikan pelatihan, pembekalan, serta jaminan atas keselamatan dan kesehatan karyawan yang dibina. Lalu, ada tanggung jawab untuk menyalurkan ke perusahaan yang membutuhkan. ’’Kami bertindak profesional untuk karyawan yang disalurkan,’’ kata Silvia Zulaika, salah seorang pemilik perusahaan outsourcing di Gresik.
Sistem pelatihan yang diterapkan juga sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Misalnya, untuk perusahaan pertambangan, tenaga kerja yang disiapkan dibekali keterampilan di bidang tambang. Karena itu, pertumbuhan industri menjadi peluang baru bagi perusahaan penyedia jasa tenaga kerja tersebut.
Tentu saja, peluang itu berlaku bagi perusahaan outsourcing yang resmi dan memiliki kredibilitas tinggi. Permasalahannya, sulit membedakan antara perusahaan outsourcing yang memiliki kredibilitas dan tidak. Mereka sama-sama memiliki tenaga kerja, tapi tidak semua dikelola profesional.
Silvi mengakui hal itu. Aktivitas merekrut dan menyalurkan tenaga kerja sangat mudah dilakukan. Tapi, mengelola tenaga kerja untuk siap ditempatkan di perusahaan yang membutuhkan termasuk kegiatan yang menyulitkan. Apalagi, industri yang masuk ke Gresik menjunjung tinggi profesionalitas. ’’Kami harus siap meladeni itu semua,’’ ucap dia.
Hal yang sama dilakukan perusahaan outsourcing dari luar Gresik. Mereka sudah memetakan tenaga kerja yang diinginkan perusahaan. Mereka menyiapkan sumber daya manusia agar bisa ditawarkan saat permintaan itu tiba.
Selama ini permasalahan tenaga kerja untuk era industrialisasi sering disorot. Pemkab dianggap belum siap. Di sisi lain, perusahaan outsourcing mulai membidik Gresik untuk mendapatkan peluang sebesar-besarnya. (riq/c7/ai/sep/jpg/azw)