34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Asian Agri Berencana Membangun 20 PLTB

Foto: Dame/sumutpos.co Salahsatu tangki penangkap biogas dari limbah cari sawit, yang dimanfaatkan untuk membangkitkan Listrik Tenaga Biogas Pabrik Gunung Melayu Satu (PGS) PT Saudara Sejati Luhur di Asahan, Kamis (23/4/2015).
Foto: Dame/sumutpos.co
Salahsatu tangki penangkap biogas dari limbah cari sawit, yang dimanfaatkan untuk membangkitkan Listrik Tenaga Biogas Pabrik Gunung Melayu Satu (PGS) PT Saudara Sejati Luhur di Asahan, Kamis (23/4/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Salahsatu perusahaan kelapa sawit nasional, Asian Agri, berencana membangun 20 Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTB) hingga tahun 2020 mendatang.

“Pembangunan PLTB tersebut bertujuan untuk mengolah limbah cair sawit menjadi green energy, yaknj listrik, yang nantinya dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik baik operasional perusahaan maupun masyarakat,” kata General Manager Asian Agri, Freddy Widjaya, di sela-sela acara berbuka puasa bersama dengan media Medan, Kamis (25/6/2015).

Sebelumnya limbah cair sawit hanya dimanfaatkan untuk land aplication yang berfungsi sebagai pupuk bagi tanaman sawit. “Dengan adanya teknologi terbarukan ini, maka terbuka peluang untuk memperoleh manfaat lebih dari POME,” katanya.

Pembangunan 20 PLTB ini sejalan dengan rencana Dirjen Pengenfalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LH dan Kehutanan, yang akan mengeluarkan kebijakan mengenai keharusan pengolahan limbah cair menjadi listrik.

Foto: Istimewa Manajemen Asian Agri foto bersama awak media, saat acara Buka Bersama Media di Medan, Kamis (25/6/2015).
Foto: Istimewa
Manajemen Asian Agri foto bersama awak media, saat acara Buka Bersama Media di Medan, Kamis (25/6/2015).

Dalam kesempatan itu, Head Mill Optimazation Services, Sahat Sibuea mengatakan, masing-masing PLTB tersebut mampu menghasilkan power 2 MW dan menggunakan teknologi dari Jepang dengan menggunakan digester tank.
“Teknologi ini merupakan teknologi terbatu yang telah diterapkan oleh industri sejenis. Teknologi ini juga dinilai lebih unggul karena prosesnya menggunakan ‘an aerobic membrane tank’ yang mempercepat dan memaksimalkan proses pembentukan gas metana,” jelasnya.

Maka, jika diasumsikan setiap rumah tangga menggunakan 900 watt, maka PLTB ini dapat menerangi lebih dari 2.000 rumah. “PLTB ini juga bersifat green energy, karena gas metana yang terkandung yang terkandung dalam limbah cair akan ditangkap, untuk selanjutnya diolah menjadi listrik. Sehingga tidak ada lagi kandungan gas metana di dalam limbah cair tersebut,” katanya.

Selain mengurangi gas metana ke atmosfir, limbah sisa proses produksi masih dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Hal ini juga berarti mengurangi pupuk kimia.

Saat ini, Asian Agri telah membangun 5 dari 20 unit PLTB yang direncanakan selesai 2020. Dua unit PLTB tersebut ada di Sumut, 2 unit di Riau, dan 1 unit di Jambi. Tahun 2016 dan 2017 akan dibangun lagi 5 unit PLTB. (rel/mea)

Foto: Dame/sumutpos.co Salahsatu tangki penangkap biogas dari limbah cari sawit, yang dimanfaatkan untuk membangkitkan Listrik Tenaga Biogas Pabrik Gunung Melayu Satu (PGS) PT Saudara Sejati Luhur di Asahan, Kamis (23/4/2015).
Foto: Dame/sumutpos.co
Salahsatu tangki penangkap biogas dari limbah cari sawit, yang dimanfaatkan untuk membangkitkan Listrik Tenaga Biogas Pabrik Gunung Melayu Satu (PGS) PT Saudara Sejati Luhur di Asahan, Kamis (23/4/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Salahsatu perusahaan kelapa sawit nasional, Asian Agri, berencana membangun 20 Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTB) hingga tahun 2020 mendatang.

“Pembangunan PLTB tersebut bertujuan untuk mengolah limbah cair sawit menjadi green energy, yaknj listrik, yang nantinya dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik baik operasional perusahaan maupun masyarakat,” kata General Manager Asian Agri, Freddy Widjaya, di sela-sela acara berbuka puasa bersama dengan media Medan, Kamis (25/6/2015).

Sebelumnya limbah cair sawit hanya dimanfaatkan untuk land aplication yang berfungsi sebagai pupuk bagi tanaman sawit. “Dengan adanya teknologi terbarukan ini, maka terbuka peluang untuk memperoleh manfaat lebih dari POME,” katanya.

Pembangunan 20 PLTB ini sejalan dengan rencana Dirjen Pengenfalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LH dan Kehutanan, yang akan mengeluarkan kebijakan mengenai keharusan pengolahan limbah cair menjadi listrik.

Foto: Istimewa Manajemen Asian Agri foto bersama awak media, saat acara Buka Bersama Media di Medan, Kamis (25/6/2015).
Foto: Istimewa
Manajemen Asian Agri foto bersama awak media, saat acara Buka Bersama Media di Medan, Kamis (25/6/2015).

Dalam kesempatan itu, Head Mill Optimazation Services, Sahat Sibuea mengatakan, masing-masing PLTB tersebut mampu menghasilkan power 2 MW dan menggunakan teknologi dari Jepang dengan menggunakan digester tank.
“Teknologi ini merupakan teknologi terbatu yang telah diterapkan oleh industri sejenis. Teknologi ini juga dinilai lebih unggul karena prosesnya menggunakan ‘an aerobic membrane tank’ yang mempercepat dan memaksimalkan proses pembentukan gas metana,” jelasnya.

Maka, jika diasumsikan setiap rumah tangga menggunakan 900 watt, maka PLTB ini dapat menerangi lebih dari 2.000 rumah. “PLTB ini juga bersifat green energy, karena gas metana yang terkandung yang terkandung dalam limbah cair akan ditangkap, untuk selanjutnya diolah menjadi listrik. Sehingga tidak ada lagi kandungan gas metana di dalam limbah cair tersebut,” katanya.

Selain mengurangi gas metana ke atmosfir, limbah sisa proses produksi masih dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Hal ini juga berarti mengurangi pupuk kimia.

Saat ini, Asian Agri telah membangun 5 dari 20 unit PLTB yang direncanakan selesai 2020. Dua unit PLTB tersebut ada di Sumut, 2 unit di Riau, dan 1 unit di Jambi. Tahun 2016 dan 2017 akan dibangun lagi 5 unit PLTB. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/