25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

BNI Hadirkan Teknologi Smart Farming, Petani Dairi Terima Alat Pendeteksi Suhu dan Kelembapan

PANEN KOPI:Bupati Dairi,  Eddy KA Berutu (2 kiri) didampingi Ketua Tim Penggerak PKK,  Ny Romy Mariani boru Simarmata serta pimpinan BNI melakukan panen kopi di Desa Bangun, Kecamatan Parbuluan.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
PANEN KOPI:Bupati Dairi, Eddy KA Berutu (2 kiri) didampingi Ketua Tim Penggerak PKK, Ny Romy Mariani boru Simarmata serta pimpinan BNI melakukan panen kopi di Desa Bangun, Kecamatan Parbuluan. RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Petani Dairi mendapat bantuan dua alat pendeteksi suhu dan kelembapan tanah dari Bank BNI melalui dana community social responsibility (CSR).

BNI juga menyalurkan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) kepada para petani Dairi pada acara sarasehan gerakan menyongongsong pertanian 4.0 di Desa Bangun, Kecamatan Parbuluan, Rabu (20/1).

Demikian disampaikan Plt Kabag Humas Pemkab Dairi, Palti Pandiangan. Disebutkannya, sarasehan gerakan menyongsong pertanian 4.0 di 300-an petani dan Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu didampingi Ketua Tim Penggerak PKK, Ny Romy Mariani boru Simarmata.

Direktur Tresuri dan Internasional BNI, Bob Tyasika Ananta mengatakan, Kabupaten Dairi terkenal dengan kopi Sidikalang. Melalui aromanya yang khas, kopi dari Dairi sudah terkenal dan banyak di nikmati oleh pecinta kopi nusantara hingga penjuru dunia.

Oleh karena itu, BNI hadir dengan teknologi Smart Farming untuk mengembalikan kejayaan kopi Sidikalang. “Ini spirit luar biasa bupati yang menginginkan kembalinya kejayaan kopi Sidikalang secara ekonomi pastinya akan berdampak kepada para petani kopi,” ujarnya.

Melalui gerakan menyongsong pertanian 4.0 ini, BNI ingin meningkatkan produktivitas para pertani melalui teknologi Smart Farming. Ge rakan menyongongsong pertanian 4.0 ini di inisiasi oleh BNI berkolaborasi dengan Kementrian Pertanian, Kementrian Kominfo, Kementrian Desa serta pihak swasta lainya.

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi smart farming 4.0 menerapkan teknologi sensor tanah dan cuaca sehingga dapat memantau kondisi lahan secara real time.

“Dengan teknologi tersebut di harapkan data pertanian akan lebih terukur dan presisi sehingga membantu petani meningkatkan produktifitas dan efisiensi,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Eddy KA Berutu memaparkan, 49% dari dari luas lahan di Kabupaten Dairi adalah merupakan lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan mayoritas masyarakat yang bekerja sebagai petani. Masalah pertanian tidak hanya dapat di selesaikan oleh satu lembaga atau satu kelompok saja, namun harus secara bersama-sama.

Bupati mengapresiasi perbankan sudah ikut turun tangan mengatasi permasalahan dialami petani.

“Dengan kita bersama-sama maka upaya kita untuk mengangkat para petani kita ke level berikutnya pasti akan jauh lebih mudah,” ucapnya.

“Semoga para petani mudah dapat penguatan permodalan dari para investor serta produksi pertanian Dairi bisa menembus pasar eksport,”sambungnya. (rud/han)

PANEN KOPI:Bupati Dairi,  Eddy KA Berutu (2 kiri) didampingi Ketua Tim Penggerak PKK,  Ny Romy Mariani boru Simarmata serta pimpinan BNI melakukan panen kopi di Desa Bangun, Kecamatan Parbuluan.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
PANEN KOPI:Bupati Dairi, Eddy KA Berutu (2 kiri) didampingi Ketua Tim Penggerak PKK, Ny Romy Mariani boru Simarmata serta pimpinan BNI melakukan panen kopi di Desa Bangun, Kecamatan Parbuluan. RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Petani Dairi mendapat bantuan dua alat pendeteksi suhu dan kelembapan tanah dari Bank BNI melalui dana community social responsibility (CSR).

BNI juga menyalurkan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) kepada para petani Dairi pada acara sarasehan gerakan menyongongsong pertanian 4.0 di Desa Bangun, Kecamatan Parbuluan, Rabu (20/1).

Demikian disampaikan Plt Kabag Humas Pemkab Dairi, Palti Pandiangan. Disebutkannya, sarasehan gerakan menyongsong pertanian 4.0 di 300-an petani dan Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu didampingi Ketua Tim Penggerak PKK, Ny Romy Mariani boru Simarmata.

Direktur Tresuri dan Internasional BNI, Bob Tyasika Ananta mengatakan, Kabupaten Dairi terkenal dengan kopi Sidikalang. Melalui aromanya yang khas, kopi dari Dairi sudah terkenal dan banyak di nikmati oleh pecinta kopi nusantara hingga penjuru dunia.

Oleh karena itu, BNI hadir dengan teknologi Smart Farming untuk mengembalikan kejayaan kopi Sidikalang. “Ini spirit luar biasa bupati yang menginginkan kembalinya kejayaan kopi Sidikalang secara ekonomi pastinya akan berdampak kepada para petani kopi,” ujarnya.

Melalui gerakan menyongsong pertanian 4.0 ini, BNI ingin meningkatkan produktivitas para pertani melalui teknologi Smart Farming. Ge rakan menyongongsong pertanian 4.0 ini di inisiasi oleh BNI berkolaborasi dengan Kementrian Pertanian, Kementrian Kominfo, Kementrian Desa serta pihak swasta lainya.

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi smart farming 4.0 menerapkan teknologi sensor tanah dan cuaca sehingga dapat memantau kondisi lahan secara real time.

“Dengan teknologi tersebut di harapkan data pertanian akan lebih terukur dan presisi sehingga membantu petani meningkatkan produktifitas dan efisiensi,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Eddy KA Berutu memaparkan, 49% dari dari luas lahan di Kabupaten Dairi adalah merupakan lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan mayoritas masyarakat yang bekerja sebagai petani. Masalah pertanian tidak hanya dapat di selesaikan oleh satu lembaga atau satu kelompok saja, namun harus secara bersama-sama.

Bupati mengapresiasi perbankan sudah ikut turun tangan mengatasi permasalahan dialami petani.

“Dengan kita bersama-sama maka upaya kita untuk mengangkat para petani kita ke level berikutnya pasti akan jauh lebih mudah,” ucapnya.

“Semoga para petani mudah dapat penguatan permodalan dari para investor serta produksi pertanian Dairi bisa menembus pasar eksport,”sambungnya. (rud/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/