28 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Kadis Perdagangan Medan Sebut Harga Bawang Melonjak

FILE/SUMUT POS – Pedagang sedang menjajakan bawang di Pasar Petisah Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan Syarif Armansyah Lubis mengaku harga bawang merah dan bawang putih melonjak tajam. Padahal, di pasar tradisional harga bumbu dapur tersebut tidak demikian.

Menurut Armansyah, kenaikan harga yang terjadi sudah sangat signifikan dan harganya mencapai Rp60.000 per kg. “Sekarang harga bawang merah dan bawang putih lagi naik. Hasil laporan staf saya yang mengecek ke pasar-pasar tradisional, harganya sudah hampir mencapai Rp60 ribu per kg,” ujar Armansyah yang ditemui pada acara Musrenbang RKPD 2019 di Hotel Emerald Garden, kemarin.

Diutarakan dia, kondisi kenaikan harga ini terjadi baru beberapa hari terakhir. Oleh karena itu, nantinya pihaknya akan mencoba berkoordinasi dengan Bulog apakah ada stok. “Saya akan coba koordinasi dengan Bulog nanti, apakah mereka punya stok untuk kita lakukan operasi pasar di pasar-pasar tradisional Medan,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, berbeda dengan harga bawang, harga beras masih terbilang stabil. Harga beras premium maupun medium masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). “Untuk premium HET Rp13.000 dan medium Rp9.950 per kg,” tukasnya.

Sementara, pedagang Pasar Bakti, Sinta menuturkan, harga bawang masih terbilang stabil di kisaran Rp25.000 per kg. Namun demikian, kualitas bawang tersebut masih kurang baik.

“Anehnya juga kalau dibilang mahal harganya, karena karena kami jual Rp25.000 per kg. Sedangkan yang kualitas lebih baik, kami jual sekitar Rp50.000 per kg,” ucapnya sembari menyebutkan, untuk stok bawang sendiri masih terbilang cukup.

Tak jauh beda disampaikan Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin. Kata Gunawan, harga bumbu dapur itu di bawah angka Rp30.000 per kg.

“Setelah harga bawang putih sempat menyentuh level Rp50.000 per kg, saat ini harganya sudah bisa ditekan di kisaran Rp28.000. Penurunan harga bawang saat ini diikuti dengan penurunan kualitasnya, yang beredar di masyarakat,” ujarnya.

Walau demikian, sambungnya, masyarakat akan tetap membeli bawang tersebut. Pedagang tidak akan kehilangan pembeli dikarenakan bawang menjadi kebutuhan pokok bukan substitusi. Selain itu, penurunan harga bawang putih juga tidak begitu merugikan petani karena mayoritas didatangkan dengan cara impor.

“Keluhan konsumen saat ini terkait dengan bawang putih adalah bawang tersebut masih belum begitu matang, seperti terlalu dini dipanen. Sementara itu, untuk bawang merah, tidak mengalami penurunan kualitas. Walaupun memang harganya cukup variatif dengan kecenderungan menurun dalam rentang Rp20.000 hingga Rp26.000 per kg,” ujarnya. (ris/ila)

 

FILE/SUMUT POS – Pedagang sedang menjajakan bawang di Pasar Petisah Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan Syarif Armansyah Lubis mengaku harga bawang merah dan bawang putih melonjak tajam. Padahal, di pasar tradisional harga bumbu dapur tersebut tidak demikian.

Menurut Armansyah, kenaikan harga yang terjadi sudah sangat signifikan dan harganya mencapai Rp60.000 per kg. “Sekarang harga bawang merah dan bawang putih lagi naik. Hasil laporan staf saya yang mengecek ke pasar-pasar tradisional, harganya sudah hampir mencapai Rp60 ribu per kg,” ujar Armansyah yang ditemui pada acara Musrenbang RKPD 2019 di Hotel Emerald Garden, kemarin.

Diutarakan dia, kondisi kenaikan harga ini terjadi baru beberapa hari terakhir. Oleh karena itu, nantinya pihaknya akan mencoba berkoordinasi dengan Bulog apakah ada stok. “Saya akan coba koordinasi dengan Bulog nanti, apakah mereka punya stok untuk kita lakukan operasi pasar di pasar-pasar tradisional Medan,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, berbeda dengan harga bawang, harga beras masih terbilang stabil. Harga beras premium maupun medium masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). “Untuk premium HET Rp13.000 dan medium Rp9.950 per kg,” tukasnya.

Sementara, pedagang Pasar Bakti, Sinta menuturkan, harga bawang masih terbilang stabil di kisaran Rp25.000 per kg. Namun demikian, kualitas bawang tersebut masih kurang baik.

“Anehnya juga kalau dibilang mahal harganya, karena karena kami jual Rp25.000 per kg. Sedangkan yang kualitas lebih baik, kami jual sekitar Rp50.000 per kg,” ucapnya sembari menyebutkan, untuk stok bawang sendiri masih terbilang cukup.

Tak jauh beda disampaikan Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin. Kata Gunawan, harga bumbu dapur itu di bawah angka Rp30.000 per kg.

“Setelah harga bawang putih sempat menyentuh level Rp50.000 per kg, saat ini harganya sudah bisa ditekan di kisaran Rp28.000. Penurunan harga bawang saat ini diikuti dengan penurunan kualitasnya, yang beredar di masyarakat,” ujarnya.

Walau demikian, sambungnya, masyarakat akan tetap membeli bawang tersebut. Pedagang tidak akan kehilangan pembeli dikarenakan bawang menjadi kebutuhan pokok bukan substitusi. Selain itu, penurunan harga bawang putih juga tidak begitu merugikan petani karena mayoritas didatangkan dengan cara impor.

“Keluhan konsumen saat ini terkait dengan bawang putih adalah bawang tersebut masih belum begitu matang, seperti terlalu dini dipanen. Sementara itu, untuk bawang merah, tidak mengalami penurunan kualitas. Walaupun memang harganya cukup variatif dengan kecenderungan menurun dalam rentang Rp20.000 hingga Rp26.000 per kg,” ujarnya. (ris/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/