25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Karyawan Sucofindo: Mungkin Ini Politis

Foto: dok.Jawa Pos
Foto: dok.Jawa Pos

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pihak pemerintah sudah mengeluarkan pernyataan bahwa laboratorium Sucofindo diduga sudah terkontaminasi unsur plastik saat menguji beras.Bagaimana respon pihak Secofindo?
Suasana pelayanan di laboratorium Sucofindo Cibitung kemarin berjalan seperti biasanya setelah kasus beras plastik dianggap “selesai” oleh pemerintah.

Petinggi-petinggi Sucofindo masih menolak untuk membuat pernyataan atas “klaim” bebas beras plastik yang dirilis pemerintah.

Hal itu bisa dipahami karena Sucofindo merupakan salah satu BUMN yang sahamnya dikuasai pemerintah. Memprotes keputusan pemerintah bisa menjadi bumerang bagi Sucofindo. Hal itu diungkapkan salah satu karyawan yang ditemui di laboratorium Sucofindo Cibitung. “Serba salah, mau protes salah, tidak protes juga salah,” ungkapnya.

Hingga saat ini petinggi Sucofindo masih kebingungan harus bersikap seperti apa menanggapi “klaim” pemerintah itu. Jika melawan pemerintah Sucofindo khawatir akan mendapat tekanan yang luar biasa dari berbagai pihak.

Di sisi lain jika menerima keputusan itu berarti menurunkan kredibilitas laboratorium Sucofindo. “Reputasi kita puluhan tahun bisa hancur,” sebutnya.

Dia yakin hasil laboratorium Sucofindo bisa dipertanggung jawabkan karena selama ini menjadi rujukan berbargai pihak termasuk BPOM. Selama ini Sucofindo dianggap lembaga yang independen dan kredibel. Namun ia heran bagaimana empat laboratorium milik pemerintah bisa merilis hasil yang bertolak belakang. “Mungkin ini politis,” katanya.

Pria yang tidak mau disebut namanya ini menceritakan, pada Senin (25/5) lalu serombongan polisi datang ke laboratorium Sucofindo. Mereka mengabarkan kalau Kapolri Badrodin Haiti dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel akan segera datang. “Kapolri dan Mendag naik helikopter,” ungkapnya.

Awalnya mereka ingin helikopter itu turun di halaman depan laboratorium Sucofindo yang seluas lapangan bola. Namun langkah itu dilarang staf Sucofindo karena terdapat pohon-pohon yang cukup tinggi di sekitar lapangan itu. “Helikopter itu lalu turun di lapangan dekat pintu keluar tol Cibitung, satu kilometer dari sini,” lanjutnya.

Kapolri dan Mendag lantas diangkut mobil menuju laboratorium Sucofindo. Rombongan ini datang pukul 11.30 WIB dan pulang sekitar 12.00 WIB. “Tidak lama, cuma setengah jam di sini. Ngobrol dengan Pak Adizam (Kepala laboratorium) di depan terus masuk ke ruang rapat di belakang,” terangnya.

Dalam pembicaraan itu, Kapolri dan Mendag meminta sampel beras yang diserahkan Pemkot Bekasi ke laboratorium Sucofindo. Saat rapat berlangsung, muncul info Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga akan hadir. “Tapi tidak jadi karena rombongan Kapolri dan Mendag sudah keburu pulang bawa sampel beras itu,” jelasnya. (wir/idr/mia)

Foto: dok.Jawa Pos
Foto: dok.Jawa Pos

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pihak pemerintah sudah mengeluarkan pernyataan bahwa laboratorium Sucofindo diduga sudah terkontaminasi unsur plastik saat menguji beras.Bagaimana respon pihak Secofindo?
Suasana pelayanan di laboratorium Sucofindo Cibitung kemarin berjalan seperti biasanya setelah kasus beras plastik dianggap “selesai” oleh pemerintah.

Petinggi-petinggi Sucofindo masih menolak untuk membuat pernyataan atas “klaim” bebas beras plastik yang dirilis pemerintah.

Hal itu bisa dipahami karena Sucofindo merupakan salah satu BUMN yang sahamnya dikuasai pemerintah. Memprotes keputusan pemerintah bisa menjadi bumerang bagi Sucofindo. Hal itu diungkapkan salah satu karyawan yang ditemui di laboratorium Sucofindo Cibitung. “Serba salah, mau protes salah, tidak protes juga salah,” ungkapnya.

Hingga saat ini petinggi Sucofindo masih kebingungan harus bersikap seperti apa menanggapi “klaim” pemerintah itu. Jika melawan pemerintah Sucofindo khawatir akan mendapat tekanan yang luar biasa dari berbagai pihak.

Di sisi lain jika menerima keputusan itu berarti menurunkan kredibilitas laboratorium Sucofindo. “Reputasi kita puluhan tahun bisa hancur,” sebutnya.

Dia yakin hasil laboratorium Sucofindo bisa dipertanggung jawabkan karena selama ini menjadi rujukan berbargai pihak termasuk BPOM. Selama ini Sucofindo dianggap lembaga yang independen dan kredibel. Namun ia heran bagaimana empat laboratorium milik pemerintah bisa merilis hasil yang bertolak belakang. “Mungkin ini politis,” katanya.

Pria yang tidak mau disebut namanya ini menceritakan, pada Senin (25/5) lalu serombongan polisi datang ke laboratorium Sucofindo. Mereka mengabarkan kalau Kapolri Badrodin Haiti dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel akan segera datang. “Kapolri dan Mendag naik helikopter,” ungkapnya.

Awalnya mereka ingin helikopter itu turun di halaman depan laboratorium Sucofindo yang seluas lapangan bola. Namun langkah itu dilarang staf Sucofindo karena terdapat pohon-pohon yang cukup tinggi di sekitar lapangan itu. “Helikopter itu lalu turun di lapangan dekat pintu keluar tol Cibitung, satu kilometer dari sini,” lanjutnya.

Kapolri dan Mendag lantas diangkut mobil menuju laboratorium Sucofindo. Rombongan ini datang pukul 11.30 WIB dan pulang sekitar 12.00 WIB. “Tidak lama, cuma setengah jam di sini. Ngobrol dengan Pak Adizam (Kepala laboratorium) di depan terus masuk ke ruang rapat di belakang,” terangnya.

Dalam pembicaraan itu, Kapolri dan Mendag meminta sampel beras yang diserahkan Pemkot Bekasi ke laboratorium Sucofindo. Saat rapat berlangsung, muncul info Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga akan hadir. “Tapi tidak jadi karena rombongan Kapolri dan Mendag sudah keburu pulang bawa sampel beras itu,” jelasnya. (wir/idr/mia)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/