26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Beras Plastik itu Hoax

Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan, mendatangi Rumah Makan Sederhana di Jalan Patimura, Rabu (6/9) pagi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan, mendatangi Rumah Makan Sederhana di Jalan Patimura, Rabu (6/9) pagi.

Dalam kesempatan itu dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Muslim Harahap serta Kepala BBPOM di Medan, Yulius Sacramento Tarigan itu, mengambil sampel beras dan nasi untuk diperiksa laboratorium. Pengambilan sampel itu, disaksikan Manajer Area Medan Rumah Makan Sederhana, Yon Hendri.

Kepala BBPOM di Medan Yulius Sacramento Tarigan saat diwawancarai usai pengambilan sampel mengatakan, dari seluruh pengawasan yang dilakukan pihaknya selama ini, bahkan sampai dengan saat ini, tidak ada yang namanya beras atau nasi plastik. Informasi yang menyebut beras plastik tersebut adalah hoax.

Sedangkan khusus untuk masalah yang menyebut Rumah Makan Sederhana menggunakan beras plastik, lanjutnya, hanya karena persepsi yang berbeda.”Mungkin teman-teman berpikir kalau nasi itu membal dan kenyal berarti ada plastik. Saya katakan, itu indikasi yang keliru. Sehingga saya harap Ini menjadi pembelajaran untuk kita bersama. Nasi membal dan kenyal, karena pada nasi ada kandungan yang namya amilen dan pektin sehingga membuat nasi lembek dan seperti bergetah,” ujar Sacramento.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan Muslim Harahap mengatakan, sudah 6 bulan pihaknya rutin melakukan pengawasan di pasar-pasar kota Medan. Namun, hingga kini, belum ada sekalipun menemukan beras plastik. Meski begitu, dengan adanya masalah ini, menjadi pembelajaran bagi pihaknya agar kiranya bila ada menemukan hal aneh pada makanan, dapat dilaporkan ke ahlinya agar tidak salah komunikasi.”Kalau ada menemukan yang aneh dan zat berbahaya di makanan, silahkan menghubungi kami dan Balai POM. Supaya tidak liar, kasihan masyarakat kita, jadi takut mengkonsumsi beras, ” ujar Muslim.

Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan, mendatangi Rumah Makan Sederhana di Jalan Patimura, Rabu (6/9) pagi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan, mendatangi Rumah Makan Sederhana di Jalan Patimura, Rabu (6/9) pagi.

Dalam kesempatan itu dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Muslim Harahap serta Kepala BBPOM di Medan, Yulius Sacramento Tarigan itu, mengambil sampel beras dan nasi untuk diperiksa laboratorium. Pengambilan sampel itu, disaksikan Manajer Area Medan Rumah Makan Sederhana, Yon Hendri.

Kepala BBPOM di Medan Yulius Sacramento Tarigan saat diwawancarai usai pengambilan sampel mengatakan, dari seluruh pengawasan yang dilakukan pihaknya selama ini, bahkan sampai dengan saat ini, tidak ada yang namanya beras atau nasi plastik. Informasi yang menyebut beras plastik tersebut adalah hoax.

Sedangkan khusus untuk masalah yang menyebut Rumah Makan Sederhana menggunakan beras plastik, lanjutnya, hanya karena persepsi yang berbeda.”Mungkin teman-teman berpikir kalau nasi itu membal dan kenyal berarti ada plastik. Saya katakan, itu indikasi yang keliru. Sehingga saya harap Ini menjadi pembelajaran untuk kita bersama. Nasi membal dan kenyal, karena pada nasi ada kandungan yang namya amilen dan pektin sehingga membuat nasi lembek dan seperti bergetah,” ujar Sacramento.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan Muslim Harahap mengatakan, sudah 6 bulan pihaknya rutin melakukan pengawasan di pasar-pasar kota Medan. Namun, hingga kini, belum ada sekalipun menemukan beras plastik. Meski begitu, dengan adanya masalah ini, menjadi pembelajaran bagi pihaknya agar kiranya bila ada menemukan hal aneh pada makanan, dapat dilaporkan ke ahlinya agar tidak salah komunikasi.”Kalau ada menemukan yang aneh dan zat berbahaya di makanan, silahkan menghubungi kami dan Balai POM. Supaya tidak liar, kasihan masyarakat kita, jadi takut mengkonsumsi beras, ” ujar Muslim.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/