Peringati Hari Sumpah Pemuda
MEDAN, SUMUTPOS.CO- Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang menjadi momen sejarah persatuan bangsa, Gojek mengadakan pertemuan kopdar di Medan bersama sejumlah mitra dan narasumber generasi muda di Sada Coffee Jalan Sei Bahorok, Medan Selasa (27/10).
Melalui kopdar yang digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ini, Gojek mengajak para mitra mudanya bersama memaknai semangat Sumpah Pemuda untuk memotivasi diri secara positif dan terus berkarya demi kemajuan bangsa.
Kegiatan ini diisi dengan paparan tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan oleh dr. Irwin Lamtota Lumbanraja, perjalanan merintis usaha oleh mitra usaha GoFood Mursada, dan berbagi pengalaman oleh penerima beasiswa Gojek Gracea Elizabeth Zai.
Dian Lumban Toruan, Head of Regional Corporate Affairs Sumbagut mengatakan, semangat Sumpah Pemuda menunjukkan kekuatan dari pemuda dan pemudi Indonesia yang tidak pantang menyerah, penuh motivasi dan berani berinovasi sejak muda.
“Gojek pun digagas oleh anak muda Indonesia yang memiliki visi untuk menyediakan solusi melalui pemanfaatan teknologi. Dalam perjalanannya, Gojek mampu berkembang menjadi seperti sekarang berkat buah pikir dan kerja keras anak-anak muda. Melalui teknologinya pula, Gojek secara konsisten berkomitmen untuk menciptakan dampak sosial positif bagi ekosistem Gojek, termasuk lebih dari 2 juta mitra driver dan merchant dari 4 negara ASEAN. Semua ini dimulai dari inisiatif dan ide-ide anak muda,” ujarnya.
Dengan mengusung inisiatif J3K, Gojek memperkuat standar pelayanannya dengan menerapkan protokol kesehatan yang merujuk pada rekomendasi Kementerian Kesehatan RI dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
dr Irwin Lamtota Lumbanraja (28), praktisi kesehatan muda yang sedang menjalani pendidikan spesialis di Fakultas Kedokteran USU mengatakan penetapan protokol kebersihan dan keamanan merupakan salah satu kunci untuk memutus mata rantai penularan Covid.
“Langkah J3K yang dilakukan oleh mitra usaha GoFood dalam mempersiapkan makanan dan minuman dengan mencuci tangan dan diikuti penggunaan sarung tangan dan masker, serta menyegel kemasan dengan selotip atau kabel pengerat saat pengantaran merupakan langkah yang efektif untuk memastikan kebersihan dan keamanan makanan,” jelasnya.
Adapun pada layanan GoFood, penerapan protokol J3K termasuk di antaranya dengan
Memperketat Protokol Kebersihan
Sejak awal pandemi, GoFood sigap memfasilitasi penerapan protokol kebersihan dan kesehatan makanan yang juga sejalan dengan“Pedoman Produksi dan Distribusi Makanan Olahan pada Masa Status Darurat Kesehatan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia”, dirilis oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) .
Menjaga Kesehatan Ekosistem GoFood
Menyadari penerapan protokol J3K sebagai tanggung jawab seluruh ekosistem GoFood, termasuk mitra driver, mitra usaha, dan pelanggan GoFood secara aktif dan rutin memberikan edukasi tentang penerapan protokol kebersihan makanan melalui berbagai kanal komunikasi seperti email dan media sosial untuk umum, khususnya menarget mitra usaha dan mitra driver melalui sesi reguler di Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) dan saluran komunikasi mitra driver.
Menjaga Keamanan Melalui Pengembangan Inovasi
Selain mendorong penerapan protokol kebersihan, GoFood juga mengembangkan berbagai inovasi guna terus menjaga keamanan pada layanan pesan antar makanan online di tengah situasi pandemi yang meminimalisasi kontak fisik langsung guna menjaga kesehatan bersama.
Protokol kesehatan yang diwujudkan dalam inisiatif J3K ini diterapkan pula oleh merchant GoFood Sada Coffee, seperti dijelaskan oleh pemiliknya, Mursada. Sada, panggilan karibnya, mulai dari bertani kopi dan kemudian memulai usaha UMKM kuliner di tahun 2013 di Aceh.
“Sempat jatuh bangun memulai usaha ini selama beberapa tahun, hingga akhirnya dapat membuka outlet yang pertama,” kisahnya.
“Masa pandemi ini juga merupakan tantangan bagi usaha kami, bahkan terpaksa sempat merumahkan karyawan karena sepinya pelanggan yang datang. Maka terbantu sekali dengan adanya GoFood, di mana Gojek juga memberikan edukasi kepada kami mitra usahanya dalam penerapan J3K agar konsumen juga merasa aman dan nyaman dalam memesan. Karena di masa pandemi ini justru pemesanan melalui GoFood dan pesan antar jumlahnya banyak. Dengan perkembangan saat ini, seluruh karyawan sudah bekerja kembali dan bahkan kami sudah mulai bisa menabung lagi, “ jelasnya.
Semangat pantang menyerah itu juga ditunjukkan oleh penerima beasiswa Gojek asal Medan, Gracea Elizabeth Zai yang akrab dipanggil Grace (17). Pada awalnya Grace sempat merasa pesimis tidak dapat melanjutkan pendidikan mengingat biaya kuliah yang tinggi, namun sang Ibu, Samaria Zebua, yang merupakan driver GoRide, terus menyemangatinya untuk terus optimis dalam mencapai cita-cita.
Setelah melalui berbagai tahapan seleksi, ia mengikuti seleksi SBMPN (Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri) di Politeknik Negeri Medan di mana pada tahun ini, dari 17.000 peserta dari berbagai jalur seleksi, hanya 1000 mahasiswa yang diterima, salah satunya Grace. Ia berhasil diterima sebagai mahasiswa Politeknik Negeri Medan jurusan D3 Teknik Sipil.
Kegiatan kopdar ini diharapkan dapat mengedukasi para mitra di dalam ekosistem Gojek tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan sekaligus menginspirasi anak-anak muda untuk terus melangkah maju dan bertumbuh bersama sekalipun di tengah badai pandemi. (rel/ram)