26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Inalum Jajaki Ganti Nama

Pembentukan Holding BUMN lndustri Pertambangan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas usaha dan pendanaan, pengelolaan sumber daya alam mineral dan batubara, peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi dan meningkatkan kandungan lokal, serta efisiensi biaya dari sinergi yang dilakukan.

Dalam jangka pendek. holding baru ini akan segera melakukan serangkaian aksi korporasi, di antaranya pembangunan pabrik smelter grade alumina di Mempawah, Kalimantan Barat, dengan kapasitas sampai dengan 2 juta ton per tahun, pabrik feronikel di Bull, Halmahera Timur, berkapasitas 13.500 ton nikei dalam feronikel per tahun, dan pembangunan PLTU di lokasi pabrik hilirisasi bahan tambang sampai dengan 1.000 MW.

Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dengan resminya terbentuk holding, maka ada sinyal perubahan nama Inalum sebagai induk holding. Nantinya, nama holding baru tersebut akan dirembukkan terlebih dahulu. “Oh iya, nama holdingnya nanti kita akan rembukan, kita akan cari,” tuturnya usai konferensi pers holding BUMN tambang di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (29/11).

Lanjutnya, saat ini belum terpikirkan apa nama yang cocok untuk induk BUMN Tambang. Namun, ada kemungkinan namanya berbau nasionalis. “Nasionalis bagus juga itu,” tuturnya.

Sebagai informasi, 65 persen saham Antam, 65,02 persen di PTBA dan 65 persen di Timah masih dimiliki pemerintah. Namun, saham jenis seri B itu akan sudah dialihkan ke PT Inalum selaku induk.

“Sebenarnya saya (Inalum) rata-rata memiliki 65 persen saham di mereka. Jadi kalau saya setuju kemungkinan besar kuorum. Tapi ini sudah dipastikan kuorum,” pungkasnya.  (cr4/jpc/jpg/adz)

 

Pembentukan Holding BUMN lndustri Pertambangan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas usaha dan pendanaan, pengelolaan sumber daya alam mineral dan batubara, peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi dan meningkatkan kandungan lokal, serta efisiensi biaya dari sinergi yang dilakukan.

Dalam jangka pendek. holding baru ini akan segera melakukan serangkaian aksi korporasi, di antaranya pembangunan pabrik smelter grade alumina di Mempawah, Kalimantan Barat, dengan kapasitas sampai dengan 2 juta ton per tahun, pabrik feronikel di Bull, Halmahera Timur, berkapasitas 13.500 ton nikei dalam feronikel per tahun, dan pembangunan PLTU di lokasi pabrik hilirisasi bahan tambang sampai dengan 1.000 MW.

Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dengan resminya terbentuk holding, maka ada sinyal perubahan nama Inalum sebagai induk holding. Nantinya, nama holding baru tersebut akan dirembukkan terlebih dahulu. “Oh iya, nama holdingnya nanti kita akan rembukan, kita akan cari,” tuturnya usai konferensi pers holding BUMN tambang di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (29/11).

Lanjutnya, saat ini belum terpikirkan apa nama yang cocok untuk induk BUMN Tambang. Namun, ada kemungkinan namanya berbau nasionalis. “Nasionalis bagus juga itu,” tuturnya.

Sebagai informasi, 65 persen saham Antam, 65,02 persen di PTBA dan 65 persen di Timah masih dimiliki pemerintah. Namun, saham jenis seri B itu akan sudah dialihkan ke PT Inalum selaku induk.

“Sebenarnya saya (Inalum) rata-rata memiliki 65 persen saham di mereka. Jadi kalau saya setuju kemungkinan besar kuorum. Tapi ini sudah dipastikan kuorum,” pungkasnya.  (cr4/jpc/jpg/adz)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/