27.8 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Inalum Siap Ambilalih Saham Freeport

Gus menyatakan pengambilalihan Inalum oleh pemerintah merupakan salah satu contoh terbaik pengambilan kembali salah satu aset nasional.“Sebab selama 30 tahun mereka kuasai, setidaknya selama 26 tahun dikelola Jepang, perusahaan selalu rugi. Itu sebabnya kami datang ke Inalum menanyakan langsung apakah memang mereka siap mengambilalih saham Freeport. Syukurnya kita dapat kepastian dan sampai sekarang tidak ada keraguan tentang itu,” ujarnya.

Gus Irawan Pasaribu yang juga Ketua DPD Gerindra Sumut menyatakan, walaupun selama ini dikelola oleh Jepang dengan potensi rugi, namun setidaknya pemerintah bisa menerapkan tata kelola yang baik sehingga keluar dari rugi berkepanjangan.

“Sejak Jepang ada di Kualatanjung, Inalum selalu mengaku rugi. Bahkan kabar tentang kerugian sudah lama kita dengar. Waktu saya dulu di Bank Sumut pun sudah seringkali digaungkan tentang kerugian perusahaan. Bahkan pemerintah pusat awalnya ragu-ragu untuk mengambilalih atau memperpanjang kontraknya. Tapi kita orang Sumut terus mendesak pemerintah agar mengambilalih. Dengan harapan Inalum bisa menjadi salah satu perusahaan pionir produksi alumunium yang secara perlahan meningkatkan keuntungan,” jelasnya.

Dia meminta agar pemerintah dan masyarakat tidak putus harapan terhadap pengelolaan perusahaan-perusahaan vital yang selama ini dikuasai asing. “Saatnya Indonesia berdaulat menentukan sendiri perusahaan yang mengeruk kekayaan alam Indonesia dikembalikan ke pemerintah. Jangan mau lagi dijajah,” tegas Gus. (ila/ram)

 

Gus menyatakan pengambilalihan Inalum oleh pemerintah merupakan salah satu contoh terbaik pengambilan kembali salah satu aset nasional.“Sebab selama 30 tahun mereka kuasai, setidaknya selama 26 tahun dikelola Jepang, perusahaan selalu rugi. Itu sebabnya kami datang ke Inalum menanyakan langsung apakah memang mereka siap mengambilalih saham Freeport. Syukurnya kita dapat kepastian dan sampai sekarang tidak ada keraguan tentang itu,” ujarnya.

Gus Irawan Pasaribu yang juga Ketua DPD Gerindra Sumut menyatakan, walaupun selama ini dikelola oleh Jepang dengan potensi rugi, namun setidaknya pemerintah bisa menerapkan tata kelola yang baik sehingga keluar dari rugi berkepanjangan.

“Sejak Jepang ada di Kualatanjung, Inalum selalu mengaku rugi. Bahkan kabar tentang kerugian sudah lama kita dengar. Waktu saya dulu di Bank Sumut pun sudah seringkali digaungkan tentang kerugian perusahaan. Bahkan pemerintah pusat awalnya ragu-ragu untuk mengambilalih atau memperpanjang kontraknya. Tapi kita orang Sumut terus mendesak pemerintah agar mengambilalih. Dengan harapan Inalum bisa menjadi salah satu perusahaan pionir produksi alumunium yang secara perlahan meningkatkan keuntungan,” jelasnya.

Dia meminta agar pemerintah dan masyarakat tidak putus harapan terhadap pengelolaan perusahaan-perusahaan vital yang selama ini dikuasai asing. “Saatnya Indonesia berdaulat menentukan sendiri perusahaan yang mengeruk kekayaan alam Indonesia dikembalikan ke pemerintah. Jangan mau lagi dijajah,” tegas Gus. (ila/ram)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/